30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Antasena Sudah Dipesan Rusia

Foto: SIGIT HARIYADI/RADAR BANYUWANGI
TINJAU: Menhan Ryamizard Ryacudu (tiga kanan) meninjau produksi tank boat pesanan Kemenhan di pabrik PT Lundin Industry Invest, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Sabtu (28/7).

BANYUWANGI, SUMUTPOS.CO -Kemampuan Indonesia dalam merancang alat pertahanan atau persenjataan, semakin tidak diragukan lagi. Terbaru, PT Pindad memproduksi Kapal Antasena. Kapal itu tidak cuma bisa dioperasikan di laut, tapi juga di sungai, muara, bahkan rawa.

Antasena ini memadukan teknologi tank dan boat. Kapal dengan spesifikasi seperti itu, belum pernah diproduksi sebelumnya oleh industri kapal dunia. Antasena juga multifungsi. Di antaranya untuk berpatroli dan mengangkut pasukan serta logistik. Ia juga bisa lincah mengejar perompak yang melarikan diri dari laut menuju sungai atau rawa-rawa.

Seperti dilansir Radar Banyuwangi (Grup Sumut Pos), tank boat made in Banyuwangi ini, persisnya di PT Lundin Industry Invest, dan telah dipesan Kemenhan. PT Lundin berkolaborasi dengan PT Pindad, serta industri pertahanan asal Belgia CMI Defence.

Sabtu (28/7), Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (pur) Ryamizard Ryacudu, meninjau langsung produksi kapal, dan meresmikan prototype kapal tersebut di PT Lundin, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Ryamizard didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas.

“Hasilnya sangat baik, sangat membanggakan. Bangsa kita mampu membuat kapal bagus, bahkan sudah banyak dipesan negara lain,” ungkap Ryamizard.

Satu negara pemesannya, lanjut Ryamizard, adalah Rusia. “Kami targetkan tahun depan kapal sudah bisa dioperasikan. Kapal ini nanti dioperasikan di wilayah yang daerahnya memiliki banyak sungai dan rawa, seperti Kalimantan dan Papua,” imbuhnya.

Ryamizard menambahkan, program pengembangan tank boat tersebut sudah dimulai setahun lalu. Industri kapal di Banyuwangi dipercaya untuk memproduksi kapal bersama PT Pindad, karena dinilai telah berpengalaman membuat kapal berteknologi canggih.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan industri perkapalan Banyuwangi berdasar rekomendasi Kemenhan. Industri Banyuwangi memproduksi kapalnya, sedangkan Pindad membangun persenjataannya. “Jadi, ini memang produk baru yang belum pernah ada di dunia. Kapal tank ini dilengkapi canon kaliber 105 milimeter, yang pas diajak berakselerasi dan menghancurkan kapal musuh,” jelasnya.

Sementara Direktur PT Lundin, Liza Lundin mengatakan, tank boat tersebut dibuat dengan hull ganda, atau disebut sebagai catamaran. Dimensi bagian bawah kapal dibuat hanya setinggi satu meter, sehingga bisa masuk ke perairan kecil seperti sungai dan rawa. “Ini tank, tapi bentuknya boat (kapal), sehingga menjadi kapal tempur yang fleksibel,” bebernya.

Ia memberi contoh, kalau dulu ketika mengejar perompak, kapal patroli mengalami kesulitan saat perompaknya dari laut masuk ke sungai. Sebab, kapal patroli terlalu besar. “Nah, tank boat ini bisa mengejar hingga ke sungai,” ungkap Liza.

Bupati Azwar Anas, menyampaikan terima kasih kepada Kemenhan yang telah memercayakan produksi alutsista negara di Banyuwangi. “Produksi tank boat ini membuktikan industri kapal dalam negeri punya daya saing tinggi di kompetisi global, sekaligus mendukung visi kemaritiman Presiden Jokowi,” pungkasnya. (sgt/bay/c1/c7/ttg/jpc/saz)

 

 

Foto: SIGIT HARIYADI/RADAR BANYUWANGI
TINJAU: Menhan Ryamizard Ryacudu (tiga kanan) meninjau produksi tank boat pesanan Kemenhan di pabrik PT Lundin Industry Invest, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Sabtu (28/7).

