25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Djanur Takkan Mundur

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Pelatih PSMS Djajang Nurjaman.

SUMUTPOS.CO – Kondisi internal PSMS nampaknya bakal memburuk. Keputusan manajemen memecat dua asisten pelatih PSMS, Muhammad Yusuf Prasetyo dan Suwanda membuat kecewa Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman. Djanur, sapaan akrabnya, menilai keputusan manajemen merupakan keputusan sepihak dan tanpa koordinasi dengannya.

Sebagai pelatih kepala yang membawahi dua asistennya itu Djanur memang merasa bertanggung jawab atas keduanya. “Sangat terkejut, karena tidak ada pemberitahuan ke saya, mereka buat keputusan tanpa ngomong ke saya dulu,” kata Djadjang.

Djanur pun langsung menghubungi pihak manajemen untuk mempertanyakan keputusan tersebut. “Kalau saya sudah ngomong sama mereka (manajemen) dan mereka bilang mau nunggu pulang saya ke Medan. Kita tunggu saja,” tambah eks pelatih Persib ini.

Sebelumnya manajemen tidak langsung menghubungi Yoyok dan Suwanda soal keputusan ini. Malah mereka mengetahuinya lewat media. Ketika itu CEO PSMS, Doddy Taher memberitahukannya kepada media saat acara buka puasa, Jumat (8/6) lalu.

“Sebetulnya pemberitahuan resmi ke saya dan ke bersangkutan belum ada. Masih lewat media. Walaupun kalau itu terjadi tidak logis. Evaluasi itu seharusnya ke pelatih kepala, kenapa ke asisten. Tanpa memberitahukan pelatih kepala yang bawa. Ini di luar kebiasaan,” ucapnya.

Djanur mengatakan seharusnya evaluasi dilakukan berdasarkan laporan dan data dan dibicarakan bersama. “Yang pasti harus dibicarakan dan dievaluasi secara benar dan menyeluruh. Jangan buat keputusan sepihak,” bebernya.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Pelatih PSMS Djajang Nurjaman.

SUMUTPOS.CO – Kondisi internal PSMS nampaknya bakal memburuk. Keputusan manajemen memecat dua asisten pelatih PSMS, Muhammad Yusuf Prasetyo dan Suwanda membuat kecewa Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman. Djanur, sapaan akrabnya, menilai keputusan manajemen merupakan keputusan sepihak dan tanpa koordinasi dengannya.

Sebagai pelatih kepala yang membawahi dua asistennya itu Djanur memang merasa bertanggung jawab atas keduanya. “Sangat terkejut, karena tidak ada pemberitahuan ke saya, mereka buat keputusan tanpa ngomong ke saya dulu,” kata Djadjang.

Djanur pun langsung menghubungi pihak manajemen untuk mempertanyakan keputusan tersebut. “Kalau saya sudah ngomong sama mereka (manajemen) dan mereka bilang mau nunggu pulang saya ke Medan. Kita tunggu saja,” tambah eks pelatih Persib ini.

Sebelumnya manajemen tidak langsung menghubungi Yoyok dan Suwanda soal keputusan ini. Malah mereka mengetahuinya lewat media. Ketika itu CEO PSMS, Doddy Taher memberitahukannya kepada media saat acara buka puasa, Jumat (8/6) lalu.

“Sebetulnya pemberitahuan resmi ke saya dan ke bersangkutan belum ada. Masih lewat media. Walaupun kalau itu terjadi tidak logis. Evaluasi itu seharusnya ke pelatih kepala, kenapa ke asisten. Tanpa memberitahukan pelatih kepala yang bawa. Ini di luar kebiasaan,” ucapnya.

Djanur mengatakan seharusnya evaluasi dilakukan berdasarkan laporan dan data dan dibicarakan bersama. “Yang pasti harus dibicarakan dan dievaluasi secara benar dan menyeluruh. Jangan buat keputusan sepihak,” bebernya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/