Menurut dia, wajar bila Pemko dan DPRD memberikan apresiasi atas prestasi Ayam Kinantan, julukan PSMS, dengan cara membantu perbaikan Stadion Teladan agar PSMS bisa memakai homebasenya kala mengarungi Liga 1 musim depan. “Anggaran revitalisasi inikan cukup besar. Tentunya akan jadi perhatian kita saat pembahasan nanti. Saya pikir masih bisa kita geser dan masukkan dalam postur APBD,” katanya.
Anggota TAPD Kota Medan yang juga Kepala Bagian Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Irwan Ritonga mengaku dalam finalisasi KUA-PPAS Minggu malam kemarin sebenarnya ada dimasukkan anggaran rehabilitasi Stadion Teladan. “Namun sifatnya gelondongan. Seingat saya dia masuknya pada nomenklatur pemeliharaan sarana dan prasarana publik,” katanya.
Ia pun mengungkapkan, sejatinya usulan terhadap program kegiatan yang belum terakomodir saat pembahasan KUA-PPAS, dapat dimatangkan lagi saat pembahasan bersama masing-masing SKPD. “Ya, itu gak ada masalah. Nantinya dapat dibicarakan mana-mana yang perlu dimasukkan dan belum tertampung, agar dibahas kembali sama pansus dan masing-masing instansi,” katanya.
Sementara itu, pengurus PSMS, Julius Raja sangat menyayangkan jika nantinya Teladan batal bersolek karena anggaran. Namun dia yakin ada solusi dari permasalahan ini. Karena itu, dia meminta pemko Medan bersama PSMS, dan stake holder lainnya duduk bersama. “Harus ada jalan keluar, karena kita maunya PSMS main di Medan. Seperti apa solusinya? Mari kita rundingkan bersama dengan duduk bersama baik pengurus, Pemko Medan.
“Stadion Teladan kan dikelola Dinas Perkim untuk gedungnya, jadi harus bekerjasama dengan PSMS bagaimana nanti bentuknya kalau memang ada solusi renovasi. Karena ada beberapa persyaratan yang disoroti PSSI untuk renovasinya di bagian mana saja. Seperti media center, ruangan temu pers, ruangan wasit, bahkan dari ketentuan yang baru saja ruangan pemain saja harus dibagi tiga. Seperti jalan menuju keluar lapangan, toilet terpisah serta harus ada ruangan utnuk salat. Begitu juga dengan penerangan lampu harus 12 ribu luks. Kita sudah ambil beberapa contoh ruangan di GBLA untuk sampel,” bebernya.
Diprediksi Raja, kompetisi akan bergulir sekitar Bulan Februari atau Maret. “Jadwal liga pasti menunggu Kongres PSSI Januari nanti. Mungkin Februari atau Maret paling lama,” katanya.
Namun, bagaimana jika nantinya Teladan tak siap renovasi atau memang hanya direnovasi bagian rumput saja, karena tidak tertampung anggaran? King mengatakan, harus segera ada solusi karena PSMS bakal menjadi tim musafir. Mengulang kenangan buruk 2009 lalu.
“Kita belajar dari pengalaman. Jangan PSMS seperti yang lalu. Waktu itu tim verifikasi datang karena ketidaksiapan kita menjadi tim musafir. Seperti Perseru yang bermain di Solo. Kalau memang kemungkinan terburuknya Teladan belum lolos verifikasi, terpaksa kita cari stadion alternatif. Tidak ada yang dekat, paling dekat hanya Stadion Agus Salim, Semen Padang yang sudah lolos verifikasi. Selain itu ada Harapan Bangsa, Banda Aceh tapi itupun kita belum tahu lagi. Tapi jangan sampailah itu terjadi karena kasihan suporter di Medan yang mau menonton langsung,” pungkasnya. (prn/don/adz)