JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menduga ada pihak ketiga yang bermain dalam kerusuhan Tolikara, Papua. Hal ini didasarkan pada penerawangan.
“Saya pribadi tengarai dengan pendekatan penerawangan bahwa kejadian-kejadian ini tidak mustahil ada pihak ketiga bermain. Memang ada benih kekerasan, radikalitas dari kelompok-kelompok agama ini. Tetapi, agaknya saya tidak punya bukti di tangan, namanya penerawangan, kadang-kadang bukti spiritual juga kuat, ini ada pihak ketiga yang bermain,” kata Din di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (26/7).
Ia menjelaskan, pihak ketiga itu tidak mau umat agama bersatu rukun damai. Mereka ingin menghancurkan Indonesia. ”Bahwa kemungkinan ada motif terhadap kekuasaan politik, penguasa, atau siapapun, boleh jadi,” ucap Din.
Pria kelahiran Sumbawa ini mendesak aparat penegak hukum, dalam hal ini Polri, untuk secara konsisten menegakkan hukum tanpa pandang buluh. Polri, sambung dia, harus menindak apabila ada kelompok agama lain yang melakukan tindakan serupa seperti dalam kasus Tolikara.
“Kami beri apresiasi pada Polri, khususnya Kapolri yang telah bertindak cepat dan tepat. Sesuai pemberitaan sudah ada tersangka, itu sesuatu yang baik, yang paling penting,” tutur Din.
Ia meminta kepolisian menangkap aktor intelektual dalam kasus Tolikara. “Kalau aktor intelektual di balik peristiwa-peristiwa kekerasan yang mengatasnamakan agama ini tidak bisa disingkap, boleh jadi akan terulang,” tandas Din. (gil/jpnn)