28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Ruang ICU Dipakai Syuting, Bocah Leukimia Tewas

JAKARTA- Kejadian memilukan terjadi di ICU (Intensive Care Unit) RS Harapan Kita. Ayu Tria Desiani, bocah 9 tahun penderita Leukimia yang tengah menjalani tindakan medis, meninggal dunia di tengah-tengah hiruk-pikuk pengambilan gambar Sinetron Love In Paris. Penanganan pasien pun terganggu oleh keributan kru dan artis yang ada di sana.

Ayu yang merupakan puteri dari Kurnianto Ahmad Syaiful (47) dan Roasih (36) dinyatakan meninggal pukul 02.30, Kamis (27/12). Kurnianto yang merupakan karyawan kantor berita KBR68H kepada wartawan menceritakan bahwa kondisi Ayu drop dan sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu (26/12), masuk ke UDG RS Harapan Kita.

Nah, karena kondisinya yang buruk, akhirnya pukul 20.00 puterinya dilarikan ke ICCU. Pada saat itu para kru Sinetron Love In Paris sudah melakukan aktivitas syuting. Bahkan, kata Kurnianto, pengambilan gambar dengan posisi tempat tidur Ayu cukup dekat. Hanya dipisahkan oleh empat tempat tidur bayi.

Yang memperihatinkan adalah para kru dan artis dengan leluasa berkeliaran dan berseliweran tanpa menggunakan pakaian steril. Bahkan peralatan syuting yang serba banyak dan besar menutupi jalanan. Akibatnya keluarga dan petugas medis terhalang untuk masuk. “Mereka harus masuk melalui pintu samping,” kata Kurnianto seperti yang dikutip KBR68H.

Beberapa artis yang ada di lokasi tersebut adalah Mathias Muchus, Surya Saputra dan Ira Wibowo. Saat Ayu dibawa masuk ke ruang ICCU, Kurnianto dan keluarga tidak diberitahu pihak rumah sakit bahwa tengah ada proses pengambilan gambar untuk sinetron di ruangan tersebut.

Nah, pukul 02.00 Ayu dinyatakan koma. Jantungnya berhenti. Tim medis pun langsung melakukan tindakam medis. Namun nyawa Ayu tidak tertolong. Sekitar 30 menit kemudian Ayu dinyatakan meninggal.

Kurnianto dan keluarga meninggalkan ICCU sekitar pukul 04.00. Dia pun mengelus dada lantaran saat meninggalkan ruang tersebut dirinya masih melihat beberapa kru sinetron masih berada di sana. Beberapa di antaranya tertidur pulas di ruang tunggu yang seharusnya digunakan untuk keluarga pasien.

Ayu yang mengalami leukimia menjalani kemoterapi sejak usia 2 tahun 7 bulan. Kurnianto menggunakan fasilitas Jamkesda untuk tindakan di Rumah Sakit. Jamkesda baru digunakan selama enam bulan terakhir setelah sebelumnya menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Sutradara Love In Paris, Vemmy Sagita menyatakan, mereka sudah mendapat izin dari pihak RS untuk memakai ruang ICCU untuk syuting sinetron. Pihaknya juga tidak mendapat pemberitahuan bahwa ada pasien yang menunggu untuk dirawat di ruang ICCU.

“Malam itu enggak ada ribut apa-apa. Kalau ada masalah, selalu mereka (kru) kabari saya,” kata Vemmy Sagita kepada JPNN, Kamis (27/12).
Ia juga mengungkapkan, sama sekali tidak ada upaya untuk menghalangi pasien masuk ke ruang ICCU. Bahkan Co Sutradara “Love In Paris” Irawan Tanu, sempat ikut mendorong korban masuk ke ruang ICCU.

“Saat Mas Irawan Tanoe keluar, pasien itu baru akan masuk. Mas Irawan sendiri yang mendorong pasien itu masuk ke ruang ICCU,” terangnya.
Vemmy mengakui adegan di ICCU memang ada di dalam skenario. Awalnya pihaknya hanya ingin meminjam ruang perawatan biasa, tapi manajemen RS justru mengizinkan syuting berlangsung di ICCU.

Terkait dengan itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku kaget saat mendengar kabar meninggalnya Ayu Tria. “Masa ada kejadian begitu?” kata Dahlan dengan raut muka kaget di kantornya Gedung Kementrian BUMN, Jakarta, kemarin petang.
Pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini masih tak percaya saat mendengar kabar tersebut. “Masa sih? Sebagai sesama pasien ya saya prihatin (mendengar kabar itu),” ungkap Dahlan.

Kecaman terhadap kejadian itu langsung dilontarkan Anggota Komisi Kesehatan DPR, Rieke Diah Pitaloka. Dia meminta Menteri Kesehatan untuk memberhentikan Dirut Rumah Sakit Harapan Kita. “Saya mendesak Kementerian Kesehatan memberhentikan dirut RSHK,” ucap Rieke.
Politikus PDI Perjuangan ini mengaku telah membicarakan peristiwa tersebut pada Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning. Dan dalam waktu dekat rencananya Komisi IX DPR akan memanggil yang bersangkutan usai masa reses nanti.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Ketua Komisi IX dan beliau (Ribka) akan menyampaikan pada masa sidang yang akan datang untuk memanggil Kemenkes dan Dirut RS Harapan Kita, karena sekarang sedang reses,” tegasnya. (dil/afz/mas/abu/chi/jpnn)

JAKARTA- Kejadian memilukan terjadi di ICU (Intensive Care Unit) RS Harapan Kita. Ayu Tria Desiani, bocah 9 tahun penderita Leukimia yang tengah menjalani tindakan medis, meninggal dunia di tengah-tengah hiruk-pikuk pengambilan gambar Sinetron Love In Paris. Penanganan pasien pun terganggu oleh keributan kru dan artis yang ada di sana.

