31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Sah, Tito Tinggal Dilantik

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Ketua DPR Ade Komarudin (dua dari kiri) bersama wakilnya Fadli Zon (tiga dari kanan), Taufik Kurniawan (kiri), Agus Hermanto (dua dari kanan), dan Fahri Hamzah (kanan) saat menerima Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian (tiga dari kiri) dalam rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. DPR RI resmi menyetujui pengangkatan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Senin 27 Juni 2016.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Ketua DPR Ade Komarudin (dua dari kiri) bersama wakilnya Fadli Zon (tiga dari kanan), Taufik Kurniawan (kiri), Agus Hermanto (dua dari kanan), dan Fahri Hamzah (kanan) saat menerima Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian (tiga dari kiri) dalam rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. DPR RI resmi menyetujui pengangkatan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Senin 27 Juni 2016.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian telah disetujui DPR sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti, dalam sidang paripurna dewan di Jakarta, Senin (27/6).

Dalam sidang tersebut, Ketua Komisi III Bambang Soesatyo menyampaikan hasil fit and proper test calon kapolri terhadap calon tunggal yang diusulkan Presiden Joko Widodo itu.

Dalam rapat dengan KPK, PPATK hingga Kompolnas, lanjut Bamsoet, tidak diperoleh adanya informasi tentang hal-hal mencurigakan dari sosok Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut.

“Berdasarkan pleno Komisi III, menyetujui pemberhentian Jenderal Badrodin Haiti dan mengangkat Komisaris Jenderal Tito Karnavian,” kata ketua komisi hukum yang akrab disapa Bamsoet itu.

Politikus Golkar itu juga menyebutkan, integritas kepolisian merupakan harga mutlak. Karenanya, Komjen Tito diharapkan mampu mengangkat citra kepolisian dan mampu berikan perlindungan dan kenyamanan untuk masyarakat.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang memimpin sidang paripurna tersebut langsung meminta persetujuan dewan apakah laporan komisi III tentang pengangkatan Komjen Tito dan pemberhentian Badrodin dapat disetujui.

“Setuju,” jawab anggota dewan. Fadli pun kemudian langsung mengetok palu pengesahan paripurna.

Dengan keputusan DPR ini, Tito mengaku lega karena proses politik telah dilaluinya. “Untuk langkah selanjutnya, saya kira ada di tangan pemerintah, dalam hal ini presiden,” ujarnya usai Sidang Paripurna DPR di gedung Nusantara II Senayan, Jakarta.

Tito kembali menekankan, dirinya hanya mengikuti perintah semata. Jika DPR sudah setuju biasanya akan diikuti proses pelantikan di Istana Negara.

“Saya tentunya mengikuti saja dan mengikuti semua jalurnya,” tegasnya.

Namun, Tito masih enggan membicarakan soal siapa yang akan mengisi jabatan Wakil Kepala Polri.

“Saya belum mau berandai-andai. Ada diskusi di internal Wanjakti dan konsultasi dengan Pak Presiden,” ujar Tito.

Dia juga enggan menyinggung peluang Wakil Kapolri yang masih menjabat, Komjen Pol Budi Gunawan. Budi sebelumnya juga dijagokan menjadi Kapolri baru. Tito hanya menegaskan dirinya belum resmi menjadi Kapolri sehingga ada hal yang belum bisa dibahas.

“Belum berpikir sampai situ. Masih ada Pak Wakapolri, Pak Budi Gunawan. Saya belum waktunya,” ujarnya.

Belakangan beredar kabar, Budi Gunawan akan dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) menggantikan Sutiyoso. Soal itu, Tito mengaku belum mendengar kejelasannya.

“Saya belum mendengar rencana itu. Yang jelas sekarang beliau masih dalam posisi Wakapolri,” ungkapnya.

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS Ketua DPR Ade Komarudin (dua dari kiri) bersama wakilnya Fadli Zon (tiga dari kanan), Taufik Kurniawan (kiri), Agus Hermanto (dua dari kanan), dan Fahri Hamzah (kanan) saat menerima Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian (tiga dari kiri) dalam rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. DPR RI resmi menyetujui pengangkatan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Senin 27 Juni 2016.
FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Ketua DPR Ade Komarudin (dua dari kiri) bersama wakilnya Fadli Zon (tiga dari kanan), Taufik Kurniawan (kiri), Agus Hermanto (dua dari kanan), dan Fahri Hamzah (kanan) saat menerima Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian (tiga dari kiri) dalam rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. DPR RI resmi menyetujui pengangkatan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Senin 27 Juni 2016.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian telah disetujui DPR sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti, dalam sidang paripurna dewan di Jakarta, Senin (27/6).

Dalam sidang tersebut, Ketua Komisi III Bambang Soesatyo menyampaikan hasil fit and proper test calon kapolri terhadap calon tunggal yang diusulkan Presiden Joko Widodo itu.

Dalam rapat dengan KPK, PPATK hingga Kompolnas, lanjut Bamsoet, tidak diperoleh adanya informasi tentang hal-hal mencurigakan dari sosok Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut.

“Berdasarkan pleno Komisi III, menyetujui pemberhentian Jenderal Badrodin Haiti dan mengangkat Komisaris Jenderal Tito Karnavian,” kata ketua komisi hukum yang akrab disapa Bamsoet itu.

Politikus Golkar itu juga menyebutkan, integritas kepolisian merupakan harga mutlak. Karenanya, Komjen Tito diharapkan mampu mengangkat citra kepolisian dan mampu berikan perlindungan dan kenyamanan untuk masyarakat.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang memimpin sidang paripurna tersebut langsung meminta persetujuan dewan apakah laporan komisi III tentang pengangkatan Komjen Tito dan pemberhentian Badrodin dapat disetujui.

“Setuju,” jawab anggota dewan. Fadli pun kemudian langsung mengetok palu pengesahan paripurna.

Dengan keputusan DPR ini, Tito mengaku lega karena proses politik telah dilaluinya. “Untuk langkah selanjutnya, saya kira ada di tangan pemerintah, dalam hal ini presiden,” ujarnya usai Sidang Paripurna DPR di gedung Nusantara II Senayan, Jakarta.

Tito kembali menekankan, dirinya hanya mengikuti perintah semata. Jika DPR sudah setuju biasanya akan diikuti proses pelantikan di Istana Negara.

“Saya tentunya mengikuti saja dan mengikuti semua jalurnya,” tegasnya.

Namun, Tito masih enggan membicarakan soal siapa yang akan mengisi jabatan Wakil Kepala Polri.

“Saya belum mau berandai-andai. Ada diskusi di internal Wanjakti dan konsultasi dengan Pak Presiden,” ujar Tito.

Dia juga enggan menyinggung peluang Wakil Kapolri yang masih menjabat, Komjen Pol Budi Gunawan. Budi sebelumnya juga dijagokan menjadi Kapolri baru. Tito hanya menegaskan dirinya belum resmi menjadi Kapolri sehingga ada hal yang belum bisa dibahas.

“Belum berpikir sampai situ. Masih ada Pak Wakapolri, Pak Budi Gunawan. Saya belum waktunya,” ujarnya.

Belakangan beredar kabar, Budi Gunawan akan dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) menggantikan Sutiyoso. Soal itu, Tito mengaku belum mendengar kejelasannya.

“Saya belum mendengar rencana itu. Yang jelas sekarang beliau masih dalam posisi Wakapolri,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/