28.9 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Sejarah tak Memihak Lakers

Kembali Kalah Mustahil ke Final  

OKLAHOMA CITY- Misi Los Angeles Lakers untuk lolos ke final wilayah barat semakin berat. Sejarah mencatat, sejak 2004, Lakers tidak pernah lolos dari sebuah babak playoff NBA, paska tertinggal 0-2 dari lawannya.

Pada game kedua, Lakers kembali kalah dari Oklahoma City Thunder 75-77 pada semifinal wilayah di Chesapeake Energy Arena, kemarin WIB (17/5). Pada pertandingan pertama Selasa WIB (15/5), Lakers malah dibantai dengan marjin besar hingga 29 poin (119-90).

Dengan hasil tersebut, rasanya susah berharap Kobe Bryant dkk bisa bangkit dan melaju ke final wilayah barat. Terakhir kali Lakers berhasil lolos dari lubang jarum adalah saat mereka menyingkirkan San Antonio Spurs di semifinal wilayah barat musim 2003-2004.

Waktu itu, Lakers tertinggal 0-2 lebih dulu dari Tim Duncan dkk. Namun Lakers yang diperkuat Kobe bersama mega bintang lain macam Shaquille O’Neal, Karl Malone, dan Gary Payton membalikkan kedudukan dan lolos ke final wilayah dengan skor akhir 4-2.

Itulah satu-satunya catatan come back sensasional Lakers dalam delapan tahun terakhir. Paska itu tidak pernah sekalipun Lakers membalikkan kedudukan. Total sepanjang sejarah, Lakers kalah 17 kali dari 19 kali laga playoff jika ketinggalan 0-2.

Pada playoff 2007, Phoenix Suns mengeliminasi Lakers dari ronde pertama dengan 4-1, setelah unggul 2-0. Hal yang sama terjadi pada final NBA 2008. Saat itu, Boston Celtics menjadi juara dengan skor 4-2, juga setelah lebih dulu menang 2-0. Musim lalu, Dallas Mavericks mendepak Lakers dari ronde pertama dengan kemenangan langsung 4-0.

Komponen Lakers tentu sangat ingin memutus sejarah jelek tersebut. Namun tidak mudah, karena Thunder merupakan salah satu tim paling hot di NBA saat ini. Trio Kevin Durant, Russell Westbrook, dan sixth man of the year James Harden susah dihentikan.  Ini diperparah dengan miskinnya point guard berkualitas di barisan roster Lakers. Ramon Sessions, rekrutan baru dari Cleveland Cavaliers memang menjanjikan. Namun kualitas jauh jika dibandingkan Westbrook.

Fakta lain yang harus dicermati ialah, Thunder selalu bisa melaju paska unggul 2-0 di playoff saat pindah dari Seattle 2008 silam. Pelatih Thunder Scott Brooks sangat yakin dengan kualitas timnya. “Mereka tidak mau berhenti. Sebab itu bukan DNA mereka,” ucap Brooks seperti dilansir Associated Press kemarin.

“Memang kadang mereka tidak bermain bagus, tidak terhubung satu dengan lain. Namun, dalam setiap game kami akan berjuang sampai detik akhir. Dan kami melakukannya malam ini (kemarin, Red),” imbuhnya.

Prediksi banyak pihak benar, game kedua memang berlangsung saat ketat. Beda dengan pembantaian di laga perdana, kali ini Lakers lebih hustle dan fight.  Lakers hampir saja menang karena unggul tujuh poin (75-68) saat laga kurang dua menit dan delapan detik. Namun Durant dan Harden mampu mencetak total 9 poin pada sisa waktu itu untuk memenangi laga.

Trio Durant, Westbrook, dan Harden kembali mencetak double digit poin pada laga itu dengan 22, 15, dan 13 poin.
Kobe dan Andrew Bynum memang masih dahsyat dengan masing-masing sumbangan 20 poin. Namun tujuh pemain lain tidak mampu membukukan lebih dari delapan poin. Hanya Pau Gasol yang lumayan produktif dengan 14 angka.

