26.7 C
Medan
Friday, May 24, 2024

TNI-AD dan TNI-AL Kerahkan Ribuan Perrsonal, Fokus Sisir Wilayah Terisolir

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bantuan untuk korban gempa di Cianjur dari TNI terus mengalir. Kemarin Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyambangi korban gempa di RSUD Cianjur. Menurut dia, tidak kurang dari dua ribu personel Angkatan Darat sudah terlibat dalam penanggulangan bencana yang memakan ratusan korban jiwa itu. “Sekarang yang paling penting adalah evakuasi,” ungkap Dudung, Selasa (22/11).

Selain pasukan, Dudung menyatakan, instansinya sudah mengirimkan bantuan berupa bahan makanan pokok, pakaian, selimut, serta dapur lapangan. Di samping itu, pihaknya juga menyiagakan rumah sakit lapangan (rumkit lap). “Tinggal tunggu perintah pergerakannya. Apabila (rumkitlap) itu dibutuhkan nanti akan kami kerahkan,” kata mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tersebut.

Bukan hanya TNI AD, TNI AL juga sudah siap mengerahkan rumkitlap dari markas Pasukan Marinir (Pasmar) 2 Korps Marinir di Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur. “Nanti akan saya gelar, saya kirim ke sana,” ucap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. Angkatan Laut menyiapkan rumkitlap tersebut untuk membantu RSUD Cianjur yang sempat kewalahan menangani pasien yang membludak.

Yudo mengaku, dirinya juga sudah mendapat kabar bahwa para pasien di rumah sakit tersebut tidak sedikit yang ditangani di luar ruang perawatan. “Saya melihat banyak pasien dikeluarkan dari rumah sakit. Mudah-mudahan (rumkitlap) bisa membantu,” imbuhnya. Rumkitlap milik Pasmar 2, lanjut dia, memiliki kapasitas untuk menampung seratus pasien. Selain itu, fasilitasnya cukup lengkap. Mulai ICU sampai ruang operasi tersedia di rumah sakit tersebut.

Saat ini, lebih kurang 38 tim medis dari Angkatan Laut sudah berada di Cianjur. Dalam tim medis tersebut, terdapat beberapa dokter umum dan dokter spesialis. Mulai spesialis anestesi, bedah, sampai tulang. Khusus dokter spesialis tulang, TNI AL merespons kebutuhan di Cianjur yang sempat kekurangan dokter spesialis tulang. “Sekarang sudah bergabung dengan tim kesehatan di Cianjur dan sudah bekerja,” imbuh KSAL.

Kemarin, Yudo juga memberangkatkan 400 personel Korps Marinir dari Markas Besar TNI AL (Mabesal), Cilangkap Jakarta Timur. Mereka digerakkan ke Cianjur menggunakan 25 truk. “Karena saat ini masih tanggap darurat, mereka akan membantu evakuasi maupun pencarian korban,” ujar dia. Tidak hanya itu, mereka juga diminta membantu memperbaiki sejumlah fasilitas umum yang rusak. Diantaranya jalan raya, akses air bersih, dan sumber listrik.

Untuk itu, kemarin turut diberangkatkan satu unit alat berat dari Mabesal. Orang nomor satu di TNI AL itu memastikan bahwa bantuan dari Matra Laut tidak akan berhenti dikirim sampai penanggulangan bencana selesai. “Kami akan sampaikan kepada seluruh jajaran Angkatan Laut untuk menyiapkan sembako, untuk memberikan bantuan,” bebernya. Dia meminta seluruh personel TNI AL yang dikirim ke Cianjur bekerja total untuk membantu para korban yang membutuhkan.

Sementara itu, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto menekankan bahwa penyelamatan korban menjadi prioritas TNI AL saat ini. Berdasar informasi yang dia terima, masih banyak korban tertimbun bangunan. “Cari, selamatkan, evakuasi,” perintah Widodo kepada anak buahnya. Dia juga berpesan agar jajarannya tidak ragu masuk ke daerah terdampak gempa yang masih belum terakses oleh relawan akibat terputusnya akses jalan atau daerah yang masih terisolir.

Widodo menyadari tugas tersebut tidak mudah. Namun demikian, prajurit Korps Marinir harus tetap berupaya maksimal. “Prioritaskan perlindungan masyarakat rentan, prioritaskan penyelamatan dan evakuasi ibu dan anak, kemudian orang tua yang renta,” jelas perwira tinggi dengan dua bintang di pundak tersebut. “Saya harap kalian bisa melaksanakan tugas dengan baik dan seperti biasa kalian selalu berikan yang terbaik,” tambahnya.

