SUMUTPOS.CO – Tujuh korban dan tujuh pelaku penganiayaan taruna mahasiswa Sekolah Tinggi IImu Pelayaran (STIP), Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, sama-sama berasal dari Medan. Bahkan salah seorang pelaku, Angga (AG), tercatat sebagai Ketua Tim Mahasiswa Medan di STIP.
“Iya benar korban dan pelaku berasal dari daerah yang sama. Di sana (STIP), dilakukan pembinaan dari senior yang berasal dari satu daerah,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKB Daddy Hartadi, saat dihubungi, Minggu (27/4).
Menurut Daddy, informasi diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang hingga saat ini masih terus dilakukan terhadap para pelaku dan korban penganiayaan yang menewaskan taruna STIP asal Medan, Dimas Dikita Handoko, dan melukai Marvin Jonatan, Sidik Permana, Deni Hutabarat, Fahrurozi Siregar, Arif Permana, serta Imanza Marpaung.
“Untuk alamat masing-masing pelaku dan tersangka saya tidak hafal. Tapi yang pasti sampai saat ini kita sudah menetapkan tujuh tersangka. Yaitu Angga, Fachry, Andi, Satria, Widi, Dewa, dan Arief,” katanya.
Dari tujuh tersangka, Angga, Fachry dan Andi ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Sementara empat tersangka lainnya, Satria, Widi, Dewa, dan Arief, pelaku yang mengakibatkan luka berat.
“Tindakan para pelaku kalau itu disebut pembinaan, saya kira itu pembinaan yang kebablasan,” ujar Daddy. Karena itu kepolisian menurutnya akan memaksimalkan penyidikan dan akan menerapkan sangkaan berdasarkan hukum yang sesuai dengan perbuatan tindak pidana para pelaku. Apalagi aksi kekerasan terjadi di luar kampus dan dilakukan pada malam hari.
“Ini peristiwa kedua adanya korban meninggal dunia dalam enam tahun terakhir. Sebelumnya pada tahun 2008 juga pernah ada mahasiswa STIP yang tewas diduga dianiaya seniornya,” kata Daddy. (gir/deo)