25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Prabowo Terima Pangkat Istimewa Jenderal TNI (HOR) dari Jokowi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan pangkat istimewa Jenderal TNI (HOR) kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Penyerahan pangkat istimewa ini diberikan di Rapim TNI-Polri 2024 yang digelar di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024) pagi. Pangkat ini merupakan bentuk kenaikan pangkat menjadi Jenderal TNI kehormatan.

“Terakhir, dalam kesempatan yang baik ini, yang berbahagia ini, saya ingin sampaikan penganugeragan kenaikan pangkat istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan kepada bapak Prabowo Subianto,” kata Jokowi di akhir sambutannya.

“Penganugerahan ini bentuk penghargaan, sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa, dan negara. Saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto,” imbuhnya.

Sebelum memberikan pangkat kehormatan, Presiden RI Jokowi menanggalkan pangkat sebelumnya dan menggantikan pangkat baru kepada Prabowo. Kemudian, keduanya saling memberi hormat.

Kenaikan pangkat terhadap Prabowo ini sesuai dengan Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024 Tentang Penganugerahan Pangkat secara istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan.

Dalam Rapim TNI-Polri tersebut, hadir KSP Moeldoko, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Probowo serta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Mohammad Ali, Kepala Staf Angatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo Agus Supriatna.

Tema Rapim TNI-Polri tahun ini yaitu “TNI-POLRI Siap Mewujudkan Pertahanan Keamanan Untuk Indonesia Maju”.

Pemberian gelar Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto merujuk Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Sebelum Prabowo, ada beberapa tokoh yang pernah mendapat gelar yang sama.

1. Sarwo Edhie Wibowo

Pada November 1997, Presiden Soeharto memberikan penghargaan untuk para mantan KSAD. Soeharto memberikan kenaikan pangkat kehormatan satu tingkat lebih tinggi kepada Jenderal (Kehormatan) GPH Djatikusumo, Letjen (Kehormatan) Bambang Sugeng, dan Letjen (Kehormatan) Bambang Utoyo. Selain itu juga kepada Jenderal (Kehormatan) Sarwo Edhie Wibowo, mantan Dubes RI di Korea Selatan.

Mertua Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memiliki banyak selama berkarir di militer. Mantan pemimpin Kopassus ini juga memiliki peran sentral dalam operasi pemberantasan G30S/PKI pada 1965.

2. AM Hendropriyono

Abdullah Mahmud Hendropriyono atau AM Hendropriyono adalah tokoh intelijen dan militer Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pertama.

Hendropriyono dijuluki the master of intelligence karena menjadi Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia. Ia juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Republik Indonesia dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999.

Hendropriyono mengakhiri karir politiknya sebagai Komandan Kodiklat TNI AD pada 1994-1996 dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Dia kemudian mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal Kehormatan dari Presiden Megawati Soekarnoputri pada 1 November 2004.

3. Agum Gumelar

Agum Gumelar diketahui pernah menjadi Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana hingga 1998. Pada tahun yang sama ia dipromosikan sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, hingga 1999.

Atas berbagai jasanya, Agum mendapat kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000. Penganugerahan gelar ini hanya berselang satu tahun setelah Agum mengakhiri karir militer sebagai Gubernur Lemhanas pada 1999.

4. Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga pemegang gelar Jenderal Kehormatan. Dia mendapat kehormatan ini pada 1 November 2000. Dia diketahui mengakhiri karir militer sebagai Dankodiklatad (1997–1998) dengan pangkat Letnan Jenderal.

5. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Karier militernya selesai ketika ia diangkat oleh Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999. SBY pensiun dengan pangkat Letnan Jenderal dalam jabatan terakhir sebagai Kepala Staf Teritorial TNI.

SBY tercatat memasuki masa pensiun pada 25 September 2000. Dia pun mendapat gelar Jenderal Kehormatan dari Presiden Megawati pada 15 November 2000.(bbs/jpc/han)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan pangkat istimewa Jenderal TNI (HOR) kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Penyerahan pangkat istimewa ini diberikan di Rapim TNI-Polri 2024 yang digelar di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024) pagi. Pangkat ini merupakan bentuk kenaikan pangkat menjadi Jenderal TNI kehormatan.

“Terakhir, dalam kesempatan yang baik ini, yang berbahagia ini, saya ingin sampaikan penganugeragan kenaikan pangkat istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan kepada bapak Prabowo Subianto,” kata Jokowi di akhir sambutannya.

“Penganugerahan ini bentuk penghargaan, sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa, dan negara. Saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto,” imbuhnya.

Sebelum memberikan pangkat kehormatan, Presiden RI Jokowi menanggalkan pangkat sebelumnya dan menggantikan pangkat baru kepada Prabowo. Kemudian, keduanya saling memberi hormat.

Kenaikan pangkat terhadap Prabowo ini sesuai dengan Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024 Tentang Penganugerahan Pangkat secara istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan.

Dalam Rapim TNI-Polri tersebut, hadir KSP Moeldoko, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Probowo serta Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Mohammad Ali, Kepala Staf Angatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo Agus Supriatna.

Tema Rapim TNI-Polri tahun ini yaitu “TNI-POLRI Siap Mewujudkan Pertahanan Keamanan Untuk Indonesia Maju”.

Pemberian gelar Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto merujuk Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Sebelum Prabowo, ada beberapa tokoh yang pernah mendapat gelar yang sama.

1. Sarwo Edhie Wibowo

Pada November 1997, Presiden Soeharto memberikan penghargaan untuk para mantan KSAD. Soeharto memberikan kenaikan pangkat kehormatan satu tingkat lebih tinggi kepada Jenderal (Kehormatan) GPH Djatikusumo, Letjen (Kehormatan) Bambang Sugeng, dan Letjen (Kehormatan) Bambang Utoyo. Selain itu juga kepada Jenderal (Kehormatan) Sarwo Edhie Wibowo, mantan Dubes RI di Korea Selatan.

Mertua Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memiliki banyak selama berkarir di militer. Mantan pemimpin Kopassus ini juga memiliki peran sentral dalam operasi pemberantasan G30S/PKI pada 1965.

2. AM Hendropriyono

Abdullah Mahmud Hendropriyono atau AM Hendropriyono adalah tokoh intelijen dan militer Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pertama.

Hendropriyono dijuluki the master of intelligence karena menjadi Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia. Ia juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Republik Indonesia dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999.

Hendropriyono mengakhiri karir politiknya sebagai Komandan Kodiklat TNI AD pada 1994-1996 dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Dia kemudian mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal Kehormatan dari Presiden Megawati Soekarnoputri pada 1 November 2004.

3. Agum Gumelar

Agum Gumelar diketahui pernah menjadi Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana hingga 1998. Pada tahun yang sama ia dipromosikan sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, hingga 1999.

Atas berbagai jasanya, Agum mendapat kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000. Penganugerahan gelar ini hanya berselang satu tahun setelah Agum mengakhiri karir militer sebagai Gubernur Lemhanas pada 1999.

4. Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga pemegang gelar Jenderal Kehormatan. Dia mendapat kehormatan ini pada 1 November 2000. Dia diketahui mengakhiri karir militer sebagai Dankodiklatad (1997–1998) dengan pangkat Letnan Jenderal.

5. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Karier militernya selesai ketika ia diangkat oleh Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999. SBY pensiun dengan pangkat Letnan Jenderal dalam jabatan terakhir sebagai Kepala Staf Teritorial TNI.

SBY tercatat memasuki masa pensiun pada 25 September 2000. Dia pun mendapat gelar Jenderal Kehormatan dari Presiden Megawati pada 15 November 2000.(bbs/jpc/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/