30 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

PSDS Benahi Finishing Touch

Pemain PSDS lakukan pemanasan menjelang latihan.

SUMUTPOS.CO – PSDS langsung mengevaluasi diri pasca keberhasilan lolos ke-16 besar Liga 3. Pasalnya masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki sebelum menghadapi pertarungan yang lebih ketat. Salah satunya finishing touch.

Pelatih Kepala PSDS, Dosman Sagala mengakui tim besukannya masih kurang menuntaskan sentuhan akhir.” Anak-anak masih kurang dalam finishing touch. Sentuhan akhir itu kurang,”bilangnya ketika dihubungi Sumut Pos, melalui ponselnya, Jumat (9/12).

Diakui pria yang pernah merumput di klub Pelita Jaya itu, bahwa permasalahan sejak awal adalah dalam melakukan eksekusi ke gawang lawan. Bahkan dirinya sudah berupaya mendatangkan Roy Munthe yang merupakan striker Bintang Rohil FC musim 2014.

“Saya sudah datangkan striker murni. Dari dua kali laga di babak 32 besar ini Roy belum ada menghasil gol. Makanya dipertadingan ketiga, PSDS pasang dua striker M Irsan dan Purnomo. Hasilnya satu goal ketika menghadapi Persewar Waropen,”ucapnya.

Minimnya produktifitas pemain traktor kuning itu menjadi pekerjan rumah tersendiri buat tim pelatih. Sehingga dengan memanfaatkan jedah waktu empat hari ini Dosman dan tim pelatih membuat evaluasi. Evaluasi akan dilakukan mulai dari pemutaran hasil rekaman setiap pertadingan, kemudian dilakukan perumbahan skema.

“Kita akan putar hasil rekaman pertandingan. Nanti akan terlihat dimana keselahan setiap lini dan bahkan individu,”jelasnya.

Tujuanya bukan untuk mencari keselahan pemain. Tetapi untuk memperlihatkan tindakan apa yang seharusnya dilakukan bila situasi yang dihadapi pemain dalam setiap kesempatan. Setelah itu, dilakukan penerapan dilapangan ketika latihan.

Selanjutnya, diberikan motivasi kepada semua pemain bahwa PSDS bisa juara liga 3. Semua tim masih terbuka peluang sebagai juara.Ditambahkan Dosman, selain faktor kurang konsentrasi ada juga faktor suasana. Dimana, babak 32 besar ini membuat perubahan sikap setiap pemain. “Iya mungkin saja faktor grogi karena rata-rata pemain PSDS belum memiliki mental di laga Nasional. Ini sifatnya kediri pemain itu sendiri. Pemain bola juga manusiakan,”terangnya.

Minimnya gol yang dihasilkan PSDS dalam babak 32 Liga 3 Indonesia ini menjadi perhatian khusus Manager PSDS, Juniman. Menurutnya, selain adanya faktor suasana juga faktor makanan menjadi penyebabnya.”Evaluasi bukan hanya di tim pelatih. Tetapi evaluasi dilakukan secara menyeluruh. Mulai menu makanan, istirahat, kesehatan bahkan sampai kejiwaan pemain diulas,”terangnya.

Ditambahkanya, faktor menu makanan sangat besar mempengaruhi kulitas pemain. Soalnya, pemain PSDS sudah akrab mencicipi makanan yang mengandung rasa pedas. Sementara, menu yang didapat dihotel berbeda.”Di Serangkan mencari makanan berasa pedaskan sulit. Iya kalau pemain kita makanya kurang tentu staminnya akan tergangu,”ungkapnya.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya telah berkordinasi dengan pihak managemen hotel tempat PSDS menginap. Sedangkan faktor stres karena baru pertama bermain diajang Nasional mungkin bisa diatasi.”Kan ini sudah pertadingan keberapa kali. ini kita masuk kebabak 16. Kami berharap dukungan masyarakat Deliserdang,”ucapnya. (btr/don)

Pemain PSDS lakukan pemanasan menjelang latihan.