Untuk memetakan titik-titik terdampak gempa, kemarin TNI AU menerbangkan helikopter NAS-332 Super Puma ke daerah Cianjur. Helikopter tersebut mengudara dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Atang Sendjaja, Bogor. Dari pantauan udara tersebut, tampak beberapa daerah pemukiman warga yang terdampak gempa. Termasuk bangunan yang hancur akibat goncangan gempa dengan kekuatan 5,6 skala richter tersebut.

Bangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur adalah salah satu yang turut terdampak goncangan gempa pada Senin (21/11). Sejumlah fasilitas mulai dari area perkantoran, blok hunian, pos jaga dan brandgang dilaporkan rusak ringan hingga berat. Delapan warga binaan juga tercatat mengalami luka ringan, serta seorang petugas luka berat.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat melaporkan bangunan yang rusak parah diantaranya tembok keliling brandgang pos 1 sampai pos 2. Begitu pula dengan tembok brandgang pos 3 sampai pos 4. Tembok di dalam area lapas itu roboh total. Sementara tembok blok hunian A, B, C dan D dilaporkan retak. Sebagian genteng di blok tersebut juga berjatuhan.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Reynhard Silitonga mengatakan gempa Cianjur mengakibatkan gangguan pada sarana dan prasarana (sarpras) lapas. Pihaknya pun sudah mengimbau petugas dan warga binaan untuk tetap bersiaga. Khusus kepada napi, Reynhard meminta untuk tidak memanfaatkan situasi bencana gempa untuk kabur.

“Kami turut merasakan dampak dari bencana alam yang tidak bisa kita hindari,” kata Reynhard dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos. Selain meninjau kondisi lapas, Reynhard bersama Kanwil Kemenkumham Jawa Barat juga menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk para petugas dan warga binaan yang terdampak.

Bantuan yang diprioritaskan saat ini berupa kebutuhan medis. Ditjenpas memastikan korban luka berat hingga ringan mendapat perawatan di rumah sakit dan klinik lapas. Sementara untuk perbaikan bangunan lapas yang rusak parah akibat gempa sedang dalam pembahasan bersama mitra. (syn/tyo/jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bantuan untuk korban gempa di Cianjur dari TNI terus mengalir. Kemarin Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyambangi korban gempa di RSUD Cianjur. Menurut dia, tidak kurang dari dua ribu personel Angkatan Darat sudah terlibat dalam penanggulangan bencana yang memakan ratusan korban jiwa itu. “Sekarang yang paling penting adalah evakuasi,” ungkap Dudung, Selasa (22/11).

Selain pasukan, Dudung menyatakan, instansinya sudah mengirimkan bantuan berupa bahan makanan pokok, pakaian, selimut, serta dapur lapangan. Di samping itu, pihaknya juga menyiagakan rumah sakit lapangan (rumkit lap). “Tinggal tunggu perintah pergerakannya. Apabila (rumkitlap) itu dibutuhkan nanti akan kami kerahkan,” kata mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) tersebut.

Bukan hanya TNI AD, TNI AL juga sudah siap mengerahkan rumkitlap dari markas Pasukan Marinir (Pasmar) 2 Korps Marinir di Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur. “Nanti akan saya gelar, saya kirim ke sana,” ucap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. Angkatan Laut menyiapkan rumkitlap tersebut untuk membantu RSUD Cianjur yang sempat kewalahan menangani pasien yang membludak.

Yudo mengaku, dirinya juga sudah mendapat kabar bahwa para pasien di rumah sakit tersebut tidak sedikit yang ditangani di luar ruang perawatan. “Saya melihat banyak pasien dikeluarkan dari rumah sakit. Mudah-mudahan (rumkitlap) bisa membantu,” imbuhnya. Rumkitlap milik Pasmar 2, lanjut dia, memiliki kapasitas untuk menampung seratus pasien. Selain itu, fasilitasnya cukup lengkap. Mulai ICU sampai ruang operasi tersedia di rumah sakit tersebut.

Saat ini, lebih kurang 38 tim medis dari Angkatan Laut sudah berada di Cianjur. Dalam tim medis tersebut, terdapat beberapa dokter umum dan dokter spesialis. Mulai spesialis anestesi, bedah, sampai tulang. Khusus dokter spesialis tulang, TNI AL merespons kebutuhan di Cianjur yang sempat kekurangan dokter spesialis tulang. “Sekarang sudah bergabung dengan tim kesehatan di Cianjur dan sudah bekerja,” imbuh KSAL.

