Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku bangga dengan apa yang dilakukan pemerintah pusat terhadap Kabupaten Humbang Hasundutan. Dengan pilot project tersebut, secara otomatis perekonomian masyarakat sekitar akan meningkat. “Saya sangat mendukung sekali project ini untuk membangun pariwisata di kawasan terbesar nomor dua di dunia ini,” ucap Edy.
Mantan Pangkostrad itu menyebutkan, sejak dia kecil, sudah dibawa orangtuanya untuk melihat Danau Toba. Bahkan menurutnya, tidak ada tempat yang indah selain Danau Toba. Pemprov Sumut juga berkontribusi untuk memajukan danau terbesar di Asia ini. “Bukan karena ini kampung saya, tapi saya percaya di kampungnya Pak Menteri tak bisa mengalahkan kampung kami ini,” canda Edy kepada Arif Yahya.
Edy mengaku akan mendukung Menteri Pariwisata untuk memajukan pariwisata di kawasan Danau Toba tersebut. Dimana bagi Edy, Danau Toba merupakan kepingan surga kecil yang diberikan Tuhan di Sumut. “Kami akan berjanji untuk memajukan pariwisata di kawasan Danau Toba ini agar banyak orang yang akan berkunjung ke sini,” pungkasnya.
Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnaon mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pariwisata Indonesia yang akan mengembangkan pariwisata di Humbahas. “Dengan adanya projek ini dapat membangun pariwisata di kawasan Danau Toba ini, karena dari tiga prioritas presiden Joko Widodo yang nomor satu adalah Danau Toba,” tutur Dosmar.
Dosmar mengatakan, tempat Janji Raja ini awalnya tempat berkumpulnya para raja-raja Batak yang membuat kesepakatan bagaimana membuat maju Danau Toba maupun Tanah Batak. “Bahkan tempat ini juga kurang lebih sudah didiami oleh Raja Sisingamangaraja selama 30 tahun melawan penjajah Belanda. Dan ini menjadi harapan bagi Humbahas untuk memajukan pariwisatanya,” tandasnya.
Pada acara itu, Menpar bersama Gubernur Sumut dan Bupati Humbang Hasundutan melakukan pelatakan batu pertama untuk pembangunan homestay serta penyerahan bantuan dan pijaman KUR kepada masyarakat setempat. (gus)