26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pesawat Lion Air Senggol Airfast

JAKARTA – Insiden kecil mewarnai hiruk pikuk arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat Lion Air jenis Boeing 737-900 ER bersenggolan dengan pesawat Airfast Indonesia jenis MD82 di apron bandara sehingga menyebabkan kerusakaan cukup parah.

“Kejadiannya pagi pukul 03.35 WIB, pesawat Lion Air sedang ditarik pushback car (kendaraan untuk menarik pesawat, Red) untuk dipindahkan dari apron di stan R37 menuju ke stan B33. Karena jaraknya terlalu dekat maka terjadi senggolan dengan pesawat Airfast yang juga sedang parkir di situ,” ujar Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Trisno Heryadi.

Pesawat Lion Air yang bersenggolan itu memiliki nomor registrasi PKLFL, sedangkan pesawat Airfast yang disenggol bernomor registrasi PKOCU. Kedua pesawat tersebut memang sebelumnya sudah diparkir di area yang sama, yaitu NSA (Night Stop Apron) Bandara Soekarno-Hatta. “Tidak ada korban jiwa karena kedua pesawat itu memang sedang parkir, mesin juga mati,”  lanjutnya.

Dia mengaku Angkasa Pura sedang melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi sehingga menyebabkan serempetan di darat seperti itu. Mengenai kerugian Trisno mengaku tidak tahu menahu. Namun begitu, menurut dia, urusan ganti rugi tentu akan dibicarakan antar maskapai yang bersangkutan. “Sementara kedua pesawat tidak boleh terbang demi alasan keamanan,” tegasnya

Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan, peristiwa itu terjadi saat kedua pesawat jauh dari landasan pacu sehingga tidak menggangu lalu lintas penerbangan yang sekarang ini sedang padat. Operasional bandara Soekarno Hatta tetap berjalan seperti semula.

Meski tidak sedang terbang, atau bergerak dengan kecepatan tinggi, namun senggolan itu cukup membuat bagian penting pesawat rusak cukup parah. Kemungkinan hal itu terjadi karena kendaraan yang menarik pesawat (pushback car) Lion Air bergerak cukup cepat. “Saat ditarik itu ujung sayap kanan pesawat Lion Air menyenggol sayap ekor (tailcone) pesawat Airfast,” terangnya.

Menurut petugas Ditjen Perhubungan Udara yang memeriksa pesawat paska insiden itu, kerusakan cukup parah dialami pesawat Airfast Indonesia. Sementara sayap pesawat Lion Air tidak terlalu mengkhawatirkan kondisinya,”Yang Lion Air kerusakannya kecil, sedangkan MD (jenis pesawat Airfast) agak lumayan kerusakannya. Untuk itu perlu diperiksa semuanya,” kata dia.

Saat ini pesawat masih di tempat kejadian perkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selanjutnya akan dilakukan perbaikan yang tentu memakan waktu beberapa hari sebelum dinyatakan laik terbang. Mengenai siapa yang salah, Bambang mengaku belum tahu. “Apakah petugas yang tidak mematuhi aturan, kan ada marka-markanya. Atau Airfast yang parkirnya kurang tepat,” ujarnya.

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengaku sudah mengetahui kejadian itu. Namun begitu belum bisa disimpulkan siapa yang salah dalam kejadian ini. Mengenai seberapa besar kerugian, dia mengaku, petugas di lapangan masih harus menghitung kerusakaan. Lantas siapa yang akan menanggung biaya perbaikan pesawat? “Belum tahu, tunggu hasil penyelidikan dulu,” jelasnya. (wir/nw/jpnn)

JAKARTA – Insiden kecil mewarnai hiruk pikuk arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Pesawat Lion Air jenis Boeing 737-900 ER bersenggolan dengan pesawat Airfast Indonesia jenis MD82 di apron bandara sehingga menyebabkan kerusakaan cukup parah.

“Kejadiannya pagi pukul 03.35 WIB, pesawat Lion Air sedang ditarik pushback car (kendaraan untuk menarik pesawat, Red) untuk dipindahkan dari apron di stan R37 menuju ke stan B33. Karena jaraknya terlalu dekat maka terjadi senggolan dengan pesawat Airfast yang juga sedang parkir di situ,” ujar Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Trisno Heryadi.

Pesawat Lion Air yang bersenggolan itu memiliki nomor registrasi PKLFL, sedangkan pesawat Airfast yang disenggol bernomor registrasi PKOCU. Kedua pesawat tersebut memang sebelumnya sudah diparkir di area yang sama, yaitu NSA (Night Stop Apron) Bandara Soekarno-Hatta. “Tidak ada korban jiwa karena kedua pesawat itu memang sedang parkir, mesin juga mati,”  lanjutnya.

Dia mengaku Angkasa Pura sedang melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi sehingga menyebabkan serempetan di darat seperti itu. Mengenai kerugian Trisno mengaku tidak tahu menahu. Namun begitu, menurut dia, urusan ganti rugi tentu akan dibicarakan antar maskapai yang bersangkutan. “Sementara kedua pesawat tidak boleh terbang demi alasan keamanan,” tegasnya

Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan, peristiwa itu terjadi saat kedua pesawat jauh dari landasan pacu sehingga tidak menggangu lalu lintas penerbangan yang sekarang ini sedang padat. Operasional bandara Soekarno Hatta tetap berjalan seperti semula.

Meski tidak sedang terbang, atau bergerak dengan kecepatan tinggi, namun senggolan itu cukup membuat bagian penting pesawat rusak cukup parah. Kemungkinan hal itu terjadi karena kendaraan yang menarik pesawat (pushback car) Lion Air bergerak cukup cepat. “Saat ditarik itu ujung sayap kanan pesawat Lion Air menyenggol sayap ekor (tailcone) pesawat Airfast,” terangnya.

Menurut petugas Ditjen Perhubungan Udara yang memeriksa pesawat paska insiden itu, kerusakan cukup parah dialami pesawat Airfast Indonesia. Sementara sayap pesawat Lion Air tidak terlalu mengkhawatirkan kondisinya,”Yang Lion Air kerusakannya kecil, sedangkan MD (jenis pesawat Airfast) agak lumayan kerusakannya. Untuk itu perlu diperiksa semuanya,” kata dia.

Saat ini pesawat masih di tempat kejadian perkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selanjutnya akan dilakukan perbaikan yang tentu memakan waktu beberapa hari sebelum dinyatakan laik terbang. Mengenai siapa yang salah, Bambang mengaku belum tahu. “Apakah petugas yang tidak mematuhi aturan, kan ada marka-markanya. Atau Airfast yang parkirnya kurang tepat,” ujarnya.

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengaku sudah mengetahui kejadian itu. Namun begitu belum bisa disimpulkan siapa yang salah dalam kejadian ini. Mengenai seberapa besar kerugian, dia mengaku, petugas di lapangan masih harus menghitung kerusakaan. Lantas siapa yang akan menanggung biaya perbaikan pesawat? “Belum tahu, tunggu hasil penyelidikan dulu,” jelasnya. (wir/nw/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/