30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Ada Festival Crossborder Atambua Desember 2016

Foto: istimewa Rapat Koordinasi Festival Crossborder di Atambua dan Press Conference” pada tanggal 24 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur, dan di Dili pada tanggal 26 Mei 2016.
Foto: istimewa
Rapat Koordinasi Festival Crossborder di Atambua dan Press Conference” pada tanggal 24 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur, dan di Dili pada tanggal 26 Mei 2016.

ATAMBUA, SUMUTP0S.CO – Kementerian Pariwisata mencermati tren positif kedatangn wisawatan mancanegara dari Timor Leste ke Indonesia. Apalagi, Timor Leste memiliki letak geografis dan kesamaan budaya dengan Indonesia, dan bisa masuk melalui perbatasan, yaitu di wilayah Atambua, NTT.

“Border Tourism memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pariwisata satu Negara. Beberapa Negara di Eropa seperti Belanda, Jerman, dan Perancis setiap tahun mendapatkan peningkatan kunjungan wisatawan dari Negara tetangga yang berbatasan langsung. Demikian pun halnya Singapura, Malaysia, dan Thailand. Tahun ini Indonesia mulai focus untuk promosi di daerah perbatasan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman dari Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Timor Leste,” ungkap Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu.

Adapun rencana kegiatan Promosi Wonderful Indonesia di perbatasan Indonesia – Timor Leste yang akan dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia yaitu melalui “Festival Crossborder di Atambua Bulan Mei – Desember Tahun 2016”. Untuk menuju kegiatan dimaksud, Kementerian Pariwisata menyelenggarakan “Rapat Koordinasi Festival Crossborder di Atambua dan Press Conference” pada tanggal 24 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur, dan di Dili pada tanggal 26 Mei 2016, dengan mengundang Duta Besar RI untuk Timur Leste dan Kementerian Pariwisata Timur Leste serta media nasional maupun lokal yang ada di Negara tersebut. Tujuannya, agar masyarakat Timur Leste mendapatkan informasi tentang festival crossborder dan tertarik untuk datang berkunjung ke Atambua
Kegiatan Festival Crossborder di Atambua ini dapat dijadikan sebagai salah satu kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh lagi pariwisata Indonesia. Patut diperhatikan bahwa kedekatan latar belakang sejarah dan budaya antara Timor Leste dengan Indonesia adalah suatu peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk promosi Pariwisata di pasar Timor Leste. Diharapkan melalui kegiatan tersebut, Indonesia dapat mempromosikan kesenian dan destinasi pariwisata Indonesia secara lebih utuh dan variatif.

Bupati Belu Wiily Lay menyambut baik dan siap mendukung langkah Kementerian Pariwisata menggelar Festival Crossborder tahun 2016 dan tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini dapat mendorong masyarakat Kabupaten Belu untuk mengembangkan daya tarik pariwisata dan mempererat persaudaraan antar negara. Di samping itu kegiatan ini agar dapat meningkatkan penerimaan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Bagi para pelaku industri pariwisata Indonesia serta masyarakat sekitar destinasi agar dapat menyiapkan program-programnya untuk mensukseskan gelaran festival tahun ini dan mendatang, guna mendapatkan manfaat langsung dari even-even tersebut. (rel/mea)

Foto: istimewa Rapat Koordinasi Festival Crossborder di Atambua dan Press Conference” pada tanggal 24 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur, dan di Dili pada tanggal 26 Mei 2016.
Foto: istimewa
Rapat Koordinasi Festival Crossborder di Atambua dan Press Conference” pada tanggal 24 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur, dan di Dili pada tanggal 26 Mei 2016.

ATAMBUA, SUMUTP0S.CO – Kementerian Pariwisata mencermati tren positif kedatangn wisawatan mancanegara dari Timor Leste ke Indonesia. Apalagi, Timor Leste memiliki letak geografis dan kesamaan budaya dengan Indonesia, dan bisa masuk melalui perbatasan, yaitu di wilayah Atambua, NTT.

“Border Tourism memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pariwisata satu Negara. Beberapa Negara di Eropa seperti Belanda, Jerman, dan Perancis setiap tahun mendapatkan peningkatan kunjungan wisatawan dari Negara tetangga yang berbatasan langsung. Demikian pun halnya Singapura, Malaysia, dan Thailand. Tahun ini Indonesia mulai focus untuk promosi di daerah perbatasan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman dari Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Timor Leste,” ungkap Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu.

Adapun rencana kegiatan Promosi Wonderful Indonesia di perbatasan Indonesia – Timor Leste yang akan dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia yaitu melalui “Festival Crossborder di Atambua Bulan Mei – Desember Tahun 2016”. Untuk menuju kegiatan dimaksud, Kementerian Pariwisata menyelenggarakan “Rapat Koordinasi Festival Crossborder di Atambua dan Press Conference” pada tanggal 24 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur, dan di Dili pada tanggal 26 Mei 2016, dengan mengundang Duta Besar RI untuk Timur Leste dan Kementerian Pariwisata Timur Leste serta media nasional maupun lokal yang ada di Negara tersebut. Tujuannya, agar masyarakat Timur Leste mendapatkan informasi tentang festival crossborder dan tertarik untuk datang berkunjung ke Atambua
Kegiatan Festival Crossborder di Atambua ini dapat dijadikan sebagai salah satu kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh lagi pariwisata Indonesia. Patut diperhatikan bahwa kedekatan latar belakang sejarah dan budaya antara Timor Leste dengan Indonesia adalah suatu peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk promosi Pariwisata di pasar Timor Leste. Diharapkan melalui kegiatan tersebut, Indonesia dapat mempromosikan kesenian dan destinasi pariwisata Indonesia secara lebih utuh dan variatif.

Bupati Belu Wiily Lay menyambut baik dan siap mendukung langkah Kementerian Pariwisata menggelar Festival Crossborder tahun 2016 dan tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini dapat mendorong masyarakat Kabupaten Belu untuk mengembangkan daya tarik pariwisata dan mempererat persaudaraan antar negara. Di samping itu kegiatan ini agar dapat meningkatkan penerimaan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Bagi para pelaku industri pariwisata Indonesia serta masyarakat sekitar destinasi agar dapat menyiapkan program-programnya untuk mensukseskan gelaran festival tahun ini dan mendatang, guna mendapatkan manfaat langsung dari even-even tersebut. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/