27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Drawing 8 Besar, Rivalitas Sengit

pemain PSMS Medan, Samuel Sibatuara, berusaha melewati beberapa pemain Persib, pada laga grup A Piala Presiden.  Piala Presiden sudah memasuki babak 8 Besar. Foto:Chandra Satwika/Jawa Pos.

SUMUTPOS.CO – Selain pertemuan PSMS kontra Persebaya, undian babak delapan besar Piala Presiden juga menyajikan tiga duel menarik lainnya. Mitra Kukar akan menghadapi Persijra, sementara Bali United hadapi Arema serta pertemuan Madura United kontra Sriwijaya FC.

Undian untuk babak tersebut pun telah dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (31/1). Hadir dalam undian itu perwakilan dari delapan klub peserta, yaitu Sriwijaya FC (juara grup A), Mitra Kukar (juara grup B), Persebaya Surabaya (juara grup C), Bali United (juara grup D), Arema FC (juara grup E), PSMS Medan (runner-up grup A), Madura United (runner-up grup C), dan Persija Jakarta (runner-up grup D).

Dalam undian tersebut dibagi dua pot. Pot 1 diisi oleh klub yang menjadi juara grup, sementara Pot 2 dihuni Arema yang menjadi juara grup dengan poin paling sedikit, plus tiga runner-up terbaik. Selain itu, tim yang sudah bertemu di babak penyisihan grup tak akan bertemu lagi di babak perempat-final. Ada juga kesepakatan Arema tak bisa bertemu Persebaya di babak ini lantaran pertimbangan keamanan.

Seperti diketahui, suporter dari kedua klub itu memang dikenal tak akur dan sering terjadi bentrok yang menimbulkan korban. “Ini Persebaya dan Arema dipisahkan, beda hari dan jam bertanding yang berjauhan waktunya faktor keamanan pertimbangannya,” ungkap Maruarar Sirait, Ketua SC Piala presiden.

Menanggapi kondisi ini, General Manager Arema FC Ruddy Widodo saat ditemui usai drawing di Jakarta, Rabu (31/1) malam, ditegaskan bahwa pihaknya menghargai pertimbangan dari panitia. “Semua sama-sama tahu bagaimana kondisinya kan. Kami lihat ini juga bukan kompetisi, tapi turnamen. Jadi kami menerima, klub-klub peserta lainnya juga memahami ini,” katanya.

Ruddy menceritakan, dirinya masih ingat betul saat laga melawan Surabaya United, yang saat itu diidentikkan dengan wakil Surabaya. Kejadiannya, adalah saat Piala Sudirman.”Panitia sudah tahu, pas Piala Sudirman juga dulu pernah ada accident dikit Surabaya United. Jadi solusi beda hari bisa diterima,” ungkapnya.

pemain PSMS Medan, Samuel Sibatuara, berusaha melewati beberapa pemain Persib, pada laga grup A Piala Presiden.  Piala Presiden sudah memasuki babak 8 Besar. Foto:Chandra Satwika/Jawa Pos.

SUMUTPOS.CO – Selain pertemuan PSMS kontra Persebaya, undian babak delapan besar Piala Presiden juga menyajikan tiga duel menarik lainnya. Mitra Kukar akan menghadapi Persijra, sementara Bali United hadapi Arema serta pertemuan Madura United kontra Sriwijaya FC.

Undian untuk babak tersebut pun telah dilakukan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (31/1). Hadir dalam undian itu perwakilan dari delapan klub peserta, yaitu Sriwijaya FC (juara grup A), Mitra Kukar (juara grup B), Persebaya Surabaya (juara grup C), Bali United (juara grup D), Arema FC (juara grup E), PSMS Medan (runner-up grup A), Madura United (runner-up grup C), dan Persija Jakarta (runner-up grup D).

Dalam undian tersebut dibagi dua pot. Pot 1 diisi oleh klub yang menjadi juara grup, sementara Pot 2 dihuni Arema yang menjadi juara grup dengan poin paling sedikit, plus tiga runner-up terbaik. Selain itu, tim yang sudah bertemu di babak penyisihan grup tak akan bertemu lagi di babak perempat-final. Ada juga kesepakatan Arema tak bisa bertemu Persebaya di babak ini lantaran pertimbangan keamanan.

Seperti diketahui, suporter dari kedua klub itu memang dikenal tak akur dan sering terjadi bentrok yang menimbulkan korban. “Ini Persebaya dan Arema dipisahkan, beda hari dan jam bertanding yang berjauhan waktunya faktor keamanan pertimbangannya,” ungkap Maruarar Sirait, Ketua SC Piala presiden.

Menanggapi kondisi ini, General Manager Arema FC Ruddy Widodo saat ditemui usai drawing di Jakarta, Rabu (31/1) malam, ditegaskan bahwa pihaknya menghargai pertimbangan dari panitia. “Semua sama-sama tahu bagaimana kondisinya kan. Kami lihat ini juga bukan kompetisi, tapi turnamen. Jadi kami menerima, klub-klub peserta lainnya juga memahami ini,” katanya.

Ruddy menceritakan, dirinya masih ingat betul saat laga melawan Surabaya United, yang saat itu diidentikkan dengan wakil Surabaya. Kejadiannya, adalah saat Piala Sudirman.”Panitia sudah tahu, pas Piala Sudirman juga dulu pernah ada accident dikit Surabaya United. Jadi solusi beda hari bisa diterima,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/