MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dunia olahraga Sumatera Utara kembali dirudung duka. Salah seorang legenda polo air Sumut, H Indra Jaya meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Adam Malik Medan, Senin (29/2) pukul 03.00 WIB.
Almarhum meninggal pada usia 65 tahun setelah mengalami sakit ginjal sejak 9 bulan lalu. Kabar duka tersebut, membuat sejumlah insan olahraga di Sumut merasa kehilangan sosok atlet yang cukup melegenda, khususnya di polo air.
Kiprah almarhum semasa hayatnya cukup banyak berjaya terhadap perkembangan dan prestasi polo air Sumut khususnya di awal kejayaan. Almarhum memberikan andil sejak tim polo air Sumut merebut medali emas pertamanya di PON 1977 di Jakarta.
Sukses berlanjut, Sumut kembali menyabet emas di PON 1981 di Jakarta, kemudian PON 1985 Jakarta dan PON 1989 Jakarta dibawah bimbingan dan binaan sang maestro pelatih nasional Alm HT Bustamam.
Selain itu, kontribusi almarhum yang cukup besar membawa tim polo air Sumut sebagai juara abadi nasional selama 17 tahun dan menjadikan daerah ini cukup disegani. Keberhasilan tim polo air Sumut menguasai panggung polo air nasional membuat almarhum berkali-kali membela tim nasional Indonesia di ajang SEA Games.
Almarhum tidak pernah absen pada event polo air. Walaupun tidak lagi menjadi pemain nasional, beliau sejak era 90-an aktif menjadi wasit. Terakhir almarhum tercatat sebagai wasit pada PON 2012 di Riau.
Almarhum meninggalkan seorang istri Ana dan dua orang putri yakni Febri dan Fitri. “Beliau itu merupakan sosok yang ramah. Beliau juga sosok yang pantang menyerah. Dia selalu berusaha mengejar bila masih memiliki peluang,” ujat mantan atlet polo air Sumut, Rudi Rinaldi.
Hadir melepaskan almarhum di Jalan Puri kemarin, legenda renang Sumut H Habib Nasution, mantan pemain polo air nasional Irawan Sangkono, T Radek Iskandar, T Ade Maulanza, Rudi Rinaldi dan lainnya. (d
