31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Kemenkes Yakin Covid Terus Turun, Mudik Tergantung Laju Penularan Virus

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tren kasus Covid-19 di Indonesia konsisten menunjukkan perbaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakin tren penurunan angka kasus positif Covid-19 bisa bertahan hingga Bulan Ramadan mendatang.

“Kalau lihat kondisi sekarang, tren penurunan,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, kemarin (20/3/2022).

Nadia menjelaskan, apabila nantinya tren penurunan kasus bertahan, maka bisa saja masyarakat diperbolehkan untuk mudik saat lebaran nanti. Namun, dia mengatakan kebijakan mudik bergantung pada laju perkembangan penularan virus.

“Kalau kebijakan untuk Ramadan dan mudik masih terus disesuaikan dengan perkembangan tren laju penularan. Kalau terus tren turun maka tidak perlu pembatasan aktivitas tapi ini masih terus kita monitor menyesuaikan dengan keadaan,” jelasnya.

Nadia membeberkan dua hal yang memungkinkan tren penurunan angka kasus Covid dapat berlangsung lama. Di antaranya seperti penerapan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. “Nah ini tergantung kita kalau tetap prokes dijaga, vaksinasi dipercepat,” ungkapnya.

Cabut Wajib Karantina dan PCR

Sementara, Epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengusulkan, Indonesia segera bebas karantina dan RT-PCR. Menurut Pandu, pelonggaran bisa terus dilakukan dengan syarat, memperkuat cakupan vaksinasi lengkap atau dua dosis hingga vaksinasi COVID-19 booster. Mengutip prediksi Tim FKM UI, Pandu mengungkap tren kasus harian Covid-19 Indonesia di April 2022 bisa ditekan hingga 1.023 kasus per hari.

“Situasi terakhir pandemi di Indonesia sesuai dengan prediksi, tren kasus turun terus di semua wilayah. Kebijakan pelonggaran bisa terus dilaksanakan secara bertahap,” jelas Pandu di Twitter pribadinya, dikutip detikcom, Senin (21/3).

“Kebijakan kewajiban karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri yang sudah divaksinasi lengkap dan hasil tes PCR saat kedatangan negatif bisa dihentikan. Indonesia bebas karantina,” sambungnya.

Pandu sebelumnya juga menyoroti kematian Covid-19 yang tinggi di Hong Kong. Penyebab Omicron tampak lebih ‘berbahaya’ di Hong Kong dikarenakan angka vaksinasi lansia masih tercatat rendah. “Belajar dari pengalaman tersebut, kita harus kejar cakupan vaksinasi pada lansia termasuk booster,” pungkas dia.

Sementara, kasus Covid-19 pada Senin (21/3) secara nasional bertambah 4.699 sehari. Jumlah itu terdeteksi dari jumlah tes rendah yakni mencapai 154 ribu tes. Kini total sudah 5.967.182 orang terinfeksi Covid-19.

Kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 3 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni di Jawa Barat 1.007 kasus. DKI Jakarta 862 kasus. Jawa Tengah 661 kasus.

Angka kesembuhan harian bertambah mencapai 20.888 orang sembuh per hari. Paling tinggi angka kesembuhan disumbang oleh Jawa Barat sebanyak 5.715 orang. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus 5.609.945 orang.

Di samping itu, pasien meninggal juga bertambah lagi 154 jiwa. Paling banyak angka kematian disumbang Jawa Tengah 42 jiwa. Total sudah 153.892 jiwa meninggal dunia. Jumlah kasus aktif turun 16.343 orang. Kini jumlah kasus aktif atau orang yang masih sakit sebanyak 203.345 orang.

Sementara positivity rate orang harian di angka 4,55 persen dan positivity rate orang mingguan di angka 9,24 persen. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.

Sementara, Perkembangan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) juga menunjukkan tren menurun. Meski begitu, masih ada penambahan kasus harian. Data Dinas Kesehatan Sumut pada Senin (21/3), tercatat 90 kasus baru terkonfirmasi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif tersebut diperoleh dari 21 kabupaten/kota. Penambahan terbanyak dari Medan 32 kasus dan Deliserdang 12 kasus. Sedangkan kabupaten/kota lainnya di bawah 10 kasus. “Akumulasi kasus terkonfirmasi Covid-19 saat ini berjumlah 153.664 kasus,” sebutnya.

Untuk angka kematian Covid-19, lanjut Aris, bertambah 4 kasus dari Deliserdang 3 kasus dan Asahan 1 kasus. “Total kasus kematian akibat Covid-19 di Sumut kini mencapai 3.177 kasus,” sambungnya.

Aris menambahkan, angka kesembuhan juga bertambah yaitu 436 kasus dari 11 kabupaten/kota. Paling banyak, didapatkan dari Medan 167 kasus dan Deliserdang 149 kasus. Akumulasi angka kesembuhan kini berjumlah 145.766 kasus. “Dari penambahan tersebut, saat ini kasus aktif Covid-19 tinggal 4.721 kasus,” tukasnya. (dth/ris)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tren kasus Covid-19 di Indonesia konsisten menunjukkan perbaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakin tren penurunan angka kasus positif Covid-19 bisa bertahan hingga Bulan Ramadan mendatang.

