28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

PSMS dan PSDS Berharap Kompetisi Rampung

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa 125 orang berimbas kepada kompetisi sepak bola di Indonesia. Setelah sebelumnya Liga 1, PT LIB juga menunda Liga 2 selama dua pekan.

Keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi tersebut tertuang dalam surat bernomor 584/LIB-KOM/X/2022 tanggal 3 Oktober 2022. Surat tersebut ditandatangani langsung Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita.

“PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) menyampaikan pemberitahuan bahwa kompetisi Liga 2 – 2022/2023 DITUNDA selama 2 (dua) pekan dan perkembangan selanjutnya menunggu kebijakan otoritas Pemerintah melalui PSSI.” bunyi surat tersebut.

Penundaan tersebut direspon oleh klub-klub Liga 2. PSMS Medan menghargai keputusan penundaan tersebut. Para pemain Ayam Kinantan akan tetap berlatih mempersiapkan diri kendati kompetisi kasta sepak bola Indonesia tersebut ditunda selama 2 pekan.

“Kami dari manajemen PSMS menghargai apa yang telah menjadi keputusan dari LIB dan PSSI. PSMS tetap mempersiapkan diri,” ujar Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Andry Mahyar di Medan, Senin (3/10).

Meski ditunda, PSMS berharap agar kompetisi musim ini bisa dirampungkan. Artinya setelah penundaan selama dua pelan, Ayam Kinantan berharap agar kompetisi digelar kembali. “Kami tetap berharap liga (musim ini) terus berjalan sampai selesai,” sambungnya.

Dia juga berharap agar sepak bola Indonesia tidak sampai banned oleh FIFA. Menurutnya tragedi ini bukanlah kerusuhan antar suporter, melainkan tragedi kemanusiaan.

Tak hanya itu, tambahnya, PSMS mendukung penuh investigasi yang dilakukan pemerintah, Polri, PSSI dan pihak lainnya terkait tragedi Kanjuruhan.

“Kita berharap liga tetap berjalan dan tidak di banned. Memang benar ada suatu kejadian yang masif yang menimpa korban (jiwa) cukup besar, namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan atau mencerminkan sepak bola Indonesia, tidak bisa seperti itu. Ini murni tragedi kemanusiaan bukan rusuh antar suporter,” ungkapnya.

“Terkait investigasi yang dilakukan pemerintah bersama Polri, PSSI, LIB dan lainnya, kami PSMS Medan mendukung penuh,” pungkasnya.

Hal sama juga dikatakan PSDS Deliserdang. Manajemen tim berjuluk Traktor Kuning tersebut menghargai keputusan penundaan tersebut. Namun, mereka berharap agar kompetisi nantinya tetap bergulir kembali.

“Ada bunyi perkembangan selanjutnya menunggu keputusan pemerintah. Artinya di situ ada semacam keraguan. Kita berharap agar setelah dua minggu, kompetisi bisa bergulir kembali,” ujar Manajer Tim PSDS Herman Sagita.

PSDS sendiri tetap akan mempersiapkan diri. Mereka akan memanfatkan waktu penundaan untuk memperbaiki diri. “Kita ikut keputusan PT Liga dan tetap mempersiapkan tim,” pungkasnya. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa 125 orang berimbas kepada kompetisi sepak bola di Indonesia. Setelah sebelumnya Liga 1, PT LIB juga menunda Liga 2 selama dua pekan.

Keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi tersebut tertuang dalam surat bernomor 584/LIB-KOM/X/2022 tanggal 3 Oktober 2022. Surat tersebut ditandatangani langsung Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita.

“PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) menyampaikan pemberitahuan bahwa kompetisi Liga 2 – 2022/2023 DITUNDA selama 2 (dua) pekan dan perkembangan selanjutnya menunggu kebijakan otoritas Pemerintah melalui PSSI.” bunyi surat tersebut.

Penundaan tersebut direspon oleh klub-klub Liga 2. PSMS Medan menghargai keputusan penundaan tersebut. Para pemain Ayam Kinantan akan tetap berlatih mempersiapkan diri kendati kompetisi kasta sepak bola Indonesia tersebut ditunda selama 2 pekan.

“Kami dari manajemen PSMS menghargai apa yang telah menjadi keputusan dari LIB dan PSSI. PSMS tetap mempersiapkan diri,” ujar Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Andry Mahyar di Medan, Senin (3/10).

Meski ditunda, PSMS berharap agar kompetisi musim ini bisa dirampungkan. Artinya setelah penundaan selama dua pelan, Ayam Kinantan berharap agar kompetisi digelar kembali. “Kami tetap berharap liga (musim ini) terus berjalan sampai selesai,” sambungnya.

Dia juga berharap agar sepak bola Indonesia tidak sampai banned oleh FIFA. Menurutnya tragedi ini bukanlah kerusuhan antar suporter, melainkan tragedi kemanusiaan.

Tak hanya itu, tambahnya, PSMS mendukung penuh investigasi yang dilakukan pemerintah, Polri, PSSI dan pihak lainnya terkait tragedi Kanjuruhan.

“Kita berharap liga tetap berjalan dan tidak di banned. Memang benar ada suatu kejadian yang masif yang menimpa korban (jiwa) cukup besar, namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan atau mencerminkan sepak bola Indonesia, tidak bisa seperti itu. Ini murni tragedi kemanusiaan bukan rusuh antar suporter,” ungkapnya.

“Terkait investigasi yang dilakukan pemerintah bersama Polri, PSSI, LIB dan lainnya, kami PSMS Medan mendukung penuh,” pungkasnya.

Hal sama juga dikatakan PSDS Deliserdang. Manajemen tim berjuluk Traktor Kuning tersebut menghargai keputusan penundaan tersebut. Namun, mereka berharap agar kompetisi nantinya tetap bergulir kembali.

“Ada bunyi perkembangan selanjutnya menunggu keputusan pemerintah. Artinya di situ ada semacam keraguan. Kita berharap agar setelah dua minggu, kompetisi bisa bergulir kembali,” ujar Manajer Tim PSDS Herman Sagita.

PSDS sendiri tetap akan mempersiapkan diri. Mereka akan memanfatkan waktu penundaan untuk memperbaiki diri. “Kita ikut keputusan PT Liga dan tetap mempersiapkan tim,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/