Kemarin, Yudo juga memberangkatkan 400 personel Korps Marinir dari Markas Besar TNI AL (Mabesal), Cilangkap Jakarta Timur. Mereka digerakkan ke Cianjur menggunakan 25 truk. “Karena saat ini masih tanggap darurat, mereka akan membantu evakuasi maupun pencarian korban,” ujar dia. Tidak hanya itu, mereka juga diminta membantu memperbaiki sejumlah fasilitas umum yang rusak. Diantaranya jalan raya, akses air bersih, dan sumber listrik.

Untuk itu, kemarin turut diberangkatkan satu unit alat berat dari Mabesal. Orang nomor satu di TNI AL itu memastikan bahwa bantuan dari Matra Laut tidak akan berhenti dikirim sampai penanggulangan bencana selesai. “Kami akan sampaikan kepada seluruh jajaran Angkatan Laut untuk menyiapkan sembako, untuk memberikan bantuan,” bebernya. Dia meminta seluruh personel TNI AL yang dikirim ke Cianjur bekerja total untuk membantu para korban yang membutuhkan.

Sementara itu, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto menekankan bahwa penyelamatan korban menjadi prioritas TNI AL saat ini. Berdasar informasi yang dia terima, masih banyak korban tertimbun bangunan. “Cari, selamatkan, evakuasi,” perintah Widodo kepada anak buahnya. Dia juga berpesan agar jajarannya tidak ragu masuk ke daerah terdampak gempa yang masih belum terakses oleh relawan akibat terputusnya akses jalan atau daerah yang masih terisolir.

Widodo menyadari tugas tersebut tidak mudah. Namun demikian, prajurit Korps Marinir harus tetap berupaya maksimal. “Prioritaskan perlindungan masyarakat rentan, prioritaskan penyelamatan dan evakuasi ibu dan anak, kemudian orang tua yang renta,” jelas perwira tinggi dengan dua bintang di pundak tersebut. “Saya harap kalian bisa melaksanakan tugas dengan baik dan seperti biasa kalian selalu berikan yang terbaik,” tambahnya.

Untuk memetakan titik-titik terdampak gempa, kemarin TNI AU menerbangkan helikopter NAS-332 Super Puma ke daerah Cianjur. Helikopter tersebut mengudara dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Atang Sendjaja, Bogor. Dari pantauan udara tersebut, tampak beberapa daerah pemukiman warga yang terdampak gempa. Termasuk bangunan yang hancur akibat goncangan gempa dengan kekuatan 5,6 skala richter tersebut.

Bangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur adalah salah satu yang turut terdampak goncangan gempa pada Senin (21/11). Sejumlah fasilitas mulai dari area perkantoran, blok hunian, pos jaga dan brandgang dilaporkan rusak ringan hingga berat. Delapan warga binaan juga tercatat mengalami luka ringan, serta seorang petugas luka berat.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat melaporkan bangunan yang rusak parah diantaranya tembok keliling brandgang pos 1 sampai pos 2. Begitu pula dengan tembok brandgang pos 3 sampai pos 4. Tembok di dalam area lapas itu roboh total. Sementara tembok blok hunian A, B, C dan D dilaporkan retak. Sebagian genteng di blok tersebut juga berjatuhan.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Reynhard Silitonga mengatakan gempa Cianjur mengakibatkan gangguan pada sarana dan prasarana (sarpras) lapas. Pihaknya pun sudah mengimbau petugas dan warga binaan untuk tetap bersiaga. Khusus kepada napi, Reynhard meminta untuk tidak memanfaatkan situasi bencana gempa untuk kabur.

“Kami turut merasakan dampak dari bencana alam yang tidak bisa kita hindari,” kata Reynhard dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos. Selain meninjau kondisi lapas, Reynhard bersama Kanwil Kemenkumham Jawa Barat juga menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk para petugas dan warga binaan yang terdampak.

Bantuan yang diprioritaskan saat ini berupa kebutuhan medis. Ditjenpas memastikan korban luka berat hingga ringan mendapat perawatan di rumah sakit dan klinik lapas. Sementara untuk perbaikan bangunan lapas yang rusak parah akibat gempa sedang dalam pembahasan bersama mitra. (syn/tyo/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/