25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Sumur Minyak Ilegal di Rantau Peureulak Meledak

MELEDAK: Semburan api sumur minyak warga yang meledak di Desa Pasi Puteh, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Idris Bendung/Rakyat Aceh

RANTO PEUREULAK, SUMUTPOS.CO – Sebuah sumur minyak terbakar di Desa Pasir Putih,  Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (25/4). Semburan api dari ledakan tersebut mencapai ketinggian 100 meter. Hingga pukul 18.45 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Aceh mencatat 18 orang meninggal dan luka berat 41 orang. Hingga kini jumlah korban terus bertambah.

“Di lokasi ledakan, ditemukan korban pemilik sumur minyak bersama korban lainnya. Mereka diduga masyarakat yang tengah menggali sumur minyak secara tradisional,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Misbahul Munauwar dalam keterangannya.

Hingga kini, kobaran api masih belum bisa dipadamkan. Pemerintah Aceh Timur, polres, dan kodim setempat, serta unsur terkait masih melakukan evakuasi korban. Mereka dibawa ke puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.

Polisi bersama aparat lainnya juga sudah mengamankan lokasi agar tidak dikerumuni warga. “Melakukan koordinasi dengan Pertamina dan pemadam kebakaran untuk memadamkan api yan masih menyala, serta mendata seluruh korban. Baik korban meninggal dunia maupun luka berat. Penyebabnya belum kita ketahui,” jelas Misbahul.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro mengaku pihaknya sedang fokus pada pengamanan lokasi dan membantu evakuasi warga yang berada diradius 100 hingga 500 meter dari lokasi.

“Untuk langkah selanjutnya kita sedang lakukan pengembangan penyebab dari terbakarnya sumur minyak ini,” ungkap Kapolres.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA) Teuku Ahmad Dadek menyebutkan, korban akibat ledakan sumur minyak tersebut mencapai puluhan jiwa. Dan, 18 orang diantaranya meninggal dunia serta sebanyak 41 orang mengalami luka berat.

Tak hanya itu, ledakan kobaran api juga ikut menghanguskan sebanyak lima unit rumah warga yang berdekatan dengan sumber api. Masing-masing rumah milik Siti Hafizah, 70; Zainabah,85; Ridwan Hutabarat,40; Maryani, 60; dan rumah milik Muhammad Yanis, 45. “BPBD Aceh Timur mendapatkan laporan dari masyarakat pukul 02.15 WIB mengenai kebakaran sumur minyak milik warga. Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan,” kata Teuku, Rabu (25/4).

Teuku mengatakan, ketika kebakaran terjadi api dengan cepat membumbung tinggi dan menimbulkan kepanikan warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian. Hingga saat ini kebakaran belum dapat dipadamkan.”Petugas Damkar, BPBD, TNI, dan Polri saat ini masih siaga di lokasi kejadian kebakaran untuk mengantisipasi dampak kebakaran meluas ke pemukiman masyarakat,” jelasnya.

Terhadap 41 korban yang mengalami luka berat kini tengah menjalani perawatan di sejulah rumah sakit. Seperti di Rumah Sakit Graha Bunda sebanyak lima orang, Rumah Sakit Zubir Mahmud sebanyak 18 orang, dan 19 lainnya di RS Sultan Abdul Aziz.  Korban ada juga dirawat di Zainoel Abidin Banda Aceh serta di RSU H Adam Malik Medan.

MELEDAK: Semburan api sumur minyak warga yang meledak di Desa Pasi Puteh, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Idris Bendung/Rakyat Aceh

RANTO PEUREULAK, SUMUTPOS.CO – Sebuah sumur minyak terbakar di Desa Pasir Putih,  Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (25/4). Semburan api dari ledakan tersebut mencapai ketinggian 100 meter. Hingga pukul 18.45 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Aceh mencatat 18 orang meninggal dan luka berat 41 orang. Hingga kini jumlah korban terus bertambah.

“Di lokasi ledakan, ditemukan korban pemilik sumur minyak bersama korban lainnya. Mereka diduga masyarakat yang tengah menggali sumur minyak secara tradisional,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Misbahul Munauwar dalam keterangannya.

Hingga kini, kobaran api masih belum bisa dipadamkan. Pemerintah Aceh Timur, polres, dan kodim setempat, serta unsur terkait masih melakukan evakuasi korban. Mereka dibawa ke puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.

Polisi bersama aparat lainnya juga sudah mengamankan lokasi agar tidak dikerumuni warga. “Melakukan koordinasi dengan Pertamina dan pemadam kebakaran untuk memadamkan api yan masih menyala, serta mendata seluruh korban. Baik korban meninggal dunia maupun luka berat. Penyebabnya belum kita ketahui,” jelas Misbahul.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro mengaku pihaknya sedang fokus pada pengamanan lokasi dan membantu evakuasi warga yang berada diradius 100 hingga 500 meter dari lokasi.

“Untuk langkah selanjutnya kita sedang lakukan pengembangan penyebab dari terbakarnya sumur minyak ini,” ungkap Kapolres.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA) Teuku Ahmad Dadek menyebutkan, korban akibat ledakan sumur minyak tersebut mencapai puluhan jiwa. Dan, 18 orang diantaranya meninggal dunia serta sebanyak 41 orang mengalami luka berat.

Tak hanya itu, ledakan kobaran api juga ikut menghanguskan sebanyak lima unit rumah warga yang berdekatan dengan sumber api. Masing-masing rumah milik Siti Hafizah, 70; Zainabah,85; Ridwan Hutabarat,40; Maryani, 60; dan rumah milik Muhammad Yanis, 45. “BPBD Aceh Timur mendapatkan laporan dari masyarakat pukul 02.15 WIB mengenai kebakaran sumur minyak milik warga. Penyebab kebakaran belum dapat dipastikan,” kata Teuku, Rabu (25/4).

Teuku mengatakan, ketika kebakaran terjadi api dengan cepat membumbung tinggi dan menimbulkan kepanikan warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian. Hingga saat ini kebakaran belum dapat dipadamkan.”Petugas Damkar, BPBD, TNI, dan Polri saat ini masih siaga di lokasi kejadian kebakaran untuk mengantisipasi dampak kebakaran meluas ke pemukiman masyarakat,” jelasnya.

Terhadap 41 korban yang mengalami luka berat kini tengah menjalani perawatan di sejulah rumah sakit. Seperti di Rumah Sakit Graha Bunda sebanyak lima orang, Rumah Sakit Zubir Mahmud sebanyak 18 orang, dan 19 lainnya di RS Sultan Abdul Aziz.  Korban ada juga dirawat di Zainoel Abidin Banda Aceh serta di RSU H Adam Malik Medan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/