32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Bola Mati Senjata Inggris

Gareth Southgate menjadi pelatih ketiga yang berhasil bawa Inggris ke semifinal.

SUMUTPOS.CO – Keberhasilan Inggris ke semifinal Piala Dunia usai menyingkirkan Swedia di Samara Arena, Sabtu (7/7) malam menjadi malam bersejarah. Itu merupakan semifinal pertama Inggris dalam kurun waktu 28 tahun setelah 1990.

Hasil ini membuat pelatih Inggris, Garetg Southgate masuk buku sejarah sepak bola negeri Britania. Menurut Opta, dia merupakan manajer ketiga yang dapat mengantarkan The Three Lions menembus empat besar.

Sebelumnya, Alf Ramsey pernah menorehkan rekor serupa ketika mengantarkan Inggris ke semifinal pada 1966. Kemudian, Bobby Robson menyusul ketika Piala Dunia 1990 bergulir.

Kinerja apik membuat Inggris dijagokan melaju ke final Piala Dunia 2018. Namun, mereka harus lebih dulu melewati hadangan dalam laga semifinal melawan Kroasia. “Laga semifinal di Moskow akan menjadi pertandingan luar biasa,” kata Southgate.

“Saya berharap semua orang di rumah menikmati malam ini karena tidak sering ini terjadi. Ini adalah perasaan yang luar biasa,” tambahnya.

Sejauh ini pendekatan taktik Southgate memang tidak terlalu istimewa. Secara materi dia juga hanya mengandalkan banyak pemain muda. Namun Southgate mampu memaksimalkan senjata yang selama ini menjadi kekuatan Inggris. Yakni kemampuan bola-bola mati dan sundulan.

Seperti laga perempat final lalu, Inggris memang tidak tampil dalam kondisi terbaik di laga versus Swedia. Namun, dua buah gol sundulan ke gawang Swedia menunjukkan bahwa Inggris memang siap untuk meraih kemenangan dalam laga tersebut.

Semuanya memang berawal dari latihan serius yang mereka jalani sebelum terbang ke Rusia. Di sela pertandingan di Piala Dunia, rutinitas pola latihan jadi menu Harry Kane dan kawan-kawan. Alhasil mereka mampu menjadi tim paling banyak mencetak gol melalui set pieces.

Harry Maguire yang mencetak gol pembuka Inggris ke gawang Swedia mengaku bahwa semua gol merupakan buah dari kerja keras mereka di sesi latihan. Inggris diakui Maguire kerap melakukan latihan set play.

Gol kedua yang dicetak Dele Alli pun disebut Maguire merupakan buah dari latihan keras skuad Inggris. Bek Leicester City ini pun memberi kredit khusus kepada tim pelatih yang telah merancang program latihan dengan sangat baik.

“Kami tahu apa yang telah kami kerjakan selama ini. Set play adalah sebuah hal besar dalam permainan kami. Umpan silang Jesse Lingard kepada Dele Alli, sudah kami latih sebelumnya. Jadi kredit bagi staf dan para pemain yang mampu melaksanakannya dengan baik di lapangan,” ungkap Maguire.

Sejauh ini, Inggris telah mencetak 8 gol melalui situasi set pieces. Catatan ini menjadi yang paling banyak dilakukan oleh tim-tim peserta Piala Dunia 2018. (bbs/jpc/don)

Gareth Southgate menjadi pelatih ketiga yang berhasil bawa Inggris ke semifinal.

SUMUTPOS.CO – Keberhasilan Inggris ke semifinal Piala Dunia usai menyingkirkan Swedia di Samara Arena, Sabtu (7/7) malam menjadi malam bersejarah. Itu merupakan semifinal pertama Inggris dalam kurun waktu 28 tahun setelah 1990.

Hasil ini membuat pelatih Inggris, Garetg Southgate masuk buku sejarah sepak bola negeri Britania. Menurut Opta, dia merupakan manajer ketiga yang dapat mengantarkan The Three Lions menembus empat besar.

Sebelumnya, Alf Ramsey pernah menorehkan rekor serupa ketika mengantarkan Inggris ke semifinal pada 1966. Kemudian, Bobby Robson menyusul ketika Piala Dunia 1990 bergulir.

Kinerja apik membuat Inggris dijagokan melaju ke final Piala Dunia 2018. Namun, mereka harus lebih dulu melewati hadangan dalam laga semifinal melawan Kroasia. “Laga semifinal di Moskow akan menjadi pertandingan luar biasa,” kata Southgate.

“Saya berharap semua orang di rumah menikmati malam ini karena tidak sering ini terjadi. Ini adalah perasaan yang luar biasa,” tambahnya.

Sejauh ini pendekatan taktik Southgate memang tidak terlalu istimewa. Secara materi dia juga hanya mengandalkan banyak pemain muda. Namun Southgate mampu memaksimalkan senjata yang selama ini menjadi kekuatan Inggris. Yakni kemampuan bola-bola mati dan sundulan.

Seperti laga perempat final lalu, Inggris memang tidak tampil dalam kondisi terbaik di laga versus Swedia. Namun, dua buah gol sundulan ke gawang Swedia menunjukkan bahwa Inggris memang siap untuk meraih kemenangan dalam laga tersebut.

Semuanya memang berawal dari latihan serius yang mereka jalani sebelum terbang ke Rusia. Di sela pertandingan di Piala Dunia, rutinitas pola latihan jadi menu Harry Kane dan kawan-kawan. Alhasil mereka mampu menjadi tim paling banyak mencetak gol melalui set pieces.

Harry Maguire yang mencetak gol pembuka Inggris ke gawang Swedia mengaku bahwa semua gol merupakan buah dari kerja keras mereka di sesi latihan. Inggris diakui Maguire kerap melakukan latihan set play.

Gol kedua yang dicetak Dele Alli pun disebut Maguire merupakan buah dari latihan keras skuad Inggris. Bek Leicester City ini pun memberi kredit khusus kepada tim pelatih yang telah merancang program latihan dengan sangat baik.

“Kami tahu apa yang telah kami kerjakan selama ini. Set play adalah sebuah hal besar dalam permainan kami. Umpan silang Jesse Lingard kepada Dele Alli, sudah kami latih sebelumnya. Jadi kredit bagi staf dan para pemain yang mampu melaksanakannya dengan baik di lapangan,” ungkap Maguire.

Sejauh ini, Inggris telah mencetak 8 gol melalui situasi set pieces. Catatan ini menjadi yang paling banyak dilakukan oleh tim-tim peserta Piala Dunia 2018. (bbs/jpc/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/