25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Legenda

LONDON – Sprinter peraih empat medali emas Olimpiade Usain Bolt mengatakan dia kian dekat mencapai status legenda usai berhasil mempertahankan gelar di nomor 100 meter. Bolt kini mengincar emas Olimpiade 2012 berikutnya di nomor 200 meter.

Bolt memang peraih emas pada nomor bergengsi 100 meter di Olimpiade Beijing empat tahun silam. Pada Olimpiade London 2012, pelari berusia 25 tahun asal Jamaika itu mencatat waktu 9,63 detik yang merupakan rekor Olimpiade.

“Medali emas ini berarti saya kian dekat dengan status legenda. Saya akan mewujudkannya, ini barulah langkah awal. Saya masih punya nomor 200 meter, saya kini bersiap pada hal tersebut,” kata Bolt kepada BBC Radio 5 Live, Selasa (7/8).

“Padahal saya tidak melakukan start dengan sempurna. Jadi pada 50 meter terakhir saya habis-habisan dan saya tahu segalanya akan berlangsung baik setelah itu. Saya hanya berusaha terus berlari. Saya tak ingin bilang itu lari yang sempurna karena pelatih saya pasti akan mengatakan tidak,” jelas Bolt.
Bolt merupakan favorit kuat untuk nomor 200 meter karena merupakan juara bertahan pada Olimpiade Beijing 2008 silam. Catatan 19,19 detik miliknya yang dicetak pada Kejuaraan Dunia 2009 lalu di Berlin merupakan rekor dunia yang masih bertahan hingga sekarang.

Saat ditanya apakah dia bisa menembus waktu di bawah 19 detik, sambil tersenyum Bolt menjawab: “Ya, itu kerap hadir dalam pikiran saya beberapa tahun belakangan dan musim ini, di lintasan ini, saya merasa lebih percaya diri, kita lihat saja. Saya tidak ingin jumawa. Namun, itu memang terlintas di pikiran saya,” tegas Bolt.

Meski ingin menjadi legenda di pentas Olimpiade namun Bolt tak menampik jika dirinya kagum dengan perenang  Amerika Serikat yang juga bertabur prestasi Michael Phelps.

Ya,  Bolt dan Phelps memang pantas ditahbiskan sebagai legenda di cabangnya masing-masing. Bolt merupakan juara dunia lima kali dan peraih empat medali emas Olimpiade, sementara Phelps perenang dengan koleksi 57 medali emas di ajang utama seperti Kejuaraan Dunia dan Olimpiade, termasuk 18 medali emas Olimpiade yang menjadikannya Olympian terhebat sepanjang masa.

Bahkan, raihan 18 emas Phelps tersebut lebih banyak dari total emas yang diraih sebuah negara seperti Argentina. Bila dibuatkan tabel perolehan medali sepanjang masa, maka Phelps akan bertengger di posisi ke-40 atau di atas Argentina dan Jamaika yang dari 1952 hingga 4 Agustus 2012 baru mengoleksi 17 dan 14 medali emas.

“Phelps merupakan legenda. Apa yang dilakukan bagi dirinya dan negaranya sungguh luar biasa hebat. Dia menetapkan standar bagi banyak atlet lain untuk berprestasi setinggi mungkin dan membuat olah raga ini menjadi lebih baik,” ungkap Bolt.

Pada nomor 100 meter Olimpiade London 2012, Bolt berhasil mencatat rekor Olimpiade 9,73 detik. Sebelumnya, pada Olimpiade Beijing empat tahun silam, Bolt memenangi emas di nomor 100 meter, 200 meter, dan estafet 400 meter.

“Saya harap masih berada di Rio. Saya akan berusia 30 tahun saat itu, tapi saya harap masih dalam kondisi yang baik,” harap Bolt.
Di tempat terpisah, Michael Phelps tak dapat menutupi kekagumannya terhadap Bolt. “Dia luar biasa. Secara harfiah, dialah manusia tercepat di dunia. Balapan jarak pendek selalu menyenangkan dilihat. Seperti 50 dan 100 meter gaya bebas di renang yang juga menyenangkan di lihat,” sahut Phelps pada wartawan, seperti diberitakan Reuters.

Kemampuan Bolt melesat sejauh 100 meter dengan waktu di bawah 10 detik membuat perenang asal Amerika Serikat itu terkesima. Sesama olahragawan, Phelps menyebut kalau menyaksikan Bolt bertanding nyaris tak pernah dia lewatkan.

