32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kendalikan Pandemi Covid-19 saat Lebaran, Pemerintah Perpanjang PPKM

SUMUTPOS.CO – PEMERINTAH tetap menjalankan strategi pengendalian pandemi Covid-19 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022. Salah satunya, dengan memperpanjang penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pemerintah juga menjaga kedisiplinan implementasi protokol kesehatan (prokes), hingga mendorong percepatan vaksinasi booster sebagai salah satu persyaratan mudik Lebaran.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan angka reproduksi kasus efektif (Rt) Indonesia terus membaik di semua pulau, yakni 0,99 atau di bawah 1,00 (laju penularan terkendali). “Hal tersebut mengindikasikan perkembangan kondisi pandemi yang sudah cukup terkendali di beberapa daerah,” kata Airlangga, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (26/4).

Ia menjelaskan, untuk wilayah Jawa-Bali, rincian angka Rt dari yang tertinggi ke terendah adalah Sumatera (1,00), Papua (1,00), Kalimantan (0,99), Nusa Tenggara (0,99), Maluku (0,99), dan Sulawesi (0,98). “Per April 2022, kasus harian nasional tercatat hanya sebanyak 382 kasus, berkurang signifikan sebesar 99,4 persen dari jumlah tertingginya, yaitu pada 16 Februari 2022 dengan 64.718 kasus,” tuturnya.

Sumber transmisi penularan kasus harian nasional, sambung dia, yakni lokal sebesar 96,6 persen dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sebesar 3,4 persen. Kasus konfirmasi harian dalam tujuh hari ke belakang (7 DMA) dibandingkan 7 DMA minggu sebelumnya mengalami penurunan sebesar 40,31 persen.

Adapun kasus aktif nasional berjumlah 17.631 kasus atau turun 96,99 persen dari puncaknya pada 24 Februari 2022 dengan 586.113 kasus. Perubahan 7 DMA kasus aktif nasional seminggu terakhir dibandingkan 7 DMA minggu sebelumnya juga berkurang sebesar 47,88 persen. Sementata itu, kasus kematian harian nasional adalah 33 kasus atau turun 91,77 persen dari puncak kasus kematian pada 8 Maret 2022 dengan total 401 kasus.

Airlangga melanjutkan, kasus harian di luar Jawa-Bali konsisten menunjukkan tren penurunan per 24 April 2022 sebesar 80 kasus (20,94 dari kasus harian nasional) dan kasus aktif sebanyak 3,880 kasus (22,01 persen dari total 17.631 kasus aktif nasional).

“Meski demikian, kasus aktif di Lampung dan Sumatera Barat relatif lebih tinggi daripada daerah lain, meskipun juga mengalami tren penurunan kasus. Kasus aktif tertinggi terdapat di Provinsi Lampung dengan 964 kasus,” ungkap Airlangga.

Sementara itu, secara umum, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) Covid-19, tempat tidur (TT) isolasi, dan intensive care unit (ICU) luar Jawa-Bali relatif terkendali. “Tetapi BOR Covid-19 dan isolasi tertinggi ada di Provinsi Papua, yakni 8 persen. Untuk BOR ICU tertinggi ada di Provinsi Kalimantan Tengah, yakni 29 persen,” tuturnya.

Adapun dua provinsi dengan kasus tertinggi dengan BOR yang masih memadai dan konversi TT di RS rendah adalah Lampung dengan 964 kasus (BOR 3 persen dan konversi 22 persen) serta Sumatera Barat dengan 394 kasus (BOR 3 persen dan konversi 22 persen).

Capaian vaksinasi

Per April 2022, Papua dan Papua Barat adalah dua provinsi dengan capaian vaksinasi dosis pertama di bawah 70 persen. Untuk vaksinasi dosis kedua, saat ini sudah ada 22 provinsi di Indonesia dengan capaian 70 persen dan 15 provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali.

Sementara itu, ada 25 provinsi yang mencapai angka di atas 10 persen untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster dengan 18 provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali. Adapun untuk vaksinasi lanjut usia (lansia) dosis pertama, sekarang ini hanya tinggal 8 provinsi yang pencapaiannya masih di bawah 70 persen. Kemudian ada 6 provinsi yang berhasil mencapai angka di atas 70 persen vaksinasi lansia dosis kedua dengan 2 di antaranya ada di luar Jawa-Bali.

Penerapan PPKM

Menko Perekonomian Airlangga menjelaskan, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM untuk periode waktu pelaksanaan 14 hari ke depan, yakni 26 April-9 Mei 2022. “Kriteria penerapan level PPKM di luar Jawa-Bali dilakukan berdasarkan level situasi pandemi Covid-19 yang memperhitungkan transmisi komunitas (jumlah kasus, kematian, dan rawat inap) serta kapasitas respons (testing, tracing, treatment, dan BOR),” jelasnya.

