25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PTN Akreditasi A Masih 7 Persen, B Hanya 35 Persen

Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan seluruh PTN yang tergabung dalam LPTK. Sebab, dalam lembaga tersebut setiap PTN terdapat fakultas ilmu keguruan. Namun begitu, ke depannya terhadap PTS juga akan dilakukan.

“Saya berharap kepada PTN yang ada LPTK mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, guru yang dihasilkan mampu mencetak siswa-siswi yang bisa bersaing dan dapat pula digunakan dunia industri,” terangnya.

Dia menyatakan, berdasarkan Trend International Matematics & Sains (TIMS) ternyata kemampuan di dalam memahami matematika dan sains di Indonesia masih sangat kurang. Bahkan, peringkatnya masih berada di bawah Vietnam, Thailand, Singapore dan Malaysia. Hal ini terjadi kemungkinan karena kualitas maupun kemampuan dari para guru.

Sementara, Ketua LPTK Indonesia, Prof Dr Syawal Gultom mengatakan, pada prinsipnya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, LPTK terutama penyandang akreditasi A harus terus merevitalisasi diri. Dengan begitu, secara otomatis orang yang berbakat jadi guru semakin terdukung keilmuannya.

“Revitalisasi tentu penting sekali dilakukan. Mulai dari sistem penjaminan mutu atau keterampilan-keterampilan di luar kemampuan juga akan diuji,” ujar Syawal yang juga rektor Unimed.

Dia menambahkan, harapannya dengan adanya revitalisasi LPTK nantinya dapat semakin menghasilkan tenaga pengajar yang mumpuni.

Hadir dalam pertemuan itu, 12 rektor dan wakil rektor LPTK Negeri se-Indonesia. Antara lain, Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Manado (UNIMA TONDANO), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Malang dan Universitas Negeri Semarang (UNES). (ris/ril)

Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan seluruh PTN yang tergabung dalam LPTK. Sebab, dalam lembaga tersebut setiap PTN terdapat fakultas ilmu keguruan. Namun begitu, ke depannya terhadap PTS juga akan dilakukan.

“Saya berharap kepada PTN yang ada LPTK mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, guru yang dihasilkan mampu mencetak siswa-siswi yang bisa bersaing dan dapat pula digunakan dunia industri,” terangnya.

Dia menyatakan, berdasarkan Trend International Matematics & Sains (TIMS) ternyata kemampuan di dalam memahami matematika dan sains di Indonesia masih sangat kurang. Bahkan, peringkatnya masih berada di bawah Vietnam, Thailand, Singapore dan Malaysia. Hal ini terjadi kemungkinan karena kualitas maupun kemampuan dari para guru.

Sementara, Ketua LPTK Indonesia, Prof Dr Syawal Gultom mengatakan, pada prinsipnya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, LPTK terutama penyandang akreditasi A harus terus merevitalisasi diri. Dengan begitu, secara otomatis orang yang berbakat jadi guru semakin terdukung keilmuannya.

“Revitalisasi tentu penting sekali dilakukan. Mulai dari sistem penjaminan mutu atau keterampilan-keterampilan di luar kemampuan juga akan diuji,” ujar Syawal yang juga rektor Unimed.

Dia menambahkan, harapannya dengan adanya revitalisasi LPTK nantinya dapat semakin menghasilkan tenaga pengajar yang mumpuni.

Hadir dalam pertemuan itu, 12 rektor dan wakil rektor LPTK Negeri se-Indonesia. Antara lain, Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Manado (UNIMA TONDANO), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Malang dan Universitas Negeri Semarang (UNES). (ris/ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/