Meski sedang kritis, namun kubu Lakers tidak akan menyerah. “Apa yang kami lakukan pada menit akhir merupakan sebuah perjudian besar.,” tegas Kobe. (nur/jpnn)

Kembali Kalah Mustahil ke Final  

OKLAHOMA CITY- Misi Los Angeles Lakers untuk lolos ke final wilayah barat semakin berat. Sejarah mencatat, sejak 2004, Lakers tidak pernah lolos dari sebuah babak playoff NBA, paska tertinggal 0-2 dari lawannya.

Pada game kedua, Lakers kembali kalah dari Oklahoma City Thunder 75-77 pada semifinal wilayah di Chesapeake Energy Arena, kemarin WIB (17/5). Pada pertandingan pertama Selasa WIB (15/5), Lakers malah dibantai dengan marjin besar hingga 29 poin (119-90).

Dengan hasil tersebut, rasanya susah berharap Kobe Bryant dkk bisa bangkit dan melaju ke final wilayah barat. Terakhir kali Lakers berhasil lolos dari lubang jarum adalah saat mereka menyingkirkan San Antonio Spurs di semifinal wilayah barat musim 2003-2004.

Waktu itu, Lakers tertinggal 0-2 lebih dulu dari Tim Duncan dkk. Namun Lakers yang diperkuat Kobe bersama mega bintang lain macam Shaquille O’Neal, Karl Malone, dan Gary Payton membalikkan kedudukan dan lolos ke final wilayah dengan skor akhir 4-2.

Itulah satu-satunya catatan come back sensasional Lakers dalam delapan tahun terakhir. Paska itu tidak pernah sekalipun Lakers membalikkan kedudukan. Total sepanjang sejarah, Lakers kalah 17 kali dari 19 kali laga playoff jika ketinggalan 0-2.

Pada playoff 2007, Phoenix Suns mengeliminasi Lakers dari ronde pertama dengan 4-1, setelah unggul 2-0. Hal yang sama terjadi pada final NBA 2008. Saat itu, Boston Celtics menjadi juara dengan skor 4-2, juga setelah lebih dulu menang 2-0. Musim lalu, Dallas Mavericks mendepak Lakers dari ronde pertama dengan kemenangan langsung 4-0.

Komponen Lakers tentu sangat ingin memutus sejarah jelek tersebut. Namun tidak mudah, karena Thunder merupakan salah satu tim paling hot di NBA saat ini. Trio Kevin Durant, Russell Westbrook, dan sixth man of the year James Harden susah dihentikan.  Ini diperparah dengan miskinnya point guard berkualitas di barisan roster Lakers. Ramon Sessions, rekrutan baru dari Cleveland Cavaliers memang menjanjikan. Namun kualitas jauh jika dibandingkan Westbrook.

Fakta lain yang harus dicermati ialah, Thunder selalu bisa melaju paska unggul 2-0 di playoff saat pindah dari Seattle 2008 silam. Pelatih Thunder Scott Brooks sangat yakin dengan kualitas timnya. “Mereka tidak mau berhenti. Sebab itu bukan DNA mereka,” ucap Brooks seperti dilansir Associated Press kemarin.

“Memang kadang mereka tidak bermain bagus, tidak terhubung satu dengan lain. Namun, dalam setiap game kami akan berjuang sampai detik akhir. Dan kami melakukannya malam ini (kemarin, Red),” imbuhnya.

Prediksi banyak pihak benar, game kedua memang berlangsung saat ketat. Beda dengan pembantaian di laga perdana, kali ini Lakers lebih hustle dan fight.  Lakers hampir saja menang karena unggul tujuh poin (75-68) saat laga kurang dua menit dan delapan detik. Namun Durant dan Harden mampu mencetak total 9 poin pada sisa waktu itu untuk memenangi laga.

Trio Durant, Westbrook, dan Harden kembali mencetak double digit poin pada laga itu dengan 22, 15, dan 13 poin.
Kobe dan Andrew Bynum memang masih dahsyat dengan masing-masing sumbangan 20 poin. Namun tujuh pemain lain tidak mampu membukukan lebih dari delapan poin. Hanya Pau Gasol yang lumayan produktif dengan 14 angka.

Meski sedang kritis, namun kubu Lakers tidak akan menyerah. “Apa yang kami lakukan pada menit akhir merupakan sebuah perjudian besar.,” tegas Kobe. (nur/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/