28.9 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Wasit Dianggap Berat Sebelah

Foto: Deking Sembiring
Penasehat teknik Medan Soccer, Amrustian memberikan arahan kepada pemain.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Medan Soccer FC gagal lolos ke babak selanjutnya setelah bermain imbang 1-1 dengan PS PLN pada laga terakhir Pool C Liga 3 Zona Sumut di Stadion Mini Pancing, Senin (7/8). Kegagalan ini dinilai akibat kepemimpinan wasit yang berat sebelah.

Pertandingan ini sebenarnya berjalan seru. Medan Soccer yang wajib menang untuk lolos, berusaha menekan pertahanan PS PLN dari awal pertandingan. Sedangkan PS PLN yang hanya membutuhkan hasil imbang, mampu meladeni permainan lawan. Babak pertama berakhir tanpa gol.

Di babak kedua, Medan Soccer meningkatkan serangan. Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil setelah Dony Prastyo mampu menjebol gawang PS PLN melalui tendangan salto di menit ke-49.

Kepemimpinan wasit Sri Gunana Tarigan yang berat sebelah mulai terlihat setelah Medan Soccer unggul. Wasit tidak menghentikan laga meski pemain Medan Soccer kesakitan di tengah lapangan. Akibatnya, dua pemain Medan Soccer harus diganti karena mengalami cedera.

Keburukan wasit juga terlihat ketika PS PLN mencetak gol di menit ke-78 melalui Fransiskus Asiam. Kiper Medan Soccer Amar Hutabarat diganggu pemain lawan ketika berusaha menangkap bola. Bola pun lepas dan masuk ke gawang. Pemain Medan Soccer sempat melakukan protes namun tidak digubris.

Setelah imbang 1-1, pemain PS PLN berusaha mengulur-ngulur waktu dengan pura-pura jatuh di tengah lapangan. Bahkan tindakan itu dilakukan dua pemain secara bersamaan. Namun wasit tidak memberikan hukuman. Pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 1-1.

Dengan hasil ini, Medan Socccer gagal lolos ke babak selanjutnya. Mereka berada di peringkat ketiga dengan tujuh angka dari empat pertandingan, kalah dari Medan Utama sebagai juara grup dengan dan PS PLN sebagai runner-up.

Pelatih Medan Soccer Drs Marzuki Harahap tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya dengan kepemimpinan wasit. “Pertandingan sebenarnya berjalan bagus, namun dicederai oleh kepemimpinan wasit yang berat sebelah. Wasitnya tidak becus, karena memihak kepada tuan rumah. Gol balasan lawan itu berbau kontroversi,” ujar Marzuki.

Sedangkan Ketua Umum Medan Soccer Drs H Azam Nasution MAP yang turut menyaksikan pertandingan enggan berkomentar banyak soal wasit. “Mau bagaimana lagi, beginilah kualitas wasit kita. Kita harus terima, karena keputusan wasit itu mutlak,” ungkapnya.

Dijelaskan, pihaknya akan terus mempertahankan tim ini. Sebab mayoritas skuad Medan Soccer didominasi pemain muda. “Kita akan terus bina dan ikut turnamen-turnamen selanjutnya,” pungkasnya.

Sementara Manajer PS PLN, Evan Sirait mengatakan hasil seri sudah baik untuk mengantarkan timnya lolos. Diakuinya itu berkat kerja keras serta dukungan dari semua pihak, terutama GM PLN Sumut, Febby Joko Priharto. “Target sudah on the track. Semoga performa ke depan lebih baik lagi,” ucapnya didampingi Ketum PS PLN, Ricky Yakob, Direktur Teknik Yongki Haurissa dan Pelatih Sumardi.(dek)

 

Foto: Deking Sembiring
Penasehat teknik Medan Soccer, Amrustian memberikan arahan kepada pemain.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Medan Soccer FC gagal lolos ke babak selanjutnya setelah bermain imbang 1-1 dengan PS PLN pada laga terakhir Pool C Liga 3 Zona Sumut di Stadion Mini Pancing, Senin (7/8). Kegagalan ini dinilai akibat kepemimpinan wasit yang berat sebelah.

Pertandingan ini sebenarnya berjalan seru. Medan Soccer yang wajib menang untuk lolos, berusaha menekan pertahanan PS PLN dari awal pertandingan. Sedangkan PS PLN yang hanya membutuhkan hasil imbang, mampu meladeni permainan lawan. Babak pertama berakhir tanpa gol.

Di babak kedua, Medan Soccer meningkatkan serangan. Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil setelah Dony Prastyo mampu menjebol gawang PS PLN melalui tendangan salto di menit ke-49.

Kepemimpinan wasit Sri Gunana Tarigan yang berat sebelah mulai terlihat setelah Medan Soccer unggul. Wasit tidak menghentikan laga meski pemain Medan Soccer kesakitan di tengah lapangan. Akibatnya, dua pemain Medan Soccer harus diganti karena mengalami cedera.

Keburukan wasit juga terlihat ketika PS PLN mencetak gol di menit ke-78 melalui Fransiskus Asiam. Kiper Medan Soccer Amar Hutabarat diganggu pemain lawan ketika berusaha menangkap bola. Bola pun lepas dan masuk ke gawang. Pemain Medan Soccer sempat melakukan protes namun tidak digubris.

Setelah imbang 1-1, pemain PS PLN berusaha mengulur-ngulur waktu dengan pura-pura jatuh di tengah lapangan. Bahkan tindakan itu dilakukan dua pemain secara bersamaan. Namun wasit tidak memberikan hukuman. Pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 1-1.

Dengan hasil ini, Medan Socccer gagal lolos ke babak selanjutnya. Mereka berada di peringkat ketiga dengan tujuh angka dari empat pertandingan, kalah dari Medan Utama sebagai juara grup dengan dan PS PLN sebagai runner-up.

Pelatih Medan Soccer Drs Marzuki Harahap tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya dengan kepemimpinan wasit. “Pertandingan sebenarnya berjalan bagus, namun dicederai oleh kepemimpinan wasit yang berat sebelah. Wasitnya tidak becus, karena memihak kepada tuan rumah. Gol balasan lawan itu berbau kontroversi,” ujar Marzuki.

Sedangkan Ketua Umum Medan Soccer Drs H Azam Nasution MAP yang turut menyaksikan pertandingan enggan berkomentar banyak soal wasit. “Mau bagaimana lagi, beginilah kualitas wasit kita. Kita harus terima, karena keputusan wasit itu mutlak,” ungkapnya.

Dijelaskan, pihaknya akan terus mempertahankan tim ini. Sebab mayoritas skuad Medan Soccer didominasi pemain muda. “Kita akan terus bina dan ikut turnamen-turnamen selanjutnya,” pungkasnya.

Sementara Manajer PS PLN, Evan Sirait mengatakan hasil seri sudah baik untuk mengantarkan timnya lolos. Diakuinya itu berkat kerja keras serta dukungan dari semua pihak, terutama GM PLN Sumut, Febby Joko Priharto. “Target sudah on the track. Semoga performa ke depan lebih baik lagi,” ucapnya didampingi Ketum PS PLN, Ricky Yakob, Direktur Teknik Yongki Haurissa dan Pelatih Sumardi.(dek)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/