29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

SBY Tinggalkan Istana, Ibas Berurai Air Mata

Foto: alfery ibrohim/sumatera ekspres  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istri,bersama presiden terpilih Joko Widodo dan istri,dan jusuf kalla beserta istri pisah sambut secara militer militer di Istana Negara, Senin (20/10/2014).
Foto: alfery ibrohim/sumatera ekspres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istri bersama presiden terpilih Joko Widodo dan istri pisah sambut secara militer militer di Istana Negara, Senin (20/10/2014).

SUMUTPOS.CO – Bukan hanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono yang terisak saat meninggalkan Istana Merdeka pada Senin sore (20/10) tadi. Putra kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas pun tak kuasa menahan cucuran air mata saat melihat sang ayahnya yang sudah memimpin Indonesia selama 10 tahun mendapat penghormatan terakhir dari jajaran Paspampres dan para jenderal TNI-Polri.

“Terima kasih, terima kasih,” kata Ibas pada warga. Ia berjalan tepat di belakang ayahnya yang sedang menyalami warga yang diizinkan memasuki kompleks istana.

Ibas sejak siang memang terlihat terus mendampingi SBY dan Bu Ani. Namun, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu tak terlihat didampingi istrinya, Aliyah Rajasa dan putranya Airlangga Satriadhi Yudhoyono.

Putra pertama SBY, Agus Yudhoyono dan keluarganya juga tidak terlihat hadir di istana. Sebab, Agus tengah berada di Amerika Serikat untuk menjalani pendidikan.

Setelah meninggalkan istana, SBY dan keluarga disambut 100-an warga di jalan menuju kompleks Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/10) petang. Mereka berdiri di kanan dan kiri jalan sambil memegang sebuah bendera Merah Putih kecil.

Pemandangan tak biasa ini terjadi hanya untuk menyambut Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden keenam Indonesia yang baru saja menyelesaikan masa tugas dua periodenya, dan digantikan Jokowi.

Kini, warga terlihat bisa lebih bebas berdiri di jalanan di kawasan Cikeas tersebut. Selama ini, warga juga tak diperkenankan mendekat ke kompleks yang ditinggali SBY beserta keluarganya.

Pada saat SBY menjadi presiden, warga kerap hanya bisa melihat hilir mudik iring-iringan mobil RI-1 beserta rangkaian mobil pasukan pengamanan presiden. Sekarang, SBY memilih berjalan kaki menuju ke rumahnya, tak lagi naik mobil mewah dengan pengawalan berlapis.

SBY pun terlihat santai mendekat ke warga yang menyambutnya. Pengawalan memang tetap ada, yakni dari Grup D Paspampres, tetapi tak lagi seperti saat SBY masih bertugas di Istana. Paspampres Grup D adalah pasukan pengawalan bagi para mantan kepala negara.

Selain warga yang berdiri berjajar di tepi jalan, sambutan untuk SBY juga ditunjukkan oleh warga dalam rupa beragam poster. Salah satu poster itu bertuliskan ‘matur nuwun’.

Ada pula ‘kejutan’ dari seorang pelajar yang mencegat SBY dan memberikan secarik kertas berwarna pink. SBY membaca lalu menyerahkan surat itu kepada istrinya, Ani Yudhoyono.

Selepas dari gerbang Istana, SBY sudah kembali menjadi rakyat biasa. Namun, ia tentu tak benar-benar biasa. Terlebih lagi, SBY juga akan segera memulai tugas baru pada November 2014 sebagai Presiden Global Green Growth Institute yang berbasis di Korea.

Kemarin petang, diiringi Orkestra Musik Harmoni Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat yang menyanyikan lagu ‘Padamu Negeri’ di depan Istana Merdeka, SBY beserta isteri meninggalkan Istana.

“Ini kali pertama Musik Harmoni mengiringi pelepasan jabatan presiden, hal ini dimaksudkan bahwa TNI ikut mengantarkan kepergian SBY dari Istana,” kata kondaktur Musik Harmoni, Kapten Anton Indra, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/10).

Ia mengatakan, inisatif untuk mengiringi pelepasan SBY adalah ide spontanitas saja, oleh sebab itu mereka hanya latihan selama tiga hari untuk acara tersebut. Mereka membawakan dua lagu, yaitu berjudul ‘Padamu Negeri’ dan ‘The Prayer’ sebagai lagu hiburan.

Sebanyak 45 musikus ikut dalam orkestra tersebut dengan memainkan alat musik senar, ‘reed section’, alat tiup brass, combo band, flute, dan ditambah seorang kondaktur. Mereka datang dari Bandung pada Minggu (19/10) dan sudah bersiap di depan Istana sejak pukul 07.00 WIB pada Senin (20/10).

