JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan berbagai hal guna kelancaran pelaksanaan ibadah haji 2018. Kesiapan yang dilakukan meliputi rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 1.500 orang, penyiapan klinik kesehatan haji, fasilitas, hingga penyiapan katering.
“Nantinya TKHI akan bertugas untuk melayani calon jamaah haji Indonesia di 507 kloter. Lebih dari 70 persen tenaga kesehatan yang direkrut pernah menunaikan ibadah haji,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Arab Saudi, Jumat (27/4).
Nila menjelaskan, proporsi TKHI yang diperlukan lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Selain TKHI, Kemenkes juga menyiapkan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah dan Madinah dengan menambahkan beberapa alat kesehatan.
Kemenkes juga menyiapkan 29 ambulans sebagai sarana evakuasi. Fasilitas lainnya yang disiapkan berupa alat perlindungan diri bagi calon jamaah haji seperti masker, kacamata hitam, payung, water spray dan sandal.
Nila menambahkan, pemerintah juga memastikan kebutuhan katering calon jamaah haji tercukupi. Seperti, makan tiga kali sehari, termasuk buah dan makanan ringan. Terutama bagi jamaah haji sakit yang dirawat di KKHI Mekah dan Madinah.
Menurut Nila, kesehatan calon jamaah haji Indonesia sangat penting untuk diperhatikan, mengingat jutaan manusia dari berbagai negara akan berkumpul dalam satu kegiatan.
“Karena itu, pemerintah Indonesia bersama-sama selain melakukan upaya kuratif, juga mengupayakan upaya promotif dan preventif pada setiap pelaksanaan ibadah haji,” pungkasnya.(put/jpc/ala)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan berbagai hal guna kelancaran pelaksanaan ibadah haji 2018. Kesiapan yang dilakukan meliputi rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 1.500 orang, penyiapan klinik kesehatan haji, fasilitas, hingga penyiapan katering.
“Nantinya TKHI akan bertugas untuk melayani calon jamaah haji Indonesia di 507 kloter. Lebih dari 70 persen tenaga kesehatan yang direkrut pernah menunaikan ibadah haji,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Arab Saudi, Jumat (27/4).
Nila menjelaskan, proporsi TKHI yang diperlukan lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Selain TKHI, Kemenkes juga menyiapkan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah dan Madinah dengan menambahkan beberapa alat kesehatan.
Kemenkes juga menyiapkan 29 ambulans sebagai sarana evakuasi. Fasilitas lainnya yang disiapkan berupa alat perlindungan diri bagi calon jamaah haji seperti masker, kacamata hitam, payung, water spray dan sandal.
Nila menambahkan, pemerintah juga memastikan kebutuhan katering calon jamaah haji tercukupi. Seperti, makan tiga kali sehari, termasuk buah dan makanan ringan. Terutama bagi jamaah haji sakit yang dirawat di KKHI Mekah dan Madinah.
Menurut Nila, kesehatan calon jamaah haji Indonesia sangat penting untuk diperhatikan, mengingat jutaan manusia dari berbagai negara akan berkumpul dalam satu kegiatan.
“Karena itu, pemerintah Indonesia bersama-sama selain melakukan upaya kuratif, juga mengupayakan upaya promotif dan preventif pada setiap pelaksanaan ibadah haji,” pungkasnya.(put/jpc/ala)