32.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Bupati Batubara Diduga Terlibat

Buntut Ditahannya Dua Tersangka Pencucian Uang

LIMAPULUH-Pasca tertangkapnya Abdurrahman dan M Ibrahim oleh Kejagung, berbagai tanggapan muncul. Bahkan, aktivis antikorupsi Batubara, Sutrisno, mengatakan kalau Bupati Batubara OK Arya ada dibalik kasus tersebut.
Pernyataan Sutrisno berdasarkan pemeriksaan awal di Kejagung Jakarta. Pada pemeriksaan itu Abdurrahman mengatakan, dirinya diperintahkan oleh pejabat teras Pemkab Batubara untuk melarikan diri dari Batubara.

Ia enggan menyebutkannya nama pejabat tersebut ke penyidik Kejagung, bahkan pejabat tersebut menyuruhnya untuk berangkat ke daerah Lombok, Sulawesi dan lainnya. “Karena kuat dugaan masyarakat yang perintahkan adalah bupati, selaku kuasa pengguna keuangan pemerintahan Batubara,” ucap Sutrisno kepada Metro Asahan (grup Sumut Pos) di Labuhan Ruku, kemarin.

Tanggapan lebih keras juga dikeluarkan Lindung Hamonangan. Dia mengharapkan pihak Kejagung segera memanggil Bupati Batubara atas raibnya Rp80 miliar karena Abdurrahman adalah saksi kunci raibnya dana kas pemkab Batubara tersebut sudah tertangkap.

Sementara itu, setelah Abdurrahman  tertangkap dan ditahan, kediaman orangtuanya terlihat sepi dan terkunci rapat. Sementara Buyung, orangtua Abdurrahman yang juga anggota DPRD Batubara fraksi Berjaya dikabarkan menjenguk anaknya di Jakarta. Info ini diperoleh dari tetangga Buyung yang namanya tak mau dikorankan.

Dari Jakarta, Kejaksaan Agung belum bersedia membeberkan peran Abdurrahman dan M Ibrahim. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, yang baru, Adi Toegarisman hanya memaparkan, bahwa hingga saat ini, penyidik masih terus mengintensifkan pemeriksaan atas keduanya. “Jadi sudah dalam penanganan,” katanya kemarin.

Sebagaimana diberitakan beberapa waktu lalu, tim penyidik berhasil menangkap Abdurrahman dan Ibrahim pada Senin (12/3) malam lalu. Mereka ditangkap di sekitar bandara Adisucipto, Yogyakarta, saat hendak kabur menuju Kediri dengan menggunakan mobil travel. (ck/smg/gir)

Buntut Ditahannya Dua Tersangka Pencucian Uang

LIMAPULUH-Pasca tertangkapnya Abdurrahman dan M Ibrahim oleh Kejagung, berbagai tanggapan muncul. Bahkan, aktivis antikorupsi Batubara, Sutrisno, mengatakan kalau Bupati Batubara OK Arya ada dibalik kasus tersebut.
Pernyataan Sutrisno berdasarkan pemeriksaan awal di Kejagung Jakarta. Pada pemeriksaan itu Abdurrahman mengatakan, dirinya diperintahkan oleh pejabat teras Pemkab Batubara untuk melarikan diri dari Batubara.

Ia enggan menyebutkannya nama pejabat tersebut ke penyidik Kejagung, bahkan pejabat tersebut menyuruhnya untuk berangkat ke daerah Lombok, Sulawesi dan lainnya. “Karena kuat dugaan masyarakat yang perintahkan adalah bupati, selaku kuasa pengguna keuangan pemerintahan Batubara,” ucap Sutrisno kepada Metro Asahan (grup Sumut Pos) di Labuhan Ruku, kemarin.

Tanggapan lebih keras juga dikeluarkan Lindung Hamonangan. Dia mengharapkan pihak Kejagung segera memanggil Bupati Batubara atas raibnya Rp80 miliar karena Abdurrahman adalah saksi kunci raibnya dana kas pemkab Batubara tersebut sudah tertangkap.

Sementara itu, setelah Abdurrahman  tertangkap dan ditahan, kediaman orangtuanya terlihat sepi dan terkunci rapat. Sementara Buyung, orangtua Abdurrahman yang juga anggota DPRD Batubara fraksi Berjaya dikabarkan menjenguk anaknya di Jakarta. Info ini diperoleh dari tetangga Buyung yang namanya tak mau dikorankan.

Dari Jakarta, Kejaksaan Agung belum bersedia membeberkan peran Abdurrahman dan M Ibrahim. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, yang baru, Adi Toegarisman hanya memaparkan, bahwa hingga saat ini, penyidik masih terus mengintensifkan pemeriksaan atas keduanya. “Jadi sudah dalam penanganan,” katanya kemarin.

Sebagaimana diberitakan beberapa waktu lalu, tim penyidik berhasil menangkap Abdurrahman dan Ibrahim pada Senin (12/3) malam lalu. Mereka ditangkap di sekitar bandara Adisucipto, Yogyakarta, saat hendak kabur menuju Kediri dengan menggunakan mobil travel. (ck/smg/gir)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/