25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

OC Kaligis Bantah Surya Paloh Terlibat Bansos Sumut

Foto: Ricardo/JPNN Terdakwa OC Kaligis menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/9). Ketua Majelis Hakim Sumpeno menolak eksepsi yang diajukan OC.
Foto: Ricardo/JPNN
Terdakwa OC Kaligis menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/9). Ketua Majelis Hakim Sumpeno menolak eksepsi yang diajukan OC.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Advokat senior Otto Cornelis (OC) Kaligis membantah keterlibatan Ketum DPP Partai NasDem Surya Paloh dan Sekjen Patrice Rio Capella terlibat dalam kongkalikong proses hukum dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) Sumut yang berujung pada suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.

“Surya Paloh jauh dari itu apalagi Rio Capella,” kata Kaligis sebelum sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Namun, Kaligis membenarkan adanya pertemuan antara Gubsu Gatot Pujo Nugroho dengan wakilnya Tengku Erry Nuradi yang merupakan politikus Partai NasDem.

Pertemuan itu, kata Kaligis, diinisiasi olehnya atas permintaan Gatot karena ada masalah antara Gatot dan wakilnya. “Gatot minta islah karena wakilnya mulai bikin manuver, seperti mau menjadi inspektur upacara 17 Agustus,” ujar Kaligis. Selaku Ketua Mahkamah NasDem, Kaligis merasa tak ada salahnya ia mempertemukan Gatot dan Erry.

“Kalau orang mau damai apa salahnya, kebetulan Erry kan dari NasDem juga sebagai Dewan Pimpinan Wilayah,” ucap Kaligis.

Setelah pertemuan yang diinisiasinya itu, Kaligis menyebut ada pertemuan selanjutnya. Namun, ia tak mengikuti pertemuan tersebut. Kaligis juga memastikan pertemuan tersebut tak ada hubungannya dengan perkara yang membelit dirinya saat ini.

“Saya kan ketua mahkamah (Mahkamah Partai NasDem). Pada saat itu anggota saya, wagub (Tengku Erry) diminta sama si Gatot untuk islah, karena dia khawatir wakilnya sudah bikin manuver tanggal 17 Agustus akan jadi inspektur upacara. Berhasil kok islah itu, duduk baik-baik. Cuma itu yang saya tahu,” ujar Kaligis.

Kaligis menyebut islah itu tidak ada kaitannya dengan perkara hukum. Dia mengatakan Sekjen Partai NasDem, Patrice Rio Capella yang sudah diperiksa KPK tidak ada kaitan dengan perkara suap hakim dan panitera PTUN yang menyeret Kaligis sebagai terdakwa atau perkara lain.

“Saya sebagai ketua mahkamah tak pernah menodai partai ini sampai saya mengundurkan diri. Mengundurkan diri pilihan saya sendiri. Surya Paloh jauh dari itu apalagi Rio Capella. Rio Capella sama sekali nggak ada kaitannya dengan perkara saya,” sambungnya.

Mahkamah Partai NasDem, menurut Kaligis memang punya kewenangan melakukan pertemuan antara Gatot dan Erry yang disebut sebagai islah.

“Lho apa yang salah? Saya sebagai ketua mahkamah. Kalau orang mau damai apa salahnya? Kebetulan Erry kan dari Nasdem juga dewan pimpinan wilayah. Bukan cuma Erry yang datang ke saya, semua orang datang ke kantor saya karena ketua mahkamah kan mendamaikan,” tuturnya.

“Yang saya dengar memang islah. Habis itu pertemuan sekali lagi saya nggak ikuti, tapi sama sekali nggak ada hubungannya sama perkara,” tegas Kaligis.

Sebab itu pula, Kaligis berang kepada bekas anak buahnya M Yagari Bhastary alias Gary soal adanya penyebutan sejumlah nama saat proses pemeriksaan di KPK. Kaligis marah karena Gary dianggap sengaja mengaitkan nama tertentu untuk terseret dalam perkara hukumnya.

“Rahasia mesti kau simpan, mengapa di BAP kau bilang mengenai partai? Apa hubungannya? Kau bicara mengenai SP yang nggak pernah tahu, kau bicara mengenai apa itu? Kau nggak sadar kalau kau ngomong Surya Paloh?” kata Kaligis saat mencecar Gary dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta yang berlangsung hingga Senin (28/9) tengah malam.