BANYUWANGI, SUMUTPOS.CO -Kemampuan Indonesia dalam merancang alat pertahanan atau persenjataan, semakin tidak diragukan lagi. Terbaru, PT Pindad memproduksi Kapal Antasena. Kapal itu tidak cuma bisa dioperasikan di laut, tapi juga di sungai, muara, bahkan rawa.

Antasena ini memadukan teknologi tank dan boat. Kapal dengan spesifikasi seperti itu, belum pernah diproduksi sebelumnya oleh industri kapal dunia. Antasena juga multifungsi. Di antaranya untuk berpatroli dan mengangkut pasukan serta logistik. Ia juga bisa lincah mengejar perompak yang melarikan diri dari laut menuju sungai atau rawa-rawa.

Seperti dilansir Radar Banyuwangi (Grup Sumut Pos), tank boat made in Banyuwangi ini, persisnya di PT Lundin Industry Invest, dan telah dipesan Kemenhan. PT Lundin berkolaborasi dengan PT Pindad, serta industri pertahanan asal Belgia CMI Defence.

Sabtu (28/7), Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (pur) Ryamizard Ryacudu, meninjau langsung produksi kapal, dan meresmikan prototype kapal tersebut di PT Lundin, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Ryamizard didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas.

“Hasilnya sangat baik, sangat membanggakan. Bangsa kita mampu membuat kapal bagus, bahkan sudah banyak dipesan negara lain,” ungkap Ryamizard.

Satu negara pemesannya, lanjut Ryamizard, adalah Rusia. “Kami targetkan tahun depan kapal sudah bisa dioperasikan. Kapal ini nanti dioperasikan di wilayah yang daerahnya memiliki banyak sungai dan rawa, seperti Kalimantan dan Papua,” imbuhnya.

Ryamizard menambahkan, program pengembangan tank boat tersebut sudah dimulai setahun lalu. Industri kapal di Banyuwangi dipercaya untuk memproduksi kapal bersama PT Pindad, karena dinilai telah berpengalaman membuat kapal berteknologi canggih.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan industri perkapalan Banyuwangi berdasar rekomendasi Kemenhan. Industri Banyuwangi memproduksi kapalnya, sedangkan Pindad membangun persenjataannya. “Jadi, ini memang produk baru yang belum pernah ada di dunia. Kapal tank ini dilengkapi canon kaliber 105 milimeter, yang pas diajak berakselerasi dan menghancurkan kapal musuh,” jelasnya.

Sementara Direktur PT Lundin, Liza Lundin mengatakan, tank boat tersebut dibuat dengan hull ganda, atau disebut sebagai catamaran. Dimensi bagian bawah kapal dibuat hanya setinggi satu meter, sehingga bisa masuk ke perairan kecil seperti sungai dan rawa. “Ini tank, tapi bentuknya boat (kapal), sehingga menjadi kapal tempur yang fleksibel,” bebernya.

Ia memberi contoh, kalau dulu ketika mengejar perompak, kapal patroli mengalami kesulitan saat perompaknya dari laut masuk ke sungai. Sebab, kapal patroli terlalu besar. “Nah, tank boat ini bisa mengejar hingga ke sungai,” ungkap Liza.

Bupati Azwar Anas, menyampaikan terima kasih kepada Kemenhan yang telah memercayakan produksi alutsista negara di Banyuwangi. “Produksi tank boat ini membuktikan industri kapal dalam negeri punya daya saing tinggi di kompetisi global, sekaligus mendukung visi kemaritiman Presiden Jokowi,” pungkasnya. (sgt/bay/c1/c7/ttg/jpc/saz)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/