29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Suporter Rusuh, Klub Didiskualifikasi

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Aksi Mosaik dari suporter PSMS, SMeCK Hooligan.

SUMUTPOS.CO – PSSI akan menindak secara tegas bagi klub-klub Delapan Besar yang rusuh. Mereka tak segan akan memberikan sanksi walk-out kepada klub perusuh.

Musim ini, Liga 2 memang diwarnai beberapa kericuhan. Mulai dari tewasnya suporter Persita Tangerang, sampai pemain Persewangi Banyuwangi dan PSBK Blitar adu jotos.

Hal ini jelas mencoreng nama besar sepak bola Indonesia. Untuk itu, PSSI akan menindak tegas setiap klub dan suporternya yang rusuh pada babak 8-besar Liga 2.

“Kalau ada yang rusuh, pertandingan akan dihentikan. Klub yang terlibat atau rusuh, dinyatakan tak masuk ke tahap selanjutnya,” ungkap Ketum PSSI, Edy Rahmayadi di Makostrad, Jakarta.

PSSI sendiri juga akan meningkatkan kualitas keamanan. Mereka juga sempat menunda 8-besar karena memikirkan hal tersebut.”Makanya kami akan antisipasi itu dan tadi sudah bertemu dengan para klub. Mereka semua setuju soal itu,” tandas dia.

Edy Rahmayadi juga memastikan, persoalan wasit menjadi salah satu concern mereka. Dia telah mendapatkan banyak pesan dan cerita terkait kepemimpinan pengadil lapangan di kompetisi Liga 2.

Untuk itu, Edy telah menyiapkan unsur tim pemantau yang bertugas melihat secara diam-diam kepemimpinan wasit di babak delapan besar “Nanti akan ada tim khusus yang pantau wasit. Kalau sampai ketahuan masih ada permainan, wasit ini nggak usah mimpin (pertandingan) lagi,” kata Edy saat ditemui di Makostrad, Selasa (31/10) malam.

Selain itu, dia juga akan memanggil wasit-wasit yang akan bertugas nantinya dan memberikan peringatan mengenai konsekuensi saat wasit main-main. Langkah lainnya, penunjukan wasit yang bertugas juga akan dilakukan beberapa jam sebelum laga digelar. “Penunjukan wasit nanti dilakukan empat jam sebelum laga Liga 2. Jadi akan sulit bagi tim yang mau main-main dengan wasit, bukan sehari sebelum,” tegas Edy. (dkk/jpnn)

Foto: Doni Hermawan/Sumut Pos
Aksi Mosaik dari suporter PSMS, SMeCK Hooligan.

SUMUTPOS.CO – PSSI akan menindak secara tegas bagi klub-klub Delapan Besar yang rusuh. Mereka tak segan akan memberikan sanksi walk-out kepada klub perusuh.

Musim ini, Liga 2 memang diwarnai beberapa kericuhan. Mulai dari tewasnya suporter Persita Tangerang, sampai pemain Persewangi Banyuwangi dan PSBK Blitar adu jotos.

Hal ini jelas mencoreng nama besar sepak bola Indonesia. Untuk itu, PSSI akan menindak tegas setiap klub dan suporternya yang rusuh pada babak 8-besar Liga 2.

“Kalau ada yang rusuh, pertandingan akan dihentikan. Klub yang terlibat atau rusuh, dinyatakan tak masuk ke tahap selanjutnya,” ungkap Ketum PSSI, Edy Rahmayadi di Makostrad, Jakarta.

PSSI sendiri juga akan meningkatkan kualitas keamanan. Mereka juga sempat menunda 8-besar karena memikirkan hal tersebut.”Makanya kami akan antisipasi itu dan tadi sudah bertemu dengan para klub. Mereka semua setuju soal itu,” tandas dia.

Edy Rahmayadi juga memastikan, persoalan wasit menjadi salah satu concern mereka. Dia telah mendapatkan banyak pesan dan cerita terkait kepemimpinan pengadil lapangan di kompetisi Liga 2.

Untuk itu, Edy telah menyiapkan unsur tim pemantau yang bertugas melihat secara diam-diam kepemimpinan wasit di babak delapan besar “Nanti akan ada tim khusus yang pantau wasit. Kalau sampai ketahuan masih ada permainan, wasit ini nggak usah mimpin (pertandingan) lagi,” kata Edy saat ditemui di Makostrad, Selasa (31/10) malam.

Selain itu, dia juga akan memanggil wasit-wasit yang akan bertugas nantinya dan memberikan peringatan mengenai konsekuensi saat wasit main-main. Langkah lainnya, penunjukan wasit yang bertugas juga akan dilakukan beberapa jam sebelum laga digelar. “Penunjukan wasit nanti dilakukan empat jam sebelum laga Liga 2. Jadi akan sulit bagi tim yang mau main-main dengan wasit, bukan sehari sebelum,” tegas Edy. (dkk/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/