26.7 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Dahlan: Astaghfirullah, Itu Bahaya!

Dipinang 4 Partai Besar Jadi Capres dan Cawapres

Jakarta- Dahlan Iskan menolak namanya digadang-gadang sebagai capres dan cawapres. Dia menjelaskan, dirinya bekerja dengan tulus mengabdi untuk bangsa. Tidak pernah ada niatan politik untuk meraih jabatan apapun, termasuk capres atau cawapres.

“Astaghfirullah, itu bahaya!” kata Dahlan yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN, Kamis (29/12). Dahlan tidak ingin isu-isu soal capres dan cawapres itu mengganggu kerjanya. Karena itu dia meminta tidak perlu dibesar-besarkan soal capres dan cawapres itu.

“Bisa-bisa orang mengira saya kerja keras karena ada maksud politik. Ini bahaya! Bisa merusak keikhlasan saya dalam pengabdian,” tegasnya.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ari Soedjito mengatakan, jika Dahlan gegabah mengambil langkah politik, justru akan terjadi pendangkalan terhadap modal-modal politik yang sudah digenggamnya.

“Karena di politik itu justru bisa terjadi pendangkalan reputasi dan capaian-capaian yang sudah diraih. Jika Pak Dahlan terjebak pada pragmatisme, maka terjadi pendangkalan,” ujar Ari Soedjito saat dihubungi wartawan koran ini, kemarin.

Untuk saat ini, lanjutnya, Dahlan diingatkan jangan dulu mengambil sikap merapat ke partai mana. “Belum waktunya. Cukup dengan langkah-langkah gerilya. Politik tak perlu bendera, tapi cukup dengan garam, ada rasa tapi tak terlihat,” saran staf pengajar Fisipol UGM itu.

Meski diakui Ari, untuk bisa melenggang sebagai capres, seseorang perlu masuk gerbong parpol. Tapi untuk menentukan gerbong, juga tidak boleh gegabah. Jika punya prestasi tapi tak punya gerbong, langkah akan berat. “Seperti Sri Mulyani Indrawati, berprestasi tapi tak punya gerbong parpol, ya meredup,” ujarnya.
Yang perlu dilakukan Dahlan agar tidak meredup, lanjut matan aktivis 98 itu, tetap mengikuti kultur yang low profile, tapi dengan gerakan-gerakan politik yang high profile.

Seperti diberitakan, empat partai besar yakni Demokrat, Golkar, PKS dan PAN berebut meminang Dahlan. Partai Golkar mengintip peluang untuk memasangkan Aburizal Bakrie dengan Dahlan Iskan sebagai pasangan bakal kontestan Pilpres 2014.

PKS pun ingin menyandingkan Dahlan Iskan dengan tiga jagoan pilpresnya yakni Luthfi Hasan Ishaaq, Hidayat Nur Wahid, atau Anis Matta. PAN juga membuka peluang menyandingkan Hatta-Dahlan. Sedang politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, merasa Demokrat lah yang paling dekat dengan Dahlan. (sam/jpnn)

Dipinang 4 Partai Besar Jadi Capres dan Cawapres

Jakarta- Dahlan Iskan menolak namanya digadang-gadang sebagai capres dan cawapres. Dia menjelaskan, dirinya bekerja dengan tulus mengabdi untuk bangsa. Tidak pernah ada niatan politik untuk meraih jabatan apapun, termasuk capres atau cawapres.

“Astaghfirullah, itu bahaya!” kata Dahlan yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN, Kamis (29/12). Dahlan tidak ingin isu-isu soal capres dan cawapres itu mengganggu kerjanya. Karena itu dia meminta tidak perlu dibesar-besarkan soal capres dan cawapres itu.

“Bisa-bisa orang mengira saya kerja keras karena ada maksud politik. Ini bahaya! Bisa merusak keikhlasan saya dalam pengabdian,” tegasnya.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ari Soedjito mengatakan, jika Dahlan gegabah mengambil langkah politik, justru akan terjadi pendangkalan terhadap modal-modal politik yang sudah digenggamnya.

“Karena di politik itu justru bisa terjadi pendangkalan reputasi dan capaian-capaian yang sudah diraih. Jika Pak Dahlan terjebak pada pragmatisme, maka terjadi pendangkalan,” ujar Ari Soedjito saat dihubungi wartawan koran ini, kemarin.

Untuk saat ini, lanjutnya, Dahlan diingatkan jangan dulu mengambil sikap merapat ke partai mana. “Belum waktunya. Cukup dengan langkah-langkah gerilya. Politik tak perlu bendera, tapi cukup dengan garam, ada rasa tapi tak terlihat,” saran staf pengajar Fisipol UGM itu.

Meski diakui Ari, untuk bisa melenggang sebagai capres, seseorang perlu masuk gerbong parpol. Tapi untuk menentukan gerbong, juga tidak boleh gegabah. Jika punya prestasi tapi tak punya gerbong, langkah akan berat. “Seperti Sri Mulyani Indrawati, berprestasi tapi tak punya gerbong parpol, ya meredup,” ujarnya.
Yang perlu dilakukan Dahlan agar tidak meredup, lanjut matan aktivis 98 itu, tetap mengikuti kultur yang low profile, tapi dengan gerakan-gerakan politik yang high profile.

Seperti diberitakan, empat partai besar yakni Demokrat, Golkar, PKS dan PAN berebut meminang Dahlan. Partai Golkar mengintip peluang untuk memasangkan Aburizal Bakrie dengan Dahlan Iskan sebagai pasangan bakal kontestan Pilpres 2014.

PKS pun ingin menyandingkan Dahlan Iskan dengan tiga jagoan pilpresnya yakni Luthfi Hasan Ishaaq, Hidayat Nur Wahid, atau Anis Matta. PAN juga membuka peluang menyandingkan Hatta-Dahlan. Sedang politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, merasa Demokrat lah yang paling dekat dengan Dahlan. (sam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/