29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Dua Terduga Teroris Ditembak, Bukan Pelarian LP Tanjunggusta

JAKARTA – Kepala Divisi Humas Polri, Irjenpol Ronny F Sompie mengatakan dua terduga teroris yang ditembak mati di sebuah kedai kopi di Jalan Raya Pahlawan, Tulungagung, Jatim, punya catatan terkait serangkaian kasus teror di tanah air.

“Diduga para tersangka terlibat dalam kasus Poso, Solo dan merupakan pencari dana untuk kasus di Bali dan Medan,” kata Ronny di Jakarta, Senin (22/7).

Bahkan Ronny mengatakan kedua terduga teroris itu, Dayat alias Kim dan Farid alias Riza merupan aktor yang kerap mengirimkan orang-orang yang terlibat aksi teror ke Poso, Sulawesi Tengah.

Sebelum akhirnya ditangkap Densus 88, dua terduga terorios yang tewas bersama dua pemandunya itu diduga akan melancarkan aksi teros.

“Saat ditangkap, Detasemen Khusus mengikuti pergerakan kelompol teroris ini yang diduga ingin kembali beraksi,” jelas Ronny.

Disinggung apakah mereka napi teroris dari Lapas Tanjunggusta Medan yang belum kembali, Ronny memastikana kedua pelaku teror yang telah meninggal itu bukan buronan LP Tanjunggusta.

“Keempat tersangka ini bukan yang melarikan diri dari LP Tanjung Gusta. Mereka juga tidak ada kaitan dengan napi di Medan,” kata Jenderal Polisi Bintang Dua itu sembari menegaskan penyidik mendalami keterkaitan mereka dengan pelemparan bom molotov di Polsek Raja Polah, Tasikmalaya, Jawa Barat.(Fat/jpnn)

JAKARTA – Kepala Divisi Humas Polri, Irjenpol Ronny F Sompie mengatakan dua terduga teroris yang ditembak mati di sebuah kedai kopi di Jalan Raya Pahlawan, Tulungagung, Jatim, punya catatan terkait serangkaian kasus teror di tanah air.

“Diduga para tersangka terlibat dalam kasus Poso, Solo dan merupakan pencari dana untuk kasus di Bali dan Medan,” kata Ronny di Jakarta, Senin (22/7).

Bahkan Ronny mengatakan kedua terduga teroris itu, Dayat alias Kim dan Farid alias Riza merupan aktor yang kerap mengirimkan orang-orang yang terlibat aksi teror ke Poso, Sulawesi Tengah.

Sebelum akhirnya ditangkap Densus 88, dua terduga terorios yang tewas bersama dua pemandunya itu diduga akan melancarkan aksi teros.

“Saat ditangkap, Detasemen Khusus mengikuti pergerakan kelompol teroris ini yang diduga ingin kembali beraksi,” jelas Ronny.

Disinggung apakah mereka napi teroris dari Lapas Tanjunggusta Medan yang belum kembali, Ronny memastikana kedua pelaku teror yang telah meninggal itu bukan buronan LP Tanjunggusta.

“Keempat tersangka ini bukan yang melarikan diri dari LP Tanjung Gusta. Mereka juga tidak ada kaitan dengan napi di Medan,” kata Jenderal Polisi Bintang Dua itu sembari menegaskan penyidik mendalami keterkaitan mereka dengan pelemparan bom molotov di Polsek Raja Polah, Tasikmalaya, Jawa Barat.(Fat/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/