Penerapan PPKM juga didasarkan pada tingkat vaksinasi dosis kedua dengan minimal 45 persen dan vaksinasi lansia dosis pertama dengan minimal 60 persen. Kabupaten atau kota yang tidak memenuhi ambang batas akan dinaikkan satu level PPKM-nya. Pengecualian diberikan bagi kabupaten atau kota dengan jumlah penduduk kurang dari 200.000 orang dan memiliki kasus konfirmasi kurang dari 2 kasus per 100.000 penduduk.

Rincian komposisi level PPKM di 386 kabupaten atau kota di luar Jawa-Bali periode PPKM 26 April-9 Mei 2022 yakni, Kabupaten atau kota dengan PPKM level 1 meningkat dari 84 menjadi 131.

Kabupaten atau kota dengan PPKM level 2 menurun dari 259 menjadi 216. Dan Kabupaten/Kota dengan PPKM Level 3 menurun dari 43 menjadi 39.

Vaksinasi Booster di RSU Haji Medan Meningkat

Menjelang beberapa hari lebaran idul fitri, permintaan vaksinasi booster di RSU Haji Medan meningkat. Masyarakat sangat antusias mengikuti vaksinasi dosis tiga lantaran untuk keperluan mudik ke kampung halaman.

Kabag Umum RSU Haji Medan drg Anda Siregar mengatakan, kebanyakan masyarakat yang mengikuti vaksinasi booster berusia antara 40-60 tahun. “Selama dua minggu terakhir ini meningkat 20 persen peminat vaksinasi booster. Keperluannya, rata-rata untuk syarat pembelian tiket arus mudik lebaran,” katanya, Selasa (26/4).

Ia menuturkan, seminggu terakhir jelang lebaran ada 30-50 masyarakat vaksinasi booster setiap harinya. “Kalau hari biasa normalnya hanya 20 orang, tapi sekarang meningkat signifikan,” tuturnya.

Anda mengaku, stok vaksinasi booster di RSU Haji Medan masih cukup hingga lebaran nanti. “Stok vaksin kita Pfizer, bisa untuk 100 masyarakat. Selain itu, ada juga Sinovac untuk vaksin anak, dan kemudian vaksin satu dua ada tapi sedikit,” ujarnya.

Dia menambahkan, layanan vaksinasi di rumah sakit milik Pemprov Sumut ini hanya tinggal dua hari lagi. “Kita hanya buka sebelum lebaran tinggal dua hari lagi, Rabu dan Kamis mulai pukul 09.00-15.00 WIB,” tandasnya. (kps/ris/adz)

SUMUTPOS.CO – PEMERINTAH tetap menjalankan strategi pengendalian pandemi Covid-19 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022. Salah satunya, dengan memperpanjang penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pemerintah juga menjaga kedisiplinan implementasi protokol kesehatan (prokes), hingga mendorong percepatan vaksinasi booster sebagai salah satu persyaratan mudik Lebaran.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan angka reproduksi kasus efektif (Rt) Indonesia terus membaik di semua pulau, yakni 0,99 atau di bawah 1,00 (laju penularan terkendali). “Hal tersebut mengindikasikan perkembangan kondisi pandemi yang sudah cukup terkendali di beberapa daerah,” kata Airlangga, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (26/4).

Ia menjelaskan, untuk wilayah Jawa-Bali, rincian angka Rt dari yang tertinggi ke terendah adalah Sumatera (1,00), Papua (1,00), Kalimantan (0,99), Nusa Tenggara (0,99), Maluku (0,99), dan Sulawesi (0,98). “Per April 2022, kasus harian nasional tercatat hanya sebanyak 382 kasus, berkurang signifikan sebesar 99,4 persen dari jumlah tertingginya, yaitu pada 16 Februari 2022 dengan 64.718 kasus,” tuturnya.

Sumber transmisi penularan kasus harian nasional, sambung dia, yakni lokal sebesar 96,6 persen dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sebesar 3,4 persen. Kasus konfirmasi harian dalam tujuh hari ke belakang (7 DMA) dibandingkan 7 DMA minggu sebelumnya mengalami penurunan sebesar 40,31 persen.

Adapun kasus aktif nasional berjumlah 17.631 kasus atau turun 96,99 persen dari puncaknya pada 24 Februari 2022 dengan 586.113 kasus. Perubahan 7 DMA kasus aktif nasional seminggu terakhir dibandingkan 7 DMA minggu sebelumnya juga berkurang sebesar 47,88 persen. Sementata itu, kasus kematian harian nasional adalah 33 kasus atau turun 91,77 persen dari puncak kasus kematian pada 8 Maret 2022 dengan total 401 kasus.

Airlangga melanjutkan, kasus harian di luar Jawa-Bali konsisten menunjukkan tren penurunan per 24 April 2022 sebesar 80 kasus (20,94 dari kasus harian nasional) dan kasus aktif sebanyak 3,880 kasus (22,01 persen dari total 17.631 kasus aktif nasional).

