26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Mau Dibawa ke Mana Ayah, Om…

Praka JK Marpaung
Praka JK Marpaung dan anak istri.

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Praka Joni Kusuma Marpaung (32), anggota Yonif 134/Tua Sakti Batam tewas, saat terjadi baku tembak antara anggota TNI AD dengan anggota Brimob Polda Kepri disemayamkan di rumah mertuanya H Abd Rahman Nasution, di Dusun V Desa Sidomulyo Kecamatan Pulo Bandring, Asahan, sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Bunut, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Asahan, Kamis (20/11) sore.

Pantauan di rumah duka, ratusan pelayat sejak pagi sudah memenuhi rumah duka. Pelayat dari kalangan sipil dan prajurit TNI dari Kodim 0208/Asahan serta Yonif 126/KC pun terus berdatangan, mengingat almarhum sebelumnya juga bertugas di Yonif 126/KC sebelum dimutasi ke Yonif 134/Tua Sakti Batam 2005 lalu.

Ratusan pelayat yang sudah menunggu hampir lima jam, langsung bangkit dan suasana haru juga menyelimuti keluarga serta pelayat ketika mobil ambulans TNI AD memasuki jalan gang menuju rumah duka.

Suara jeritan serta isak tangis pelayat langsung memecah suasana hining di rumah duka milik mertuanya H Abd Rahman Nasution saat jenazah tiba sekitar pukul 16.30 WIB. Keharuan pelayat kembali pecah setelah melihat dua putra almarhum Koja Ramadhan Marpuang (9) dan Kori Ramadhan Marpaung (5) yang terus membuntuti peti jenazah ayahnya.

“Mau dibawa kemana ayah, Om,” cetus anak Joni, Kori Ramadhan Marpaung, kepada adik ayahnya.

Abang ipar Praka Joni Kusuma Marpaung, Armansyah Nasution didampingi mertuanya, H Abd Rahman Nasution mengatakan, keluarga menerima kabar tewasnya Praka Joni langsung dari Komandan Bataliyon 134/Tua Sakti, Kamis pagi (20/11) sekitar pukul 04.30 WIB.

“Saya ditelepon langsung oleh Mayor Inf Johan Antoni Marpaung Dan Yonif 134/Tua Sakti Batam, dikatakannya Praka Joni meninggal dunia dan pihak keluarga diminta untuk bersiap, karena jenazah akan diberangkatkan dari Batam sekitar pukul 11.00 WIB,” jelas Armansyah. Tapi, katanya, komandan adik iparnya itu tidak merinci apa penyebab meninggalnya suami Yusrina Nasution (30), adiknya itu.

Foto: Susilawadi/Metro Asahan/SMG Istri almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung, Yusrina br Nasution, menangis histeris saat peti jenazah suaminya diturunkan ke liang lahat, Kamis (20/11/2014).
Foto: Susilawadi/Metro Asahan/SMG
Istri almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung, Yusrina br Nasution, menangis histeris saat peti jenazah suaminya diturunkan ke liang lahat, Kamis (20/11/2014).

Menurut Armansyah, setelah menerima kabar duka dari Dan Yonif 134/Tua Sakti, dirinya sempat berkomunikasi sebentar dengan adiknya Yusrina Nasution.

“Saya sempat bicara, setelah Dan Yonif 134/ Tua Sakti memberikan telepon selulernya kepada Yusrina, namun hampir sama dia (Yusrina, Red) hanya bilang jika Joni suaminya meninggal tanpa merinci penyebabnya,” kata Armansyah.

“Begitu pembicaraan putus, saya langsung bergegas menuju kediaman orang tua di Dusun V, Desa Sidomulyo, Kec. Pulo Bandring yang jaraknya sekitar 2 km,” kata Armansyah.

Armansyah menuturkan, Joni sudah tiga tahun lebih tidak pulang kampung karena kesibukan tugas. “Yang pulang hanya istrinya Yusrina bersama dua anaknya,” tandas Armansyah.

Armansyah berharap TNI memperhatikan kelangsungan hidup istri dan kedua anak korban. “Penyebab kematian korban sudah pastiada yang menangani karena Joni merupakan prajurit TNI AD,” ujar Armansyah.

“Kabar duka yang datang di pagi buta itu cukup membuat heboh kami sekeluarga, pasalnya sepekan silam Joni menyampaikan kabar jika dirinya sedang mengikuti latihan di Tanjung Pinang,” kata mertuanya, H Abd Rahman Nasution, sambil memperlihatkan foto semasa hidup anak serta menantunya.