Ayu yang merupakan puteri dari Kurnianto Ahmad Syaiful (47) dan Roasih (36) dinyatakan meninggal pukul 02.30, Kamis (27/12). Kurnianto yang merupakan karyawan kantor berita KBR68H kepada wartawan menceritakan bahwa kondisi Ayu drop dan sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu (26/12), masuk ke UDG RS Harapan Kita.

Nah, karena kondisinya yang buruk, akhirnya pukul 20.00 puterinya dilarikan ke ICCU. Pada saat itu para kru Sinetron Love In Paris sudah melakukan aktivitas syuting. Bahkan, kata Kurnianto, pengambilan gambar dengan posisi tempat tidur Ayu cukup dekat. Hanya dipisahkan oleh empat tempat tidur bayi.

Yang memperihatinkan adalah para kru dan artis dengan leluasa berkeliaran dan berseliweran tanpa menggunakan pakaian steril. Bahkan peralatan syuting yang serba banyak dan besar menutupi jalanan. Akibatnya keluarga dan petugas medis terhalang untuk masuk. “Mereka harus masuk melalui pintu samping,” kata Kurnianto seperti yang dikutip KBR68H.

Beberapa artis yang ada di lokasi tersebut adalah Mathias Muchus, Surya Saputra dan Ira Wibowo. Saat Ayu dibawa masuk ke ruang ICCU, Kurnianto dan keluarga tidak diberitahu pihak rumah sakit bahwa tengah ada proses pengambilan gambar untuk sinetron di ruangan tersebut.

Nah, pukul 02.00 Ayu dinyatakan koma. Jantungnya berhenti. Tim medis pun langsung melakukan tindakam medis. Namun nyawa Ayu tidak tertolong. Sekitar 30 menit kemudian Ayu dinyatakan meninggal.

Kurnianto dan keluarga meninggalkan ICCU sekitar pukul 04.00. Dia pun mengelus dada lantaran saat meninggalkan ruang tersebut dirinya masih melihat beberapa kru sinetron masih berada di sana. Beberapa di antaranya tertidur pulas di ruang tunggu yang seharusnya digunakan untuk keluarga pasien.

Ayu yang mengalami leukimia menjalani kemoterapi sejak usia 2 tahun 7 bulan. Kurnianto menggunakan fasilitas Jamkesda untuk tindakan di Rumah Sakit. Jamkesda baru digunakan selama enam bulan terakhir setelah sebelumnya menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Sutradara Love In Paris, Vemmy Sagita menyatakan, mereka sudah mendapat izin dari pihak RS untuk memakai ruang ICCU untuk syuting sinetron. Pihaknya juga tidak mendapat pemberitahuan bahwa ada pasien yang menunggu untuk dirawat di ruang ICCU.

“Malam itu enggak ada ribut apa-apa. Kalau ada masalah, selalu mereka (kru) kabari saya,” kata Vemmy Sagita kepada JPNN, Kamis (27/12).
Ia juga mengungkapkan, sama sekali tidak ada upaya untuk menghalangi pasien masuk ke ruang ICCU. Bahkan Co Sutradara “Love In Paris” Irawan Tanu, sempat ikut mendorong korban masuk ke ruang ICCU.

“Saat Mas Irawan Tanoe keluar, pasien itu baru akan masuk. Mas Irawan sendiri yang mendorong pasien itu masuk ke ruang ICCU,” terangnya.
Vemmy mengakui adegan di ICCU memang ada di dalam skenario. Awalnya pihaknya hanya ingin meminjam ruang perawatan biasa, tapi manajemen RS justru mengizinkan syuting berlangsung di ICCU.

Terkait dengan itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku kaget saat mendengar kabar meninggalnya Ayu Tria. “Masa ada kejadian begitu?” kata Dahlan dengan raut muka kaget di kantornya Gedung Kementrian BUMN, Jakarta, kemarin petang.
Pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini masih tak percaya saat mendengar kabar tersebut. “Masa sih? Sebagai sesama pasien ya saya prihatin (mendengar kabar itu),” ungkap Dahlan.

Kecaman terhadap kejadian itu langsung dilontarkan Anggota Komisi Kesehatan DPR, Rieke Diah Pitaloka. Dia meminta Menteri Kesehatan untuk memberhentikan Dirut Rumah Sakit Harapan Kita. “Saya mendesak Kementerian Kesehatan memberhentikan dirut RSHK,” ucap Rieke.
Politikus PDI Perjuangan ini mengaku telah membicarakan peristiwa tersebut pada Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning. Dan dalam waktu dekat rencananya Komisi IX DPR akan memanggil yang bersangkutan usai masa reses nanti.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Ketua Komisi IX dan beliau (Ribka) akan menyampaikan pada masa sidang yang akan datang untuk memanggil Kemenkes dan Dirut RS Harapan Kita, karena sekarang sedang reses,” tegasnya. (dil/afz/mas/abu/chi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/