28.9 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Ical Cuma Berkhayal Bisa Jadi Presiden

Jakarta- Langkah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk maju sebagai calon presiden tahun 2014 semakin terlihat. Namun, mimpi Ical untuk duduk di kursi RI 1 dinilai sulit terwujud.
“Ical cuma berkhayal. Dapat posisi nomor dua (wapres) saja sudah bagus,” ujar pengamat politik UI, Iberamsjah.

Menurut Iberamsjah, sulit bagi Ical untuk memenangkan pertarungan antar-Capres. Ical dinilai tidak memiliki prestasi atau rekam jejak yang membuatnya akan dipilih oleh masyarakat.
“Tidak ada yang bisa dibanggakan, juga tidak ada karya yang luar biasa dari seorang Aburizal Bakrie,” tambahnya.

Langkah Ical untuk meniadakan konvensi Capres di internal Partai Golkar pun dinilai karena Ical tidak mau ada saingan dari dalam. Padahal, para pendukung Ical dinilai hanya para oportunis yang ingin mengambil keuntungan dari salah satu orang terkaya ini.
“Ical takut tersaingi. Rasa hormat kader pada Ical itu mungkin tidak sebesar pada JK, bahkan pada Akbar Tandjung,” jelasnya.

Iberamsjah pun menilai perolehan suara Partai Golkar tidak akan naik signifikan pada Pemilu 2014 mendatang. Partai Demokrat walau akan turun pun tidak akan turun terlalu jauh.

“Memang Demokrat akan turun karena SBY tidak mencalonkan diri lagi. Tetapi tidak akan jauh. Golkar juga tidak akan naik. Bisa bertahan saja sudah bagus,” jelas Iberamsjah.
“Ical merasa kuat secara politik, finansial, dan memiliki media,” sambung pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandes.

Di internal Golkar, Ical merasa kuat setelah mendapat dukungan dari 33 DPD Partai Golkar. Ketiadaan konvensi Capres di internal Golkar juga membuat langkah Ical mulus menjadi satu-satunya Capres dari Golkar. “Di sisi lain, saat Golkar berkonsolidasi, Demokrat disibukkan oleh kasus-kasus Nazaruddin dan polemik wisma atlet,” tambah Arya.

Namun langkah Ical menuju kursi RI 1 juga bukan mudah. Dalam waktu kurang dari dua tahun, Ical harus berusaha membangun citra positif di masyarakat jika mau bersaing dengan Capres lainnya.
“Ada tantangan mitos Jawa dan non-Jawa, yang harus ditembus oleh Ical. Berbagai sentimen negatif terhadap dirinya di masyarakat juga harus dihapus,” kata Arya. (net/bbs)

Jakarta- Langkah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk maju sebagai calon presiden tahun 2014 semakin terlihat. Namun, mimpi Ical untuk duduk di kursi RI 1 dinilai sulit terwujud.
“Ical cuma berkhayal. Dapat posisi nomor dua (wapres) saja sudah bagus,” ujar pengamat politik UI, Iberamsjah.

Menurut Iberamsjah, sulit bagi Ical untuk memenangkan pertarungan antar-Capres. Ical dinilai tidak memiliki prestasi atau rekam jejak yang membuatnya akan dipilih oleh masyarakat.
“Tidak ada yang bisa dibanggakan, juga tidak ada karya yang luar biasa dari seorang Aburizal Bakrie,” tambahnya.

Langkah Ical untuk meniadakan konvensi Capres di internal Partai Golkar pun dinilai karena Ical tidak mau ada saingan dari dalam. Padahal, para pendukung Ical dinilai hanya para oportunis yang ingin mengambil keuntungan dari salah satu orang terkaya ini.
“Ical takut tersaingi. Rasa hormat kader pada Ical itu mungkin tidak sebesar pada JK, bahkan pada Akbar Tandjung,” jelasnya.

Iberamsjah pun menilai perolehan suara Partai Golkar tidak akan naik signifikan pada Pemilu 2014 mendatang. Partai Demokrat walau akan turun pun tidak akan turun terlalu jauh.

“Memang Demokrat akan turun karena SBY tidak mencalonkan diri lagi. Tetapi tidak akan jauh. Golkar juga tidak akan naik. Bisa bertahan saja sudah bagus,” jelas Iberamsjah.
“Ical merasa kuat secara politik, finansial, dan memiliki media,” sambung pengamat politik Charta Politika, Arya Fernandes.

Di internal Golkar, Ical merasa kuat setelah mendapat dukungan dari 33 DPD Partai Golkar. Ketiadaan konvensi Capres di internal Golkar juga membuat langkah Ical mulus menjadi satu-satunya Capres dari Golkar. “Di sisi lain, saat Golkar berkonsolidasi, Demokrat disibukkan oleh kasus-kasus Nazaruddin dan polemik wisma atlet,” tambah Arya.

Namun langkah Ical menuju kursi RI 1 juga bukan mudah. Dalam waktu kurang dari dua tahun, Ical harus berusaha membangun citra positif di masyarakat jika mau bersaing dengan Capres lainnya.
“Ada tantangan mitos Jawa dan non-Jawa, yang harus ditembus oleh Ical. Berbagai sentimen negatif terhadap dirinya di masyarakat juga harus dihapus,” kata Arya. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/