SUMUTPOS.CO – Teka-teki siapa sosok manajer PSMS akhirnya terjawab. PSMS menunjuk Tengku Edriansyah untuk mengarungi Piala Presiden dan Liga 1 2018 ini.
Rendi, begitu dia akrab disapa. Rendi menjadi manajer termuda PSMS sepanjang sejarah karena masih berusia 25 tahun saat ini. Dia juga diyakini manajer termuda di antara kontestan Liga 1 lainnya.
Rendi saat diperkenalkan di Sekretariat PSMS, Kebun Bunga, Selasa (9/1/2018) mengakui jika dirinya tertarik menjadi manajer PSMS karena sangat mencintai sepak bola dan PSMS. “Sebagai orang Medan tentu saya ingin membangkitkan lagi PSMS. Saat ini sudah di Liga 1. Harapannya bisa bersaing. Kalau bisa runner up bagus,” kata Rendi.
Dianggap masih muda dan belum berpengalaman, Rendi mengatakan siap bekerjasama dengan manajemen yang ada untuk membawa PSMS lebih baik. “Memang baru pertama kali menangani klub sepak bola. Tapi saya punya tim dan akan bekerjasama dengan mereka,” kata tamatan fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ini.
Pria yang menggeluti bisnis properti ini juga yakin PSMS akan segera bisa menggunakan Stadion Teladan Medan sebagai homebase. “Saat ini kan sedang direnovasi wali kota. Saya yakin kita akan tetap main di Teladan,” tambahnya.
Rendi akan segera diperkenalkan kepada tim pelatih dan skuad PSMS. Tugas pertamanya adalah mendampingi tim di Piala Presiden yang akan digelar mulai 16 Januari mendatang.
Sementara itu CEO PSMS, Dody Taher mengatakan PSMS ingin memberi kesempatan kepada orang-orang muda. Termasuk posisi penting manajer tim. “Ya dia masih muda dan berambisi. Dia hobi bola. Jadi tidak ada salahnya kita kasih kesempatan,” kata Dody. (don)
SUMUTPOS.CO – Teka-teki siapa sosok manajer PSMS akhirnya terjawab. PSMS menunjuk Tengku Edriansyah untuk mengarungi Piala Presiden dan Liga 1 2018 ini.
Rendi, begitu dia akrab disapa. Rendi menjadi manajer termuda PSMS sepanjang sejarah karena masih berusia 25 tahun saat ini. Dia juga diyakini manajer termuda di antara kontestan Liga 1 lainnya.
Rendi saat diperkenalkan di Sekretariat PSMS, Kebun Bunga, Selasa (9/1/2018) mengakui jika dirinya tertarik menjadi manajer PSMS karena sangat mencintai sepak bola dan PSMS. “Sebagai orang Medan tentu saya ingin membangkitkan lagi PSMS. Saat ini sudah di Liga 1. Harapannya bisa bersaing. Kalau bisa runner up bagus,” kata Rendi.
Dianggap masih muda dan belum berpengalaman, Rendi mengatakan siap bekerjasama dengan manajemen yang ada untuk membawa PSMS lebih baik. “Memang baru pertama kali menangani klub sepak bola. Tapi saya punya tim dan akan bekerjasama dengan mereka,” kata tamatan fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ini.
Pria yang menggeluti bisnis properti ini juga yakin PSMS akan segera bisa menggunakan Stadion Teladan Medan sebagai homebase. “Saat ini kan sedang direnovasi wali kota. Saya yakin kita akan tetap main di Teladan,” tambahnya.
Rendi akan segera diperkenalkan kepada tim pelatih dan skuad PSMS. Tugas pertamanya adalah mendampingi tim di Piala Presiden yang akan digelar mulai 16 Januari mendatang.
Sementara itu CEO PSMS, Dody Taher mengatakan PSMS ingin memberi kesempatan kepada orang-orang muda. Termasuk posisi penting manajer tim. “Ya dia masih muda dan berambisi. Dia hobi bola. Jadi tidak ada salahnya kita kasih kesempatan,” kata Dody. (don)