SUMUTPOS.CO – PSDS langsung mengevaluasi diri pasca keberhasilan lolos ke-16 besar Liga 3. Pasalnya masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki sebelum menghadapi pertarungan yang lebih ketat. Salah satunya finishing touch.

Pelatih Kepala PSDS, Dosman Sagala mengakui tim besukannya masih kurang menuntaskan sentuhan akhir.” Anak-anak masih kurang dalam finishing touch. Sentuhan akhir itu kurang,”bilangnya ketika dihubungi Sumut Pos, melalui ponselnya, Jumat (9/12).

Diakui pria yang pernah merumput di klub Pelita Jaya itu, bahwa permasalahan sejak awal adalah dalam melakukan eksekusi ke gawang lawan. Bahkan dirinya sudah berupaya mendatangkan Roy Munthe yang merupakan striker Bintang Rohil FC musim 2014.

“Saya sudah datangkan striker murni. Dari dua kali laga di babak 32 besar ini Roy belum ada menghasil gol. Makanya dipertadingan ketiga, PSDS pasang dua striker M Irsan dan Purnomo. Hasilnya satu goal ketika menghadapi Persewar Waropen,”ucapnya.

Minimnya produktifitas pemain traktor kuning itu menjadi pekerjan rumah tersendiri buat tim pelatih. Sehingga dengan memanfaatkan jedah waktu empat hari ini Dosman dan tim pelatih membuat evaluasi. Evaluasi akan dilakukan mulai dari pemutaran hasil rekaman setiap pertadingan, kemudian dilakukan perumbahan skema.

“Kita akan putar hasil rekaman pertandingan. Nanti akan terlihat dimana keselahan setiap lini dan bahkan individu,”jelasnya.

Tujuanya bukan untuk mencari keselahan pemain. Tetapi untuk memperlihatkan tindakan apa yang seharusnya dilakukan bila situasi yang dihadapi pemain dalam setiap kesempatan. Setelah itu, dilakukan penerapan dilapangan ketika latihan.

Selanjutnya, diberikan motivasi kepada semua pemain bahwa PSDS bisa juara liga 3. Semua tim masih terbuka peluang sebagai juara.Ditambahkan Dosman, selain faktor kurang konsentrasi ada juga faktor suasana. Dimana, babak 32 besar ini membuat perubahan sikap setiap pemain. “Iya mungkin saja faktor grogi karena rata-rata pemain PSDS belum memiliki mental di laga Nasional. Ini sifatnya kediri pemain itu sendiri. Pemain bola juga manusiakan,”terangnya.

Minimnya gol yang dihasilkan PSDS dalam babak 32 Liga 3 Indonesia ini menjadi perhatian khusus Manager PSDS, Juniman. Menurutnya, selain adanya faktor suasana juga faktor makanan menjadi penyebabnya.”Evaluasi bukan hanya di tim pelatih. Tetapi evaluasi dilakukan secara menyeluruh. Mulai menu makanan, istirahat, kesehatan bahkan sampai kejiwaan pemain diulas,”terangnya.

Ditambahkanya, faktor menu makanan sangat besar mempengaruhi kulitas pemain. Soalnya, pemain PSDS sudah akrab mencicipi makanan yang mengandung rasa pedas. Sementara, menu yang didapat dihotel berbeda.”Di Serangkan mencari makanan berasa pedaskan sulit. Iya kalau pemain kita makanya kurang tentu staminnya akan tergangu,”ungkapnya.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya telah berkordinasi dengan pihak managemen hotel tempat PSDS menginap. Sedangkan faktor stres karena baru pertama bermain diajang Nasional mungkin bisa diatasi.”Kan ini sudah pertadingan keberapa kali. ini kita masuk kebabak 16. Kami berharap dukungan masyarakat Deliserdang,”ucapnya. (btr/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/