Abd Rahman Nasution menambahkan, sebelumnya Joni Kesuma Marpaung bertugas di Yonif 126/KC, namun saat ada pembentukan Bataliyon Infantri (Yonif) baru 134/Tua Sakti Batam, menantunya itu terpilih ikut untuk memperkuat personel Yonif 134/Tua Sakti dan sejak itulah Yusrina anaknya ikut menetap di Asrama Yonif 134/Tua Sakti Batam.

Pensiunan karyawan perkebunan PT BSP Kisaran itu menambahkan, dari buah perkawinan dengan putrinya, Joni Kesuma Marpaung dikaruniai dua orang putra masing-masing Koja Ramadhan Marpuang (9) dan Kori Ramadhan Marpaung (5). Ditambahkannya, Joni resmi mempersunting anaknya tahun 2006 saat itu sudah bertugas di Batam.

Almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung prajurit TNI AD dari Yonif 134/Tua Sakti merupakan putra kelahiran Pematang Siantar. Anak keempat dari delapan bersaudara itu merupakan anak pasangan Sudirman Marpaung dan Nurhawati boru Sitanggang.

“Dia (Joni) masuk TNI pada tahun 1999 dan langsung ditugaskan di Yonif 126/KC dan pada tahun 2005 dipindah tugaskan bersama 3 pleton prajurit lainya ke Yonif 134/Tua Sakti,” beber Udin Marpaung, bapak uda Joni, saat ditemui di rumah duka.

Menurut Udin Marpaung, keponakanya itu masuk TNI melalui ijazah SMP dan untuk SMA lulus dengan kejar Paket C. “Dia lulusan SMP Muhammadiyah Pematang Siantar, sedangkan SMA ikut penyetaraan Paket C,” ujarnya.

Masih menurut Udin, keponakannya itu orangnya pendiam tidak banyak cakap dan patuh sama orang tua.

“Sejak kecil memang cita-citanya menjadi prajurit TNI, namun sayang dia meninggal,” tandasnya.

Ketika disinggung mengapa pihak keluarga tidak membawa jenazah korban untuk dimakamkan di kampung halamannya, Udin mengatakan, karena dia sudah menikah dan mempunyai anak, maka untuk pemakamannya diserahkan ke pihak keluarga istrinya di Kisaran.

Foto: Susilawadi/Metro Asahan Dandim 0208/Asahan Letkol Inf Ayub Akbar,  Wadan Yonif 126/KC Mayor Inf. Syafrinaldi, Kapolres Asahan AKBP Yulmar Tri Himawan melayat ke rumah duka almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung, Kamis (20/11/2014).
Foto: Susilawadi/Metro Asahan
Dandim 0208/Asahan Letkol Inf Ayub Akbar, Wadan Yonif 126/KC Mayor Inf. Syafrinaldi, Kapolres Asahan AKBP Yulmar Tri Himawan melayat ke rumah duka almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung, Kamis (20/11/2014).

Sementara, Letkol Inf Ayub Akbar Dan Dim 0208/Asahan bertindak sebagai inspektur upacara saat dilakukan pemakaman secara militer di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bunut. Pasukan bersenjata lengkap menembakkan sejata sebagai penghormatan terakhir kepada Praka Joni Kesuma Marpaung.

Pantauan METRO ASAHAN (Grup SUMUTPOS.co), tak tampak petinggi dari Yonif 134/Tua Sakti. Kedatangan jenazah menggunakan mobil ambulans milik Kodam I Bukit Barisan dikawal poreder dan dua perwira tak mengenakan seragam lengkap.

Beberapa prajurit Yonif 126/KC mengaku Praka Joni Kesuma Marpaung merupakan lesting 2000. Penempatan pertama di Yonif 126/KC. Praka Joni Kesuma Marpaung merupakan prajurit yang cerdas dan saat di Yonif 126/KC bertugas di bagian intel, kemudian pada tahun 2005 terpilih bersama hampir 80 prajurit memperkuat Yonif 134/Tua Sakti Batam.

Praka Joni dikenal rekan-rekannya merupakan orang yang humoris dan senang bergaul dan dikenal oleh junior-juniornya sebagai pribadi yang sangat baik.

“Bang Marpaung itu orangnya asyik, dan tidak emosian,” kata salah satu junior Marpaung di Yonif 134 TS.

Teman satu angkatan dengan almarhum yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan ia mengenal Joni Marpaung merupakan pribadi yang begitu santun.

“Dia orangnya tidak banyak cakap (bicara, red), namun kami sudah lama terpisah. Dia Batam sedang saya di Tanjung Pinang, suka menolong kawan almarhum itu,” ungkapnya singkat. (sus/cr-1/cr3/rpg)

Praka JK Marpaung
Praka JK Marpaung dan anak istri.

