32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Golkar Kambinghitamkan Koalisi

PARTAI Demokrat berusaha memahami hasil survei LSI terakhir. Namun, partai peraih suara terbanyak pada Pemilu 2009 lalu itu tetap yakin kalau penurunan suara itu hanya sementara.

“Tidak apa-apa, masih ada waktu, ini semua kan masih berproses hingga 2014,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua, saat dimintai komentar terkait hasil survei LSI terakhir. Dia mengakui, ribut-ribut terkait keterlibatan sejumlah kader dalam dugaan kasus sesmenpora memang berpengaruh. Terutama, terhadap persepsi publik terhadap partai.

Namun, dia yakin, dengan komitmen partainya tetap bekerja bagi bangsa maka rakyat dengan sendirinya akan kembali memberikan kepercayaan. “Harus tetap bijak melihat (hasil survei), kami yakin kedepan hasilnya akan pulih dan berkembang lagi,” tandasnya.

Golongan Karya menilai turunnya perolehan suara mereka disebabkan oleh faktor koalisi di pemerintahan. Meskipun menjadi anggota koalisi yang kritis, kinerja Golkar dianggap menurun saat roda pemerintahan saat ini berjalan kurang efektif.

“Golkar itu selalu memegang dampak aspek, karena semua resiko yang terkait di pemerintah berimbas di koalisi,” kata Nurul Arifin, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar saat dihubungi kemarin.

Menurut Nurul, jika melihat tren yang terlihat di survei, seluruh partai anggota koalisi menurun. Saat ini, Demokrat yang diterpa berbagai isu negatif mengalami penurunan yang tidak sedikit. Hal itu ternyata berimbas pada Partai Golkar sebagai anggota koalisi. “Jika Demokrat menurun, otomatis Golkar menurun,” kata dia.
Menurut Nurul, ada baiknya jika Golkar mempertimbangkan sikapnya di dalam koalisi. Ini karena, kekritisan Golkar nantinya bakal lebih berguna dan dilihat publik jika berada di luar pemerintahan. “Karena apapun yang kita kerjakan, mengkritisi akan dianggap sandiwara,” sorotnya.

Terhadap keberadaan pemilih mengambang yang jumlahnya signifikan, Nurul menilai hal itu harus dimanfaatkan. Partai Golkar memiliki pengalaman panjang untuk membangun komunikasi dengan publik. Salah satu caranya, dengan memberikan program nyata yang langsung menyentuh rakyat. “Selama ini, hal itu yang menjadi keunggulan Golkar,”  jelasnya.

Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Wuryanto menilai hasil survei LSI tidak bisa dijadikan ukuran. Sebab, dengan situasi dan perkembangan isu saat ini.(dyn/bay/jpnn)

PARTAI Demokrat berusaha memahami hasil survei LSI terakhir. Namun, partai peraih suara terbanyak pada Pemilu 2009 lalu itu tetap yakin kalau penurunan suara itu hanya sementara.

“Tidak apa-apa, masih ada waktu, ini semua kan masih berproses hingga 2014,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua, saat dimintai komentar terkait hasil survei LSI terakhir. Dia mengakui, ribut-ribut terkait keterlibatan sejumlah kader dalam dugaan kasus sesmenpora memang berpengaruh. Terutama, terhadap persepsi publik terhadap partai.

Namun, dia yakin, dengan komitmen partainya tetap bekerja bagi bangsa maka rakyat dengan sendirinya akan kembali memberikan kepercayaan. “Harus tetap bijak melihat (hasil survei), kami yakin kedepan hasilnya akan pulih dan berkembang lagi,” tandasnya.

Golongan Karya menilai turunnya perolehan suara mereka disebabkan oleh faktor koalisi di pemerintahan. Meskipun menjadi anggota koalisi yang kritis, kinerja Golkar dianggap menurun saat roda pemerintahan saat ini berjalan kurang efektif.

“Golkar itu selalu memegang dampak aspek, karena semua resiko yang terkait di pemerintah berimbas di koalisi,” kata Nurul Arifin, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar saat dihubungi kemarin.

Menurut Nurul, jika melihat tren yang terlihat di survei, seluruh partai anggota koalisi menurun. Saat ini, Demokrat yang diterpa berbagai isu negatif mengalami penurunan yang tidak sedikit. Hal itu ternyata berimbas pada Partai Golkar sebagai anggota koalisi. “Jika Demokrat menurun, otomatis Golkar menurun,” kata dia.
Menurut Nurul, ada baiknya jika Golkar mempertimbangkan sikapnya di dalam koalisi. Ini karena, kekritisan Golkar nantinya bakal lebih berguna dan dilihat publik jika berada di luar pemerintahan. “Karena apapun yang kita kerjakan, mengkritisi akan dianggap sandiwara,” sorotnya.

Terhadap keberadaan pemilih mengambang yang jumlahnya signifikan, Nurul menilai hal itu harus dimanfaatkan. Partai Golkar memiliki pengalaman panjang untuk membangun komunikasi dengan publik. Salah satu caranya, dengan memberikan program nyata yang langsung menyentuh rakyat. “Selama ini, hal itu yang menjadi keunggulan Golkar,”  jelasnya.

Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Wuryanto menilai hasil survei LSI tidak bisa dijadikan ukuran. Sebab, dengan situasi dan perkembangan isu saat ini.(dyn/bay/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/