25.6 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Uang Dolar yang Diguyur ke Blatter Itu Ternyata Asli

Blatter menjadi korban aksi pelawak Lee Nelson alias Simon Brodkin.
Blatter menjadi korban aksi pelawak Lee Nelson alias Simon Brodkin.

SUMUTPOS.CO – JOSEPH “Sepp” Blatter seharusnya tak perlu marah ketika komedian Simon Brodkin atau Lee Nelson mengguyurnya dengan uang dolar (USD).  Sebab, Blatter saat mendapat rejeki nomplok dari comedian asal Inggris tersebut.

Rejeki nomplok –  Ya, itu karena uang yang diguyurkan ke arah Blatter jelang jumpa pers di kantor pusat FIFA di Zurich Senin lalu (20/7), bukanlah uang palsu. Namun, uang yang nominalnya mencapai USD 600 atau sekitar Rp 8 juta tersebut adalah dolar asli.

Dalam berita yang dilansir Daily Mail, pihak kepolisian Swiss sudah mengembalikan uang yang diguyurkan ke Blatter itu kepada komedian berusia 38 tahun tersebut.

Brodkin sendiri harus berurusan dengan pihak kepolisian Swiss, karena dia terbukti telah menyusup ke kantor FIFA dengan menyamar sebagai delegasi Korea Utara (Korut). Brodkin sudah dilepas dan sekarang telah kembali ke Inggris.

Tapi, sebelum pulang ke negaranya, Brodkin sempat membeberkan alasan dirinya “menyiram” Blatter dengan uang dolar.  Menurutnya, uang tersebut adalah simbol “pelicin” dari Korut, yang sempat disebut Blatter bakal menjadi host Piala Dunia 2026. Uang tersebut juga berasal dari rekeningnya sendiri.

“Pada akhirnya, saya tidak kehilangan apapun. Karena, mereka sudah mengembalikan semuanya (uang, Red) kepada saya. Saya dapat meyakinkan kepada Anda, bisa saja korupsi memang terjadi dalam tubuh FIFA.  Namun itu tidak akan terjadi pada kepolisian Swiss.  Mereka mengembalikan uang saya dengan nominal yang utuh. Ini semuanya, pak, begitu kata mereka,” tutur Brodkin.

Meski uang sudah dikembalikan, Brodkin masih harus berurusan dengan pihak berwajib.  Dia kini tengah menanti panggilan dari pengadilan di Swiss. Hanya, komedian yang beberapa kali melakukan aksi penyusupan, terutama ke tim sepak bola di Inggris itu tidak merasa terancam.

“Akan menjadi sebuah ironi (apabila dipenjara, Red). Mungkin saya akan menjadi orang pertama di dunia ini yang masuk penjara karena sebuah peristiwa di markas besar FIFA. Saya sama sekali tidak khawatir,” lanjutnya. 

Blatter menjadi korban aksi pelawak Lee Nelson alias Simon Brodkin.
Blatter menjadi korban aksi pelawak Lee Nelson alias Simon Brodkin.

SUMUTPOS.CO – JOSEPH “Sepp” Blatter seharusnya tak perlu marah ketika komedian Simon Brodkin atau Lee Nelson mengguyurnya dengan uang dolar (USD).  Sebab, Blatter saat mendapat rejeki nomplok dari comedian asal Inggris tersebut.

Rejeki nomplok –  Ya, itu karena uang yang diguyurkan ke arah Blatter jelang jumpa pers di kantor pusat FIFA di Zurich Senin lalu (20/7), bukanlah uang palsu. Namun, uang yang nominalnya mencapai USD 600 atau sekitar Rp 8 juta tersebut adalah dolar asli.

Dalam berita yang dilansir Daily Mail, pihak kepolisian Swiss sudah mengembalikan uang yang diguyurkan ke Blatter itu kepada komedian berusia 38 tahun tersebut.

Brodkin sendiri harus berurusan dengan pihak kepolisian Swiss, karena dia terbukti telah menyusup ke kantor FIFA dengan menyamar sebagai delegasi Korea Utara (Korut). Brodkin sudah dilepas dan sekarang telah kembali ke Inggris.

Tapi, sebelum pulang ke negaranya, Brodkin sempat membeberkan alasan dirinya “menyiram” Blatter dengan uang dolar.  Menurutnya, uang tersebut adalah simbol “pelicin” dari Korut, yang sempat disebut Blatter bakal menjadi host Piala Dunia 2026. Uang tersebut juga berasal dari rekeningnya sendiri.

“Pada akhirnya, saya tidak kehilangan apapun. Karena, mereka sudah mengembalikan semuanya (uang, Red) kepada saya. Saya dapat meyakinkan kepada Anda, bisa saja korupsi memang terjadi dalam tubuh FIFA.  Namun itu tidak akan terjadi pada kepolisian Swiss.  Mereka mengembalikan uang saya dengan nominal yang utuh. Ini semuanya, pak, begitu kata mereka,” tutur Brodkin.

Meski uang sudah dikembalikan, Brodkin masih harus berurusan dengan pihak berwajib.  Dia kini tengah menanti panggilan dari pengadilan di Swiss. Hanya, komedian yang beberapa kali melakukan aksi penyusupan, terutama ke tim sepak bola di Inggris itu tidak merasa terancam.

“Akan menjadi sebuah ironi (apabila dipenjara, Red). Mungkin saya akan menjadi orang pertama di dunia ini yang masuk penjara karena sebuah peristiwa di markas besar FIFA. Saya sama sekali tidak khawatir,” lanjutnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/