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Praka Joni Kusuma Marpaung (32), anggota Yonif 134/Tua Sakti Batam tewas, saat terjadi baku tembak antara anggota TNI AD dengan anggota Brimob Polda Kepri disemayamkan di rumah mertuanya H Abd Rahman Nasution, di Dusun V Desa Sidomulyo Kecamatan Pulo Bandring, Asahan, sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Bunut, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Asahan, Kamis (20/11) sore.

Pantauan di rumah duka, ratusan pelayat sejak pagi sudah memenuhi rumah duka. Pelayat dari kalangan sipil dan prajurit TNI dari Kodim 0208/Asahan serta Yonif 126/KC pun terus berdatangan, mengingat almarhum sebelumnya juga bertugas di Yonif 126/KC sebelum dimutasi ke Yonif 134/Tua Sakti Batam 2005 lalu.

Ratusan pelayat yang sudah menunggu hampir lima jam, langsung bangkit dan suasana haru juga menyelimuti keluarga serta pelayat ketika mobil ambulans TNI AD memasuki jalan gang menuju rumah duka.

Suara jeritan serta isak tangis pelayat langsung memecah suasana hining di rumah duka milik mertuanya H Abd Rahman Nasution saat jenazah tiba sekitar pukul 16.30 WIB. Keharuan pelayat kembali pecah setelah melihat dua putra almarhum Koja Ramadhan Marpuang (9) dan Kori Ramadhan Marpaung (5) yang terus membuntuti peti jenazah ayahnya.

“Mau dibawa kemana ayah, Om,” cetus anak Joni, Kori Ramadhan Marpaung, kepada adik ayahnya.

Abang ipar Praka Joni Kusuma Marpaung, Armansyah Nasution didampingi mertuanya, H Abd Rahman Nasution mengatakan, keluarga menerima kabar tewasnya Praka Joni langsung dari Komandan Bataliyon 134/Tua Sakti, Kamis pagi (20/11) sekitar pukul 04.30 WIB.

“Saya ditelepon langsung oleh Mayor Inf Johan Antoni Marpaung Dan Yonif 134/Tua Sakti Batam, dikatakannya Praka Joni meninggal dunia dan pihak keluarga diminta untuk bersiap, karena jenazah akan diberangkatkan dari Batam sekitar pukul 11.00 WIB,” jelas Armansyah. Tapi, katanya, komandan adik iparnya itu tidak merinci apa penyebab meninggalnya suami Yusrina Nasution (30), adiknya itu.

Foto: Susilawadi/Metro Asahan/SMG Istri almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung, Yusrina br Nasution, menangis histeris saat peti jenazah suaminya diturunkan ke liang lahat, Kamis (20/11/2014).
Foto: Susilawadi/Metro Asahan/SMG
Istri almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung, Yusrina br Nasution, menangis histeris saat peti jenazah suaminya diturunkan ke liang lahat, Kamis (20/11/2014).

Menurut Armansyah, setelah menerima kabar duka dari Dan Yonif 134/Tua Sakti, dirinya sempat berkomunikasi sebentar dengan adiknya Yusrina Nasution.

“Saya sempat bicara, setelah Dan Yonif 134/ Tua Sakti memberikan telepon selulernya kepada Yusrina, namun hampir sama dia (Yusrina, Red) hanya bilang jika Joni suaminya meninggal tanpa merinci penyebabnya,” kata Armansyah.

“Begitu pembicaraan putus, saya langsung bergegas menuju kediaman orang tua di Dusun V, Desa Sidomulyo, Kec. Pulo Bandring yang jaraknya sekitar 2 km,” kata Armansyah.

Armansyah menuturkan, Joni sudah tiga tahun lebih tidak pulang kampung karena kesibukan tugas. “Yang pulang hanya istrinya Yusrina bersama dua anaknya,” tandas Armansyah.

Armansyah berharap TNI memperhatikan kelangsungan hidup istri dan kedua anak korban. “Penyebab kematian korban sudah pastiada yang menangani karena Joni merupakan prajurit TNI AD,” ujar Armansyah.

“Kabar duka yang datang di pagi buta itu cukup membuat heboh kami sekeluarga, pasalnya sepekan silam Joni menyampaikan kabar jika dirinya sedang mengikuti latihan di Tanjung Pinang,” kata mertuanya, H Abd Rahman Nasution, sambil memperlihatkan foto semasa hidup anak serta menantunya.