Setelah menyanyikan lagu ‘The Prayer’ mereka langsung kembali ke Bandung. Orkestra Harmoni juga telah memenangkan juara 1 pada Festival Harmoni Piala Panglima TNI 2014 di Surabaya. (bbs/val)

Foto: alfery ibrohim/sumatera ekspres  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istri,bersama presiden terpilih Joko Widodo dan istri,dan jusuf kalla beserta istri pisah sambut secara militer militer di Istana Negara, Senin (20/10/2014).
Foto: alfery ibrohim/sumatera ekspres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istri bersama presiden terpilih Joko Widodo dan istri pisah sambut secara militer militer di Istana Negara, Senin (20/10/2014).

SUMUTPOS.CO – Bukan hanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono yang terisak saat meninggalkan Istana Merdeka pada Senin sore (20/10) tadi. Putra kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas pun tak kuasa menahan cucuran air mata saat melihat sang ayahnya yang sudah memimpin Indonesia selama 10 tahun mendapat penghormatan terakhir dari jajaran Paspampres dan para jenderal TNI-Polri.

“Terima kasih, terima kasih,” kata Ibas pada warga. Ia berjalan tepat di belakang ayahnya yang sedang menyalami warga yang diizinkan memasuki kompleks istana.

Ibas sejak siang memang terlihat terus mendampingi SBY dan Bu Ani. Namun, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu tak terlihat didampingi istrinya, Aliyah Rajasa dan putranya Airlangga Satriadhi Yudhoyono.

Putra pertama SBY, Agus Yudhoyono dan keluarganya juga tidak terlihat hadir di istana. Sebab, Agus tengah berada di Amerika Serikat untuk menjalani pendidikan.

Setelah meninggalkan istana, SBY dan keluarga disambut 100-an warga di jalan menuju kompleks Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/10) petang. Mereka berdiri di kanan dan kiri jalan sambil memegang sebuah bendera Merah Putih kecil.

Pemandangan tak biasa ini terjadi hanya untuk menyambut Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden keenam Indonesia yang baru saja menyelesaikan masa tugas dua periodenya, dan digantikan Jokowi.

Kini, warga terlihat bisa lebih bebas berdiri di jalanan di kawasan Cikeas tersebut. Selama ini, warga juga tak diperkenankan mendekat ke kompleks yang ditinggali SBY beserta keluarganya.

Pada saat SBY menjadi presiden, warga kerap hanya bisa melihat hilir mudik iring-iringan mobil RI-1 beserta rangkaian mobil pasukan pengamanan presiden. Sekarang, SBY memilih berjalan kaki menuju ke rumahnya, tak lagi naik mobil mewah dengan pengawalan berlapis.

SBY pun terlihat santai mendekat ke warga yang menyambutnya. Pengawalan memang tetap ada, yakni dari Grup D Paspampres, tetapi tak lagi seperti saat SBY masih bertugas di Istana. Paspampres Grup D adalah pasukan pengawalan bagi para mantan kepala negara.

Selain warga yang berdiri berjajar di tepi jalan, sambutan untuk SBY juga ditunjukkan oleh warga dalam rupa beragam poster. Salah satu poster itu bertuliskan ‘matur nuwun’.

Ada pula ‘kejutan’ dari seorang pelajar yang mencegat SBY dan memberikan secarik kertas berwarna pink. SBY membaca lalu menyerahkan surat itu kepada istrinya, Ani Yudhoyono.

Selepas dari gerbang Istana, SBY sudah kembali menjadi rakyat biasa. Namun, ia tentu tak benar-benar biasa. Terlebih lagi, SBY juga akan segera memulai tugas baru pada November 2014 sebagai Presiden Global Green Growth Institute yang berbasis di Korea.

Kemarin petang, diiringi Orkestra Musik Harmoni Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat yang menyanyikan lagu ‘Padamu Negeri’ di depan Istana Merdeka, SBY beserta isteri meninggalkan Istana.

“Ini kali pertama Musik Harmoni mengiringi pelepasan jabatan presiden, hal ini dimaksudkan bahwa TNI ikut mengantarkan kepergian SBY dari Istana,” kata kondaktur Musik Harmoni, Kapten Anton Indra, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/10).

Ia mengatakan, inisatif untuk mengiringi pelepasan SBY adalah ide spontanitas saja, oleh sebab itu mereka hanya latihan selama tiga hari untuk acara tersebut. Mereka membawakan dua lagu, yaitu berjudul ‘Padamu Negeri’ dan ‘The Prayer’ sebagai lagu hiburan.

Sebanyak 45 musikus ikut dalam orkestra tersebut dengan memainkan alat musik senar, ‘reed section’, alat tiup brass, combo band, flute, dan ditambah seorang kondaktur. Mereka datang dari Bandung pada Minggu (19/10) dan sudah bersiap di depan Istana sejak pukul 07.00 WIB pada Senin (20/10).

Setelah menyanyikan lagu ‘The Prayer’ mereka langsung kembali ke Bandung. Orkestra Harmoni juga telah memenangkan juara 1 pada Festival Harmoni Piala Panglima TNI 2014 di Surabaya. (bbs/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/