SALVADOR, SUMUTPOS.CO – Terakhir kali Belgia menjejak babak perempat final Piala Dunia terjadi pada 28 tahun lalu di Piala Dunia 2006. Saat itu, langkah Belgia terhenti di semifinal. Peluang untuk menyamai pencapaian tersebut terbuka lebar di Piala Dunia 2014.
Vincent Kompany dkk saat ini sudah menjejak perempat final. Strategi menyerang membawa Belgia lolos dari babak 16 besar setelah mengalahkan Amerika Serikat (AS) dengan 2-1. Seluruh gol tercipta pada babak perpanjangan waktu.
Gelandang Belgia Kevin de Bruyne menodai kecemerlangan penjaga gawang AS Tim Howard pada menit ke-93. Lalu, pada menit ke-105 De Bruyne mengirimkan assist yang diselsesaikan dengan baik oleh Romelu Lukaku. AS memperkecil ketertinggalan melalu pemain pengganti Julian Green pada menit ke-107.
Pelatih Belgia Marc Wilmots mengatakan, timnya pantas meraih kemenangan tersebut. Statistik menyebutkan timnya memang unggul segala-galanya. Paling mencolok adalah perbandingan peluang yang didapatkan. Belgia melakukan 39 kali tembakan yang 17 di antaranya on target, sementara AS hanya 5 tembakan on target dari 17 tembakan.
“Kami setidaknya memiliki 15 peluang mencetak gol, jadi kami benar-benar pantas untuk menang. Para pemain berjuang keras untuk lolos dan mengeluarkan semua kemampuan untuk mendapatkan kemenangan dan merayakan lolos ke perempat final,” kata Wilmots seeprti dikutip situs resmi FIFA.
Sekali lagi, Wilmots menunjukkan keputusan yang jitu dalam pergantian pemain. Sebelum memasuki babak perpanjangan waktu, dia menggantikan Divock Origi dengan Lukaku. Hasilnya, ampuh. Gol De Bruyne diawali aksi eksplosif Lukaku di sisi kiri pertahanan AS, sementara gol kedua menunjukkan ketajaman Lukaku yang musim lalu setim dengan Howard.
“Lukaku melalui waktu yang sulit dan telah menerima banyak kritik setelah pertandingan terakhir, tapi saya telah mempersiapkan dengan baik untuk game ini. Ini adalah kehidupan striker, karena Anda dinilai berdasarkan gol. Ini bukan kemenangan satu pemain saja, tetapi kemenangan tim,” ujar Wilmots.
AS hanya mampu mengulangi prestasi yang sama seperti empat tahun silam. Saat itu, The Yanks (julukan AS) juga harus terhenti langkahnya di babak 16 besar usai kalah dari Ghana. Di tahun ini, giliran Belgia yang mengalahkan Clint Dempsey dkk.
Melihat penampilan timnya, Pelatih AS Juergen Klinsmann, mengaku sulit menerima kekalahan tersebut. Apresiasi tinggi diberikannya kepada penampilan seluruh timnya di sepanjang turnamen ini, terutama Tim Howard, yang bermain gemilang dalam pertandingan dini hari tadi.
“Sulit bagi kami untuk menerima kekalahan setelah 120 menit bertanding memberikan segalanya. Saya harus mengatakan bahwa apa yang Tim Howard lakukan malam ini sangat luar biasa dan menakjubkan,” ujar pelatih asal Jerman itu.
“Sepak bola di Amerika Serikat akan terus tumbuh, semakin kuat dan akan menuju pada arah yang lebih baik di masa depan,” tambah mantan pemain yang membawa Jerman menjadi juara Piala Dunia 1990 itu. (ady)