“Meski demikian, kasus aktif di Lampung dan Sumatera Barat relatif lebih tinggi daripada daerah lain, meskipun juga mengalami tren penurunan kasus. Kasus aktif tertinggi terdapat di Provinsi Lampung dengan 964 kasus,” ungkap Airlangga.

Sementara itu, secara umum, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) Covid-19, tempat tidur (TT) isolasi, dan intensive care unit (ICU) luar Jawa-Bali relatif terkendali. “Tetapi BOR Covid-19 dan isolasi tertinggi ada di Provinsi Papua, yakni 8 persen. Untuk BOR ICU tertinggi ada di Provinsi Kalimantan Tengah, yakni 29 persen,” tuturnya.

Adapun dua provinsi dengan kasus tertinggi dengan BOR yang masih memadai dan konversi TT di RS rendah adalah Lampung dengan 964 kasus (BOR 3 persen dan konversi 22 persen) serta Sumatera Barat dengan 394 kasus (BOR 3 persen dan konversi 22 persen).

Capaian vaksinasi

Per April 2022, Papua dan Papua Barat adalah dua provinsi dengan capaian vaksinasi dosis pertama di bawah 70 persen. Untuk vaksinasi dosis kedua, saat ini sudah ada 22 provinsi di Indonesia dengan capaian 70 persen dan 15 provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali.

Sementara itu, ada 25 provinsi yang mencapai angka di atas 10 persen untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster dengan 18 provinsi di antaranya berada di luar Jawa-Bali. Adapun untuk vaksinasi lanjut usia (lansia) dosis pertama, sekarang ini hanya tinggal 8 provinsi yang pencapaiannya masih di bawah 70 persen. Kemudian ada 6 provinsi yang berhasil mencapai angka di atas 70 persen vaksinasi lansia dosis kedua dengan 2 di antaranya ada di luar Jawa-Bali.

Penerapan PPKM

Menko Perekonomian Airlangga menjelaskan, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM untuk periode waktu pelaksanaan 14 hari ke depan, yakni 26 April-9 Mei 2022. “Kriteria penerapan level PPKM di luar Jawa-Bali dilakukan berdasarkan level situasi pandemi Covid-19 yang memperhitungkan transmisi komunitas (jumlah kasus, kematian, dan rawat inap) serta kapasitas respons (testing, tracing, treatment, dan BOR),” jelasnya.

Penerapan PPKM juga didasarkan pada tingkat vaksinasi dosis kedua dengan minimal 45 persen dan vaksinasi lansia dosis pertama dengan minimal 60 persen. Kabupaten atau kota yang tidak memenuhi ambang batas akan dinaikkan satu level PPKM-nya. Pengecualian diberikan bagi kabupaten atau kota dengan jumlah penduduk kurang dari 200.000 orang dan memiliki kasus konfirmasi kurang dari 2 kasus per 100.000 penduduk.

Rincian komposisi level PPKM di 386 kabupaten atau kota di luar Jawa-Bali periode PPKM 26 April-9 Mei 2022 yakni, Kabupaten atau kota dengan PPKM level 1 meningkat dari 84 menjadi 131.

Kabupaten atau kota dengan PPKM level 2 menurun dari 259 menjadi 216. Dan Kabupaten/Kota dengan PPKM Level 3 menurun dari 43 menjadi 39.

Vaksinasi Booster di RSU Haji Medan Meningkat

Menjelang beberapa hari lebaran idul fitri, permintaan vaksinasi booster di RSU Haji Medan meningkat. Masyarakat sangat antusias mengikuti vaksinasi dosis tiga lantaran untuk keperluan mudik ke kampung halaman.

Kabag Umum RSU Haji Medan drg Anda Siregar mengatakan, kebanyakan masyarakat yang mengikuti vaksinasi booster berusia antara 40-60 tahun. “Selama dua minggu terakhir ini meningkat 20 persen peminat vaksinasi booster. Keperluannya, rata-rata untuk syarat pembelian tiket arus mudik lebaran,” katanya, Selasa (26/4).

Ia menuturkan, seminggu terakhir jelang lebaran ada 30-50 masyarakat vaksinasi booster setiap harinya. “Kalau hari biasa normalnya hanya 20 orang, tapi sekarang meningkat signifikan,” tuturnya.

Anda mengaku, stok vaksinasi booster di RSU Haji Medan masih cukup hingga lebaran nanti. “Stok vaksin kita Pfizer, bisa untuk 100 masyarakat. Selain itu, ada juga Sinovac untuk vaksin anak, dan kemudian vaksin satu dua ada tapi sedikit,” ujarnya.

Dia menambahkan, layanan vaksinasi di rumah sakit milik Pemprov Sumut ini hanya tinggal dua hari lagi. “Kita hanya buka sebelum lebaran tinggal dua hari lagi, Rabu dan Kamis mulai pukul 09.00-15.00 WIB,” tandasnya. (kps/ris/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/