“Itu kan komunikasinya Bu Evy,” jawab Gary.

Foto: Ricardo/JPNN Terdakwa OC Kaligis menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/9). Ketua Majelis Hakim Sumpeno menolak eksepsi yang diajukan OC.
Foto: Ricardo/JPNN
Terdakwa OC Kaligis menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/9). Ketua Majelis Hakim Sumpeno menolak eksepsi yang diajukan OC.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Advokat senior Otto Cornelis (OC) Kaligis membantah keterlibatan Ketum DPP Partai NasDem Surya Paloh dan Sekjen Patrice Rio Capella terlibat dalam kongkalikong proses hukum dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) Sumut yang berujung pada suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.

“Surya Paloh jauh dari itu apalagi Rio Capella,” kata Kaligis sebelum sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Namun, Kaligis membenarkan adanya pertemuan antara Gubsu Gatot Pujo Nugroho dengan wakilnya Tengku Erry Nuradi yang merupakan politikus Partai NasDem.

Pertemuan itu, kata Kaligis, diinisiasi olehnya atas permintaan Gatot karena ada masalah antara Gatot dan wakilnya. “Gatot minta islah karena wakilnya mulai bikin manuver, seperti mau menjadi inspektur upacara 17 Agustus,” ujar Kaligis. Selaku Ketua Mahkamah NasDem, Kaligis merasa tak ada salahnya ia mempertemukan Gatot dan Erry.

“Kalau orang mau damai apa salahnya, kebetulan Erry kan dari NasDem juga sebagai Dewan Pimpinan Wilayah,” ucap Kaligis.

Setelah pertemuan yang diinisiasinya itu, Kaligis menyebut ada pertemuan selanjutnya. Namun, ia tak mengikuti pertemuan tersebut. Kaligis juga memastikan pertemuan tersebut tak ada hubungannya dengan perkara yang membelit dirinya saat ini.

“Saya kan ketua mahkamah (Mahkamah Partai NasDem). Pada saat itu anggota saya, wagub (Tengku Erry) diminta sama si Gatot untuk islah, karena dia khawatir wakilnya sudah bikin manuver tanggal 17 Agustus akan jadi inspektur upacara. Berhasil kok islah itu, duduk baik-baik. Cuma itu yang saya tahu,” ujar Kaligis.

Kaligis menyebut islah itu tidak ada kaitannya dengan perkara hukum. Dia mengatakan Sekjen Partai NasDem, Patrice Rio Capella yang sudah diperiksa KPK tidak ada kaitan dengan perkara suap hakim dan panitera PTUN yang menyeret Kaligis sebagai terdakwa atau perkara lain.

“Saya sebagai ketua mahkamah tak pernah menodai partai ini sampai saya mengundurkan diri. Mengundurkan diri pilihan saya sendiri. Surya Paloh jauh dari itu apalagi Rio Capella. Rio Capella sama sekali nggak ada kaitannya dengan perkara saya,” sambungnya.

Mahkamah Partai NasDem, menurut Kaligis memang punya kewenangan melakukan pertemuan antara Gatot dan Erry yang disebut sebagai islah.

“Lho apa yang salah? Saya sebagai ketua mahkamah. Kalau orang mau damai apa salahnya? Kebetulan Erry kan dari Nasdem juga dewan pimpinan wilayah. Bukan cuma Erry yang datang ke saya, semua orang datang ke kantor saya karena ketua mahkamah kan mendamaikan,” tuturnya.

“Yang saya dengar memang islah. Habis itu pertemuan sekali lagi saya nggak ikuti, tapi sama sekali nggak ada hubungannya sama perkara,” tegas Kaligis.

Sebab itu pula, Kaligis berang kepada bekas anak buahnya M Yagari Bhastary alias Gary soal adanya penyebutan sejumlah nama saat proses pemeriksaan di KPK. Kaligis marah karena Gary dianggap sengaja mengaitkan nama tertentu untuk terseret dalam perkara hukumnya.

“Rahasia mesti kau simpan, mengapa di BAP kau bilang mengenai partai? Apa hubungannya? Kau bicara mengenai SP yang nggak pernah tahu, kau bicara mengenai apa itu? Kau nggak sadar kalau kau ngomong Surya Paloh?” kata Kaligis saat mencecar Gary dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta yang berlangsung hingga Senin (28/9) tengah malam.

“Itu kan komunikasinya Bu Evy,” jawab Gary.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/