“Menyaksikan mereka bangkit dan berlari dan melesat 10 atau sembilan detik, di bawah 10 detik untuk jarak 100 meter sungguh impresif,” bilang Phelps. (bbs/jpnn)

LONDON – Sprinter peraih empat medali emas Olimpiade Usain Bolt mengatakan dia kian dekat mencapai status legenda usai berhasil mempertahankan gelar di nomor 100 meter. Bolt kini mengincar emas Olimpiade 2012 berikutnya di nomor 200 meter.

Bolt memang peraih emas pada nomor bergengsi 100 meter di Olimpiade Beijing empat tahun silam. Pada Olimpiade London 2012, pelari berusia 25 tahun asal Jamaika itu mencatat waktu 9,63 detik yang merupakan rekor Olimpiade.

“Medali emas ini berarti saya kian dekat dengan status legenda. Saya akan mewujudkannya, ini barulah langkah awal. Saya masih punya nomor 200 meter, saya kini bersiap pada hal tersebut,” kata Bolt kepada BBC Radio 5 Live, Selasa (7/8).

“Padahal saya tidak melakukan start dengan sempurna. Jadi pada 50 meter terakhir saya habis-habisan dan saya tahu segalanya akan berlangsung baik setelah itu. Saya hanya berusaha terus berlari. Saya tak ingin bilang itu lari yang sempurna karena pelatih saya pasti akan mengatakan tidak,” jelas Bolt.
Bolt merupakan favorit kuat untuk nomor 200 meter karena merupakan juara bertahan pada Olimpiade Beijing 2008 silam. Catatan 19,19 detik miliknya yang dicetak pada Kejuaraan Dunia 2009 lalu di Berlin merupakan rekor dunia yang masih bertahan hingga sekarang.

Saat ditanya apakah dia bisa menembus waktu di bawah 19 detik, sambil tersenyum Bolt menjawab: “Ya, itu kerap hadir dalam pikiran saya beberapa tahun belakangan dan musim ini, di lintasan ini, saya merasa lebih percaya diri, kita lihat saja. Saya tidak ingin jumawa. Namun, itu memang terlintas di pikiran saya,” tegas Bolt.

Meski ingin menjadi legenda di pentas Olimpiade namun Bolt tak menampik jika dirinya kagum dengan perenang  Amerika Serikat yang juga bertabur prestasi Michael Phelps.

Ya,  Bolt dan Phelps memang pantas ditahbiskan sebagai legenda di cabangnya masing-masing. Bolt merupakan juara dunia lima kali dan peraih empat medali emas Olimpiade, sementara Phelps perenang dengan koleksi 57 medali emas di ajang utama seperti Kejuaraan Dunia dan Olimpiade, termasuk 18 medali emas Olimpiade yang menjadikannya Olympian terhebat sepanjang masa.

Bahkan, raihan 18 emas Phelps tersebut lebih banyak dari total emas yang diraih sebuah negara seperti Argentina. Bila dibuatkan tabel perolehan medali sepanjang masa, maka Phelps akan bertengger di posisi ke-40 atau di atas Argentina dan Jamaika yang dari 1952 hingga 4 Agustus 2012 baru mengoleksi 17 dan 14 medali emas.

“Phelps merupakan legenda. Apa yang dilakukan bagi dirinya dan negaranya sungguh luar biasa hebat. Dia menetapkan standar bagi banyak atlet lain untuk berprestasi setinggi mungkin dan membuat olah raga ini menjadi lebih baik,” ungkap Bolt.

Pada nomor 100 meter Olimpiade London 2012, Bolt berhasil mencatat rekor Olimpiade 9,73 detik. Sebelumnya, pada Olimpiade Beijing empat tahun silam, Bolt memenangi emas di nomor 100 meter, 200 meter, dan estafet 400 meter.

“Saya harap masih berada di Rio. Saya akan berusia 30 tahun saat itu, tapi saya harap masih dalam kondisi yang baik,” harap Bolt.
Di tempat terpisah, Michael Phelps tak dapat menutupi kekagumannya terhadap Bolt. “Dia luar biasa. Secara harfiah, dialah manusia tercepat di dunia. Balapan jarak pendek selalu menyenangkan dilihat. Seperti 50 dan 100 meter gaya bebas di renang yang juga menyenangkan di lihat,” sahut Phelps pada wartawan, seperti diberitakan Reuters.

Kemampuan Bolt melesat sejauh 100 meter dengan waktu di bawah 10 detik membuat perenang asal Amerika Serikat itu terkesima. Sesama olahragawan, Phelps menyebut kalau menyaksikan Bolt bertanding nyaris tak pernah dia lewatkan.

“Menyaksikan mereka bangkit dan berlari dan melesat 10 atau sembilan detik, di bawah 10 detik untuk jarak 100 meter sungguh impresif,” bilang Phelps. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/