30.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Densus 88 Ringkus Terduga Teroris di Sibiru-biru

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumutmengangkut sejumlah barang bukti dari rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang diduga terlibat dalam jaringan teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa, berinisial SY (27).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumutmengangkut sejumlah barang bukti dari rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang diduga terlibat dalam jaringan teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa, berinisial SY (27).

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengakui, pihaknya bersama tim Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris. Menurut Rina, Syafii adalah jaringan teroris yang masuk dalam DPO.

“Jadi, ini memang target dari kasus sebelumnya. Teman-temannya sudah ditangkap,” kata Rina didampingi Kapolres Deliserdang, AKBP Robert Da Costa di lokasi penggrebekan.

Berdasarkan data di KTP, Syafii lahir di Bukit Lawang, Bahorok, Langkat. Pria berusia 27 tahun ini berdomisili di Bida Ayu Blok E Nomor 53, RT 001, RW 015, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sungai Beduk, Batam, Kepulauan Riau.

Menurut Rina, Syafii bergabung dalam kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), pimpinan Gigih Rahmat Dewa. Menurut dia, Syafii turut bersama-sama merencanakan kegiatan tindak pidana terorisme yang sama.

“Gigih Dewa sudah ditangkap. Dia (Syafii) dan kelompoknya bersama-sama dengan anggota KGR lainnya memfasilitasi dua warga negara asing (WNA) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang termasuk jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement,” kata mantan Kapolres Binjai ini.

Dia bilang, dua WNA RRT itu dari etnis Uyghur bernama Ali alias Faris Kusuma alias Nu Mehmet Abdulah Cuma dan Doni Sanjaya alias Muhammad alias Halide Tuerxun yang juga merupakan kelompok teroris The East Tukerstan Islamic.

Mereka, kata Rina, masuk ke Indonesia secara ilegal. Tempat persembunyiannya selama ini, kata Rina, di Batam. Namun, Rina tak merinci lebih jauh terkait tempat persembunyian tersebut. Begitupun, Rina bilang, kalau dua WNA RRT itu sudah dideportase ke negara asalnya.

Rina menambahkan, Syafii berperan untuk mengajak orang bergabung ke kelompok KGR. “Tersangka ini juga mengetahui dan ikut serta dalam menjalankan atau mengelola Rafiqa Travel milik Rafiqa Hanum, Istri Bahrum Naim alias Abu Aisyah,” kata Rina tanpa merinci lokasi Rafiqa Travel tersebut.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumutmengangkut sejumlah barang bukti dari rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang diduga terlibat dalam jaringan teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa, berinisial SY (27).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Tim gabungan Densus 88 Anti Teror Polri dan Polda Sumutmengangkut sejumlah barang bukti dari rumah seorang terduga teroris di Jalan Patumbak Desa Aji Baho Kecamatan Biru-Biru, Sumut, Rabu (21/12). Tim juga menangkap seorang diduga terlibat dalam jaringan teroris kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa, berinisial SY (27).

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengakui, pihaknya bersama tim Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris. Menurut Rina, Syafii adalah jaringan teroris yang masuk dalam DPO.

“Jadi, ini memang target dari kasus sebelumnya. Teman-temannya sudah ditangkap,” kata Rina didampingi Kapolres Deliserdang, AKBP Robert Da Costa di lokasi penggrebekan.

Berdasarkan data di KTP, Syafii lahir di Bukit Lawang, Bahorok, Langkat. Pria berusia 27 tahun ini berdomisili di Bida Ayu Blok E Nomor 53, RT 001, RW 015, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sungai Beduk, Batam, Kepulauan Riau.

Menurut Rina, Syafii bergabung dalam kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR), pimpinan Gigih Rahmat Dewa. Menurut dia, Syafii turut bersama-sama merencanakan kegiatan tindak pidana terorisme yang sama.

“Gigih Dewa sudah ditangkap. Dia (Syafii) dan kelompoknya bersama-sama dengan anggota KGR lainnya memfasilitasi dua warga negara asing (WNA) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang termasuk jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement,” kata mantan Kapolres Binjai ini.

Dia bilang, dua WNA RRT itu dari etnis Uyghur bernama Ali alias Faris Kusuma alias Nu Mehmet Abdulah Cuma dan Doni Sanjaya alias Muhammad alias Halide Tuerxun yang juga merupakan kelompok teroris The East Tukerstan Islamic.

Mereka, kata Rina, masuk ke Indonesia secara ilegal. Tempat persembunyiannya selama ini, kata Rina, di Batam. Namun, Rina tak merinci lebih jauh terkait tempat persembunyian tersebut. Begitupun, Rina bilang, kalau dua WNA RRT itu sudah dideportase ke negara asalnya.

Rina menambahkan, Syafii berperan untuk mengajak orang bergabung ke kelompok KGR. “Tersangka ini juga mengetahui dan ikut serta dalam menjalankan atau mengelola Rafiqa Travel milik Rafiqa Hanum, Istri Bahrum Naim alias Abu Aisyah,” kata Rina tanpa merinci lokasi Rafiqa Travel tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/