“Kalau lihat kondisi sekarang, tren penurunan,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, kemarin (20/3/2022).

Nadia menjelaskan, apabila nantinya tren penurunan kasus bertahan, maka bisa saja masyarakat diperbolehkan untuk mudik saat lebaran nanti. Namun, dia mengatakan kebijakan mudik bergantung pada laju perkembangan penularan virus.

“Kalau kebijakan untuk Ramadan dan mudik masih terus disesuaikan dengan perkembangan tren laju penularan. Kalau terus tren turun maka tidak perlu pembatasan aktivitas tapi ini masih terus kita monitor menyesuaikan dengan keadaan,” jelasnya.

Nadia membeberkan dua hal yang memungkinkan tren penurunan angka kasus Covid dapat berlangsung lama. Di antaranya seperti penerapan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. “Nah ini tergantung kita kalau tetap prokes dijaga, vaksinasi dipercepat,” ungkapnya.

Cabut Wajib Karantina dan PCR

Sementara, Epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengusulkan, Indonesia segera bebas karantina dan RT-PCR. Menurut Pandu, pelonggaran bisa terus dilakukan dengan syarat, memperkuat cakupan vaksinasi lengkap atau dua dosis hingga vaksinasi COVID-19 booster. Mengutip prediksi Tim FKM UI, Pandu mengungkap tren kasus harian Covid-19 Indonesia di April 2022 bisa ditekan hingga 1.023 kasus per hari.

“Situasi terakhir pandemi di Indonesia sesuai dengan prediksi, tren kasus turun terus di semua wilayah. Kebijakan pelonggaran bisa terus dilaksanakan secara bertahap,” jelas Pandu di Twitter pribadinya, dikutip detikcom, Senin (21/3).

“Kebijakan kewajiban karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri yang sudah divaksinasi lengkap dan hasil tes PCR saat kedatangan negatif bisa dihentikan. Indonesia bebas karantina,” sambungnya.

Pandu sebelumnya juga menyoroti kematian Covid-19 yang tinggi di Hong Kong. Penyebab Omicron tampak lebih ‘berbahaya’ di Hong Kong dikarenakan angka vaksinasi lansia masih tercatat rendah. “Belajar dari pengalaman tersebut, kita harus kejar cakupan vaksinasi pada lansia termasuk booster,” pungkas dia.

Sementara, kasus Covid-19 pada Senin (21/3) secara nasional bertambah 4.699 sehari. Jumlah itu terdeteksi dari jumlah tes rendah yakni mencapai 154 ribu tes. Kini total sudah 5.967.182 orang terinfeksi Covid-19.

Kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 3 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni di Jawa Barat 1.007 kasus. DKI Jakarta 862 kasus. Jawa Tengah 661 kasus.

Angka kesembuhan harian bertambah mencapai 20.888 orang sembuh per hari. Paling tinggi angka kesembuhan disumbang oleh Jawa Barat sebanyak 5.715 orang. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus 5.609.945 orang.

Di samping itu, pasien meninggal juga bertambah lagi 154 jiwa. Paling banyak angka kematian disumbang Jawa Tengah 42 jiwa. Total sudah 153.892 jiwa meninggal dunia. Jumlah kasus aktif turun 16.343 orang. Kini jumlah kasus aktif atau orang yang masih sakit sebanyak 203.345 orang.

Sementara positivity rate orang harian di angka 4,55 persen dan positivity rate orang mingguan di angka 9,24 persen. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.

Sementara, Perkembangan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) juga menunjukkan tren menurun. Meski begitu, masih ada penambahan kasus harian. Data Dinas Kesehatan Sumut pada Senin (21/3), tercatat 90 kasus baru terkonfirmasi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif tersebut diperoleh dari 21 kabupaten/kota. Penambahan terbanyak dari Medan 32 kasus dan Deliserdang 12 kasus. Sedangkan kabupaten/kota lainnya di bawah 10 kasus. “Akumulasi kasus terkonfirmasi Covid-19 saat ini berjumlah 153.664 kasus,” sebutnya.

Untuk angka kematian Covid-19, lanjut Aris, bertambah 4 kasus dari Deliserdang 3 kasus dan Asahan 1 kasus. “Total kasus kematian akibat Covid-19 di Sumut kini mencapai 3.177 kasus,” sambungnya.

Aris menambahkan, angka kesembuhan juga bertambah yaitu 436 kasus dari 11 kabupaten/kota. Paling banyak, didapatkan dari Medan 167 kasus dan Deliserdang 149 kasus. Akumulasi angka kesembuhan kini berjumlah 145.766 kasus. “Dari penambahan tersebut, saat ini kasus aktif Covid-19 tinggal 4.721 kasus,” tukasnya. (dth/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/