29 C
Medan
Friday, April 11, 2025

Pertanian sebagai Pilar Perekonomian dan Menguatkan Ekonomi Umat

JAKARTA, SUMUTPOS.CO โ€“ Pemerintah terus mendorong perlindungan lahan pertanian melalui kebijakan-kebijakan yang terkait dengan wilayah-wilayah yang dibatasi untuk dikonversi, termasuk lahan-lahan sawah yang subur.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kegiatan Halaqah Nasional dan Bedah Pemikiran KH. Muhammad Hasyim Asyโ€™ari bertajuk โ€œPetani adalah Penolong Negeriโ€ yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Petani dan Peternak Lampung secara daring, Senin (20/12).

โ€œPeningkatan kualitas petani menjadi kunci keberlanjutan pembangunan pertanian kita ke depan, khususnya untuk penumbuhan petani-petani muda yang produktif dengan dukungan pelatihan dan teknologi produksi di bidang pertanian,โ€ kata Menko Airlangga.

Berdasarkan Survei Pertanian Atas Sensus 2018 oleh BPS, potret petani Indonesia didominasi oleh usia >55 tahun atau 37,5%, sedangkan yang berusia < 35 tahun atau generasi milenial hanya 11,6 persen.

โ€œOleh karena itu, Pemerintah telah membuatkan kebijakan atau stimulus agar petani muda terjun ke pertanian sebagai profesi yang menjanjikan dan dapat membawa kesejahteraan,โ€ ungkap Menko Airlangga.

Hal ini sejalan dengan perhatian dan pemikiran KH. Muhammad Hasyim Asyโ€™ari yang ditunjukkan dari salah satu tulisannya yang berjudul โ€œKeoetamaan Bertjotjok Tanam dan Bertani: Andjoeran Memperbanyak Hasil Boemi dan Menjoeboerkan Tanah, Andjoeran Mengoesahakan Tanah, dan Menegakkan Keโ€™adilanโ€. Perhatian dan kepedulian KH. Muhammad Hasyim Asyโ€™ari kepada petani juga ditunjukkan dengan menjadikan sebagai salah satu persoalan umat yang dibahas dengan tujuan untuk melindungi kaum tani.

โ€œPemikiran Bapak KH. Muhammad Hasyim Asyโ€™ari sangat inspiratif, inovatif dan masih berlaku hingga saat ini dan penuh makna untuk dapat lebih jauh kita dalami tentang makna filosofis pentingnya pertanian, petani, lahan dan kesejahteraan petani,โ€ tutur Menko Airlangga.

Sesuai dengan pemikiran tersebut, Pemerintah akan terus berkomitmen untuk menjamin penyediaan dan kemudahan akses pangan bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani. Hal tersebut diwujudkan dengan menjaga ekosistem pangan dan pertanian dari hulu ke hilir.

โ€œPemerintah menguatkan pertanian sebagai pilar perekonomian, dan ekonomi yang tangguh juga akan menguatkan ekonomi umat,โ€ pungkas Menko Airlangga. (ltg/fsr/*)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO โ€“ Pemerintah terus mendorong perlindungan lahan pertanian melalui kebijakan-kebijakan yang terkait dengan wilayah-wilayah yang dibatasi untuk dikonversi, termasuk lahan-lahan sawah yang subur.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kegiatan Halaqah Nasional dan Bedah Pemikiran KH. Muhammad Hasyim Asyโ€™ari bertajuk โ€œPetani adalah Penolong Negeriโ€ yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Petani dan Peternak Lampung secara daring, Senin (20/12).

โ€œPeningkatan kualitas petani menjadi kunci keberlanjutan pembangunan pertanian kita ke depan, khususnya untuk penumbuhan petani-petani muda yang produktif dengan dukungan pelatihan dan teknologi produksi di bidang pertanian,โ€ kata Menko Airlangga.

Berdasarkan Survei Pertanian Atas Sensus 2018 oleh BPS, potret petani Indonesia didominasi oleh usia >55 tahun atau 37,5%, sedangkan yang berusia < 35 tahun atau generasi milenial hanya 11,6 persen.

โ€œOleh karena itu, Pemerintah telah membuatkan kebijakan atau stimulus agar petani muda terjun ke pertanian sebagai profesi yang menjanjikan dan dapat membawa kesejahteraan,โ€ ungkap Menko Airlangga.

Hal ini sejalan dengan perhatian dan pemikiran KH. Muhammad Hasyim Asyโ€™ari yang ditunjukkan dari salah satu tulisannya yang berjudul โ€œKeoetamaan Bertjotjok Tanam dan Bertani: Andjoeran Memperbanyak Hasil Boemi dan Menjoeboerkan Tanah, Andjoeran Mengoesahakan Tanah, dan Menegakkan Keโ€™adilanโ€. Perhatian dan kepedulian KH. Muhammad Hasyim Asyโ€™ari kepada petani juga ditunjukkan dengan menjadikan sebagai salah satu persoalan umat yang dibahas dengan tujuan untuk melindungi kaum tani.

โ€œPemikiran Bapak KH. Muhammad Hasyim Asyโ€™ari sangat inspiratif, inovatif dan masih berlaku hingga saat ini dan penuh makna untuk dapat lebih jauh kita dalami tentang makna filosofis pentingnya pertanian, petani, lahan dan kesejahteraan petani,โ€ tutur Menko Airlangga.

Sesuai dengan pemikiran tersebut, Pemerintah akan terus berkomitmen untuk menjamin penyediaan dan kemudahan akses pangan bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani. Hal tersebut diwujudkan dengan menjaga ekosistem pangan dan pertanian dari hulu ke hilir.

โ€œPemerintah menguatkan pertanian sebagai pilar perekonomian, dan ekonomi yang tangguh juga akan menguatkan ekonomi umat,โ€ pungkas Menko Airlangga. (ltg/fsr/*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru