26 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Sumur Minyak Ilegal di Rantau Peureulak Meledak

DIRAWAT: Petugas menurunkan korban ledakan sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur saat tiba di Rumah sakit umum Zainoel Abidin, Banda Aceh Aceh, Rabu (25/4).
HENDRI/RAKYAT ACEH

“Itu memang ilegal dan polisi tahu. Tetapi mau kita tindak untuk ditutup itu juga merupakan ladang pencaharian masyrakat. Meski tidak ada izin tetapi diawasi oleh polisi selama ini,” ujarnya sewaktu ditemui di Gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Rabu (25/4).

Irwandi menuturkan, ledakan ini bukan yang pertama kali terjadi di Aceh Timur. Kejadian serupa sudah pernah terjadi sebelumnya namun tak sebesar dan dahsyat ini. Proses penanganan, Pemerintah Aceh sudah mengintruksikan pihak terkait untuk menindaklanjuti peristiwa ini.“Tetapi tidak sedahsyat ini dan ini akan kita tindak lanjuti. Pengobatan itu sudah ada BPJS dan beberapa kadis (kepala dinas) saya sudah turun ke lapangan,” ujarnya.

Dia menambahkan, proses pemadaman harus dilakukan dengan cara menyemprotkan semen cair atau dilakukan pengecoran. Sebab, pemadaman dengan air tidak akan bisa memadamkan kobaran api.

“Karena kalau disemprot dengan air tidak mempan jadi harus di semprot dengan semen,” ujarnya.

Ia juga sudah memerintahkan pejabat Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Aceh menuju ke lokasi dan berkoordinasi dengan pertamina untuk teknis pemadaman.

Bupati Aceh Timur H. Hasballah mengatakan, pihaknya telah mengerahkan seluruh SKPK terkait dan belasan unit mobil pemadam kebakaran. Walau api berusaha dipadamkan, namun hingga berita ini turunkan api belum juga padam. Namun warga dan petugas berhasil mengevakuasi jenazah dan para korban luka bakar.

“Kita fokus pada membantu korban baik yang selamat dan meninggal. Pemkab Aceh Timur dalam hal ini akan terus berusaha berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memadamkan api di lokasi. Kita juga mengimbau masyarakat tetap  waspada karena kobaran api sampai saat ini belum bisa dipadamkan,” kata Hasballah.

Sebelumnya, Pemkab Aceh Timur telah mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas penyulingan ilegal dalam kawasan seputaran Rantau Peureulak.”Kita khawatirkan jika tidak sesuai SOP kerja akan timbul hal yang fatal,” katanya.

DIRAWAT: Petugas menurunkan korban ledakan sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur saat tiba di Rumah sakit umum Zainoel Abidin, Banda Aceh Aceh, Rabu (25/4).
HENDRI/RAKYAT ACEH

“Itu memang ilegal dan polisi tahu. Tetapi mau kita tindak untuk ditutup itu juga merupakan ladang pencaharian masyrakat. Meski tidak ada izin tetapi diawasi oleh polisi selama ini,” ujarnya sewaktu ditemui di Gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Rabu (25/4).

Irwandi menuturkan, ledakan ini bukan yang pertama kali terjadi di Aceh Timur. Kejadian serupa sudah pernah terjadi sebelumnya namun tak sebesar dan dahsyat ini. Proses penanganan, Pemerintah Aceh sudah mengintruksikan pihak terkait untuk menindaklanjuti peristiwa ini.“Tetapi tidak sedahsyat ini dan ini akan kita tindak lanjuti. Pengobatan itu sudah ada BPJS dan beberapa kadis (kepala dinas) saya sudah turun ke lapangan,” ujarnya.

Dia menambahkan, proses pemadaman harus dilakukan dengan cara menyemprotkan semen cair atau dilakukan pengecoran. Sebab, pemadaman dengan air tidak akan bisa memadamkan kobaran api.

“Karena kalau disemprot dengan air tidak mempan jadi harus di semprot dengan semen,” ujarnya.

Ia juga sudah memerintahkan pejabat Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Aceh menuju ke lokasi dan berkoordinasi dengan pertamina untuk teknis pemadaman.

Bupati Aceh Timur H. Hasballah mengatakan, pihaknya telah mengerahkan seluruh SKPK terkait dan belasan unit mobil pemadam kebakaran. Walau api berusaha dipadamkan, namun hingga berita ini turunkan api belum juga padam. Namun warga dan petugas berhasil mengevakuasi jenazah dan para korban luka bakar.

“Kita fokus pada membantu korban baik yang selamat dan meninggal. Pemkab Aceh Timur dalam hal ini akan terus berusaha berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memadamkan api di lokasi. Kita juga mengimbau masyarakat tetap  waspada karena kobaran api sampai saat ini belum bisa dipadamkan,” kata Hasballah.

Sebelumnya, Pemkab Aceh Timur telah mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas penyulingan ilegal dalam kawasan seputaran Rantau Peureulak.”Kita khawatirkan jika tidak sesuai SOP kerja akan timbul hal yang fatal,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/