30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Skuad SEA Games Prioritaskan Atlet Peraih Emas-Perak  

Empat perenang Indonesia (kanan-kiri) I Gede Siman Sudartawa, Indra Gunawan, Glenn Victor dan Triady Fauzi Sidiq berpose usai upacara pengalungan medali babak final renang nomor 4×100 Meter Estafet Gaya Ganti Putra SEA Games Ke-27 di Wunna Theikdi Aquatic Centre, Naypyitaw, Myanmar.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Entry by name skuad Indonesia yang tampil di SEA Games nanti yakni per 1 Juli 2017. Tetapi, hingga kini gambaran skuad yang akan berangkat sudah mulai terlihat. Salah satu acuannya yakni capaian kontingen Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan belum lama ini.

Besaran jumlah skuad yang masuk long list entry by name sebelumya di angka 743 atlet. Tetapi, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menjelaskan bahwa jumlah atlet yang diberangkatkan nantinya sekitar 350 orang. Skuad yang lebih sedikit ketimbang SEA Games terakhir di Singapura 2015 lalu.

Saat itu, Indonesia hanya berkekuatan 529 orang. Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan Menpora Imam Nahrawi yang akhir tahun lalu menyebut 250 atlet saja yang akan berjuang di SEA Games. Efisiensi itu dijalankan semata untuk bisa menghasilkan prestasi yang lebih optimal dan terararah.

”Belum kami putuskan, tetapi, kalau melihat angkanya sekitar 300-350 atlet,” ujar Gatot. Menurut pria asal Jogajakarta itu, melihat situasi pelatnas saat ini, Indonesia masih akan bersaing di top 5 klasemen akhir. Saat itu, Indonesia meraih 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu, dan finis di peringkat kelima.

Nah, langkah strategis yang diambil Kemenpora dan Satlak Prima saat ini adalah mulai memilah siapa saja atlet yang punya potensi meraih medali minimal perak-emas di SEA Games nanti. Dengan demikian, target perbaikan prestasi di SEA Games bisa tetap direalisasikan.

Evalina HDS, salah satu High Performance Director (HPD) Satlak Prima menjelaskan bahwa pihaknya sudah mulai berhitung potensi medali di ajang tiga tahunan Asia Tenggara itu. Misalnya, di cabor akuatik, khususnya renang, Indonesia punya potensi di tiga nomor.

Antara lain, 50 meter gaya punggung putra via I Gede Siman Sudartawa. 50 meter gaya dada Indra Gunawan, dan Gagarin Yus di 200 meter gaya dada putra. Tiga nomor tersebut menjadi salah satu peluang medali emas yang bisa dioptimalkan perenang Indonesia.

”Tentu selain 3 medali emas tersebut, masih ada kans yang bisa dikejar perenang kita, terutama di nomor long distance,” sebut Eva. Namun, di nomor sprint peluang Indonesia dirasa berat. Sebab, masih ada Joseph Schooling, perenang andalan Singapura yang mendulang Sembilan emas di edisi 2015 lalu.

Perenang 21 tahun itu juga mendulang 100 meter kupu-kupu di Olimpiade Rio 2016 silam. Saat ini, pelatnas renang masih berkekuatan 20 atlet. Rencananya, jumlah tersebut bakal berkurang seiring dengan realisasi capaian medali di SEA Games nanti. ”sekitar 15 orang yang akan berangkat, tetapi belum dipastikan,” tutup Eva. (nap/jpnn/don)

Empat perenang Indonesia (kanan-kiri) I Gede Siman Sudartawa, Indra Gunawan, Glenn Victor dan Triady Fauzi Sidiq berpose usai upacara pengalungan medali babak final renang nomor 4×100 Meter Estafet Gaya Ganti Putra SEA Games Ke-27 di Wunna Theikdi Aquatic Centre, Naypyitaw, Myanmar.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Entry by name skuad Indonesia yang tampil di SEA Games nanti yakni per 1 Juli 2017. Tetapi, hingga kini gambaran skuad yang akan berangkat sudah mulai terlihat. Salah satu acuannya yakni capaian kontingen Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 di Baku, Azerbaijan belum lama ini.

Besaran jumlah skuad yang masuk long list entry by name sebelumya di angka 743 atlet. Tetapi, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menjelaskan bahwa jumlah atlet yang diberangkatkan nantinya sekitar 350 orang. Skuad yang lebih sedikit ketimbang SEA Games terakhir di Singapura 2015 lalu.

Saat itu, Indonesia hanya berkekuatan 529 orang. Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan Menpora Imam Nahrawi yang akhir tahun lalu menyebut 250 atlet saja yang akan berjuang di SEA Games. Efisiensi itu dijalankan semata untuk bisa menghasilkan prestasi yang lebih optimal dan terararah.

”Belum kami putuskan, tetapi, kalau melihat angkanya sekitar 300-350 atlet,” ujar Gatot. Menurut pria asal Jogajakarta itu, melihat situasi pelatnas saat ini, Indonesia masih akan bersaing di top 5 klasemen akhir. Saat itu, Indonesia meraih 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu, dan finis di peringkat kelima.

Nah, langkah strategis yang diambil Kemenpora dan Satlak Prima saat ini adalah mulai memilah siapa saja atlet yang punya potensi meraih medali minimal perak-emas di SEA Games nanti. Dengan demikian, target perbaikan prestasi di SEA Games bisa tetap direalisasikan.

Evalina HDS, salah satu High Performance Director (HPD) Satlak Prima menjelaskan bahwa pihaknya sudah mulai berhitung potensi medali di ajang tiga tahunan Asia Tenggara itu. Misalnya, di cabor akuatik, khususnya renang, Indonesia punya potensi di tiga nomor.

Antara lain, 50 meter gaya punggung putra via I Gede Siman Sudartawa. 50 meter gaya dada Indra Gunawan, dan Gagarin Yus di 200 meter gaya dada putra. Tiga nomor tersebut menjadi salah satu peluang medali emas yang bisa dioptimalkan perenang Indonesia.

”Tentu selain 3 medali emas tersebut, masih ada kans yang bisa dikejar perenang kita, terutama di nomor long distance,” sebut Eva. Namun, di nomor sprint peluang Indonesia dirasa berat. Sebab, masih ada Joseph Schooling, perenang andalan Singapura yang mendulang Sembilan emas di edisi 2015 lalu.

Perenang 21 tahun itu juga mendulang 100 meter kupu-kupu di Olimpiade Rio 2016 silam. Saat ini, pelatnas renang masih berkekuatan 20 atlet. Rencananya, jumlah tersebut bakal berkurang seiring dengan realisasi capaian medali di SEA Games nanti. ”sekitar 15 orang yang akan berangkat, tetapi belum dipastikan,” tutup Eva. (nap/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/