SUMUTPOS.CO – PSMS Medan akan bertolak menuju Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/11) hari ini, untuk melakoni babak delapan besar liga 2 Indonesia Baru. PSMS akan berkekuatan 24 pemain atau total seluruh pemain dibawa.
PARA pemain yang dibawa semuanya dalam kondisi fit. “Sebanyak 24 pemain yang akan kami bawa tidak ada yang bermasalah dan siap diturunkan. Semua harus dibawa, karena di delapan besar ini kan ada tiga kali pertandingan, makanya kita harus jaga-jaga pemain yang dapat akumulasi kartu. Saya pikir wajar dengan dua akumulasi kartu pemain kita, wajib semua pemain dibawa,” ujar pelatih PSMS, Djajang Nurjaman di Kebun Bunga, Senin (6/11).
Babak delapan besar Grup X akan dimainkan di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi. PSMS Medan akan memulai pertandingan dengan menghadapi Kalteng Putra FC, pada 9 November. Laga ini dimainkan di malam hari.
Bermain di malam hari merupakan hal yang baru bagi Ayam Kinantan. Namun pria yang akrab dipanggil Djanur itu menilai tidak berpengaruh bagi skuad timnya. Pelatih berlisensi A AFC ini sudah yakin seluruh pemain pernah merasakan atmosfer laga di malam hari.
“Harusnya kita harus ada latihan malam, tapi di offcial training tidak ada latihan malam di sana. Tapi, saya rasa tidak ada maslah, karena semua pasti sudah merasakan pertandingan malam,” jelas Djajang.
Di sisi lain, dengan sudah bisa diturunkannya Dimas Drajat tentu menambah kekuatan PSMS di lini depan. Bahkan, pada uji coba terakhir menghadapi PPLP Sumut 4 November lalu, Dimas terlihat sudah diturunkan Djajang di babak kedua.
“Jika kita selama ini di babak 16 besar selalu memaksimalkan tenaga I Made Wirahadi terus, tapi dengan bisa bermainnya Dimas kita banyak opsi. Insya Allah, semuanya sudah kita siapkan di latihan. Saya yakin, anak-anak siap tempur,” kata mantan pelatih Persib Bandung itu.
Djanur mengaku cukup memahami gaya permainan tim asuhan Kas Hartadi sebelumnya. Sejumlah pemain Kalteng pun dinilai memiliki kualitas di atas rata – rata. Kalteng juga diperkuat sejumlah pemain berpengalaman seperti penjaga gawang Galih Sudaryono, Dominggus Karewai, serta Ade Suhendra. Termasuk striker mereka Rivaldy Bawuo yang dijuluki sang predator bagi gawang lawan, karena saat ini merupakan top skor sementara liga 2 dengan koleksi 17 gol.
“Ya, katanya dia (Rivaldy) menjadi top skor di liga 2, jadi kita mewaspadai betul, meskipun tidak ada penjagaan khusus untuk lini bawah kita. Semua pemain mereka patut kita waspadai.” akuinya.
Kendati berat, Djajang Nurjaman tetap optimis anak asuhnya bisa meraih hasil positif. Bahkan dirinya menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain lepas dan tidak terbebani dengan situasi apapun. “Pemain sudah siap untuk menghadapi siapapun lawannya. Kita ingatkan anak-anak untuk main lepas,” paparnya.
Djanjur tak menampik pentingnya poin penuh di laga awal sebagai modal di laga selanjutnya. Namun dirinya tak mau membebankan para pemain harus menang. “Dikhawatirkan mereka terbebani dan mainnya gak beraturan. Yang pasti kita ingatkan pemain untuk tetap fokus dari awal hingga akhir pertandingan,” pungkasnya. (don/dek)