25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rusuh… Rutan Dibakar, Lima Tewas

Foto: FAZLUL RAHMAN/RAKYAT BENGKULU/JPNN Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha menjinakkan api yang membakar Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu,Jumat malam Sabtu (25/3). Diduga Rutan Malabero Bengkulu segaja dibakar.
Foto: FAZLUL RAHMAN/RAKYAT BENGKULU/JPNN
Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha menjinakkan api yang membakar Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu,Jumat malam Sabtu (25/3). Diduga Rutan Malabero Bengkulu segaja dibakar.

BENGKULU, SUMUTPOS.CO – Dampak kerusuhan dan dibakarnya Rutan Malabero, Bengkulu, Jumat (25/3) malam, bukan hanya memakan korban jiwa. Seluruhan kamar di blok A (17 sel)  dan blok B (14 sel) plus 3 kamar tahanan perempuan, aula, dapur, 1 menara penjagaan, ludes di lalap api.

Data yang dihimpun Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group), hanya masjid  dan ruang administrasi selamat dari amukan api. Sejauh ini belum diketahui total kerugian yang diderita atas ludesnya rutan.

Rencananya, Irjend Kemenkum dan HAM RI bersama tim sampai di Bengkulu melakukan pemeriksaan sekaligus menginventarisir lalu menghitung kerugian akibat dibakarnya rutan oleh tahanan.

Sementara, sebanyak 14 dari 259 penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero diduga menjadi provokator dalam peristiwa kebakaran dan kerusuhan di Rutan Malabero, Bengkulu, Jumat (25/3) malam.

Mereka yang sama-sama menempati kamar 4 Blok A Malabero itu, dibawa ke Polres Bengkulu dalam dua tahap. Sabtu (26/3) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, polisi membawa 6 tahanan. Kemudian sekitar pukul 07.00 WIB, polisi kembali membawa 8 tahanan dari Lapas Bentiring.

Mereka yang dimintai keterangan yakni Arizon, Supriyadi, Rosydi, Saipul, Elvis, Haris, Riki, Elza, Doni, Noffri, Fajar. Sementara tiga tahanan lain belum diketahui identitasnya, karena masih menjalani pemeriksaan intensif hingga tadi malam.

Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta membenarkan ke-14 tahanan Rutan Malabero dibawa ke Polres Bengkulu. “Masih kita mintai keterangan, masih didalami lagi,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi Rakyat Bengkulu.

Pantauan Rakyat Bengkulu, usai dimintai keterangan mereka langsung dimasukkan ke dalam sel Polres Bengkulu. Mereka masih menjalani pemeriksaan lanjutan.

Terkait dari mana para tahanan ini bisa memperoleh alat pemantik api hingga mampu membakar rutan, kapolres mengaku masih dalam penyelidikan. Begitu pun saat ditanya siapa otak di balik kerusuhan ini, kapolres belum mau berkomentar. “Nanti kan masih dalam penyelidikan dulu,” terangnya.

Sementara itu, rencananya hari ini tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri Cabang Palembang, akan tiba di Bengkulu. Kedatangan Labfor untuk mengecek lokasi kebakaran di Rutan Malabero. Sementara DVI akan melakukan identifikasi para jenazah korban kebakaran.

Foto: FAZLUL RAHMAN/RAKYAT BENGKULU/JPNN Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha menjinakkan api yang membakar Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu,Jumat malam Sabtu (25/3). Diduga Rutan Malabero Bengkulu segaja dibakar.
Foto: FAZLUL RAHMAN/RAKYAT BENGKULU/JPNN
Petugas pemadam kebakaran sedang berusaha menjinakkan api yang membakar Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Bengkulu,Jumat malam Sabtu (25/3). Diduga Rutan Malabero Bengkulu segaja dibakar.

BENGKULU, SUMUTPOS.CO – Dampak kerusuhan dan dibakarnya Rutan Malabero, Bengkulu, Jumat (25/3) malam, bukan hanya memakan korban jiwa. Seluruhan kamar di blok A (17 sel)  dan blok B (14 sel) plus 3 kamar tahanan perempuan, aula, dapur, 1 menara penjagaan, ludes di lalap api.

Data yang dihimpun Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group), hanya masjid  dan ruang administrasi selamat dari amukan api. Sejauh ini belum diketahui total kerugian yang diderita atas ludesnya rutan.

Rencananya, Irjend Kemenkum dan HAM RI bersama tim sampai di Bengkulu melakukan pemeriksaan sekaligus menginventarisir lalu menghitung kerugian akibat dibakarnya rutan oleh tahanan.

Sementara, sebanyak 14 dari 259 penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero diduga menjadi provokator dalam peristiwa kebakaran dan kerusuhan di Rutan Malabero, Bengkulu, Jumat (25/3) malam.

Mereka yang sama-sama menempati kamar 4 Blok A Malabero itu, dibawa ke Polres Bengkulu dalam dua tahap. Sabtu (26/3) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, polisi membawa 6 tahanan. Kemudian sekitar pukul 07.00 WIB, polisi kembali membawa 8 tahanan dari Lapas Bentiring.

Mereka yang dimintai keterangan yakni Arizon, Supriyadi, Rosydi, Saipul, Elvis, Haris, Riki, Elza, Doni, Noffri, Fajar. Sementara tiga tahanan lain belum diketahui identitasnya, karena masih menjalani pemeriksaan intensif hingga tadi malam.

Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta membenarkan ke-14 tahanan Rutan Malabero dibawa ke Polres Bengkulu. “Masih kita mintai keterangan, masih didalami lagi,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi Rakyat Bengkulu.

Pantauan Rakyat Bengkulu, usai dimintai keterangan mereka langsung dimasukkan ke dalam sel Polres Bengkulu. Mereka masih menjalani pemeriksaan lanjutan.

Terkait dari mana para tahanan ini bisa memperoleh alat pemantik api hingga mampu membakar rutan, kapolres mengaku masih dalam penyelidikan. Begitu pun saat ditanya siapa otak di balik kerusuhan ini, kapolres belum mau berkomentar. “Nanti kan masih dalam penyelidikan dulu,” terangnya.

Sementara itu, rencananya hari ini tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri Cabang Palembang, akan tiba di Bengkulu. Kedatangan Labfor untuk mengecek lokasi kebakaran di Rutan Malabero. Sementara DVI akan melakukan identifikasi para jenazah korban kebakaran.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/