Abd Rahman Nasution menambahkan, sebelumnya Joni Kesuma Marpaung bertugas di Yonif 126/KC, namun saat ada pembentukan Bataliyon Infantri (Yonif) baru 134/Tua Sakti Batam, menantunya itu terpilih ikut untuk memperkuat personel Yonif 134/Tua Sakti dan sejak itulah Yusrina anaknya ikut menetap di Asrama Yonif 134/Tua Sakti Batam.

Pensiunan karyawan perkebunan PT BSP Kisaran itu menambahkan, dari buah perkawinan dengan putrinya, Joni Kesuma Marpaung dikaruniai dua orang putra masing-masing Koja Ramadhan Marpuang (9) dan Kori Ramadhan Marpaung (5). Ditambahkannya, Joni resmi mempersunting anaknya tahun 2006 saat itu sudah bertugas di Batam.

Almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung prajurit TNI AD dari Yonif 134/Tua Sakti merupakan putra kelahiran Pematang Siantar. Anak keempat dari delapan bersaudara itu merupakan anak pasangan Sudirman Marpaung dan Nurhawati boru Sitanggang.

“Dia (Joni) masuk TNI pada tahun 1999 dan langsung ditugaskan di Yonif 126/KC dan pada tahun 2005 dipindah tugaskan bersama 3 pleton prajurit lainya ke Yonif 134/Tua Sakti,” beber Udin Marpaung, bapak uda Joni, saat ditemui di rumah duka.

Menurut Udin Marpaung, keponakanya itu masuk TNI melalui ijazah SMP dan untuk SMA lulus dengan kejar Paket C. “Dia lulusan SMP Muhammadiyah Pematang Siantar, sedangkan SMA ikut penyetaraan Paket C,” ujarnya.

Masih menurut Udin, keponakannya itu orangnya pendiam tidak banyak cakap dan patuh sama orang tua.

“Sejak kecil memang cita-citanya menjadi prajurit TNI, namun sayang dia meninggal,” tandasnya.

Ketika disinggung mengapa pihak keluarga tidak membawa jenazah korban untuk dimakamkan di kampung halamannya, Udin mengatakan, karena dia sudah menikah dan mempunyai anak, maka untuk pemakamannya diserahkan ke pihak keluarga istrinya di Kisaran.

Foto: Susilawadi/Metro Asahan Dandim 0208/Asahan Letkol Inf Ayub Akbar,  Wadan Yonif 126/KC Mayor Inf. Syafrinaldi, Kapolres Asahan AKBP Yulmar Tri Himawan melayat ke rumah duka almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung, Kamis (20/11/2014).
Foto: Susilawadi/Metro Asahan
Dandim 0208/Asahan Letkol Inf Ayub Akbar, Wadan Yonif 126/KC Mayor Inf. Syafrinaldi, Kapolres Asahan AKBP Yulmar Tri Himawan melayat ke rumah duka almarhum Praka Joni Kesuma Marpaung, Kamis (20/11/2014).

Sementara, Letkol Inf Ayub Akbar Dan Dim 0208/Asahan bertindak sebagai inspektur upacara saat dilakukan pemakaman secara militer di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bunut. Pasukan bersenjata lengkap menembakkan sejata sebagai penghormatan terakhir kepada Praka Joni Kesuma Marpaung.

Pantauan METRO ASAHAN (Grup SUMUTPOS.co), tak tampak petinggi dari Yonif 134/Tua Sakti. Kedatangan jenazah menggunakan mobil ambulans milik Kodam I Bukit Barisan dikawal poreder dan dua perwira tak mengenakan seragam lengkap.

Beberapa prajurit Yonif 126/KC mengaku Praka Joni Kesuma Marpaung merupakan lesting 2000. Penempatan pertama di Yonif 126/KC. Praka Joni Kesuma Marpaung merupakan prajurit yang cerdas dan saat di Yonif 126/KC bertugas di bagian intel, kemudian pada tahun 2005 terpilih bersama hampir 80 prajurit memperkuat Yonif 134/Tua Sakti Batam.

Praka Joni dikenal rekan-rekannya merupakan orang yang humoris dan senang bergaul dan dikenal oleh junior-juniornya sebagai pribadi yang sangat baik.

“Bang Marpaung itu orangnya asyik, dan tidak emosian,” kata salah satu junior Marpaung di Yonif 134 TS.

Teman satu angkatan dengan almarhum yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan ia mengenal Joni Marpaung merupakan pribadi yang begitu santun.

“Dia orangnya tidak banyak cakap (bicara, red), namun kami sudah lama terpisah. Dia Batam sedang saya di Tanjung Pinang, suka menolong kawan almarhum itu,” ungkapnya singkat. (sus/cr-1/cr3/rpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/