JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kekalahan adalah cara terbaik untuk belajar tentang arti kemenangan. Prinsip itu pula yang dipegang oleh pelatih timnas U-22, Luis Milla. Ya, pelatih asal Spanyol itu telah mewanti-wanti tim besutannya untuk berhati-hati di pertandingan pembuka saat tampil di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, 15 Agustus nanti.
Memang, Milla dan tim besutannya pernah memiliki pengalaman buruk di pertandingan perdana saat tampil di Kualifikasi Piala AFC U-23, di Thailand, Juli lalu. Ketika itu, mereka bungkam dari Malaysia dengan skor telak 0-3 di pertandingan perdana. Kekalahan itu pula yang membuat Indonesia harus kehilangan peluang untuk lolos ke putaran final.
“Milla tidak mau terjadi lagi kesalahan seperti saat kami melawan Malaysia. Jadi, setiap pertandingan harus seperti final, artinya semua pemain harus memiliki semangat tinggi untuk memenangkan pertandingan,” kata Bima Sakti, asisten pelatih timnas. “Jadi, semua kelemahan dan kesalahan sudah kami evaluasi dalam setiap latihan selama ini,” papar dia.
Menurut Bima, salah satu catatan yang menjadi perhatian utama mereka dari kekalahan melawan Malaysia tersebut, adalah kelengahan pemain belakang Garuda Muda — julukan Timnas — mengantisipasi eksekusi set piece dari tim lawan. Jadi, solusinya, kata Bima, semua pemain harus kosentrasi.
Latihan terkahir Hansamu Yama dan kawan-kawan yang berlangsung di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci-Banten, sore kemarin (11/8) berlangsung fun. Semua pemain juga terlihat menikmati program latihan ringan yang diberikan oleh para pelatih tersebut. Rencananya, siang nanti, semua pemain dan ofisial sudah bertolak ke Kuala Lumpur.
Bima mengungkapkan bahwa, kondisi semua pemain juga dalam kondisi bagus. Kalau pun ada yang kurang fit, itu hanya beberapa. Di antaranya adalah Evan Dimas Darmono yang sedikit merasa nyeri dibagian engkel kaki kirinya. “Tapi yang jelas, semua pemain sudah siap secara mental dan fisik,” tegas Bima.
Di SEA Games nanti, Indonesia akan berhadapan dengan Thailand di pertandingan pembuka pada 15 Agustus. Bima pun mengakui bahwa lawan yang mereka hadapi tersebut adalah tim kuat dan memiliki materi pemain yang sangat bagus. “Lawan sangat kuat dalam bertahan dan menyerang. Jadi, counter attack cepat bisa menjadi solusi,” lanjutnya.
Dalam perkembangan yang sama, salah satu full beck Gavin Dwi Adist mengakui bahwa mereka sangat lengah menghalau tendangan set piece saat melawan Malaysia di kualifikasi Piala AFC U-23 lalu. Tapi, kalau buat taktik, saya tidak mau bahas. Karena bisa dibaca tim lawan,” ucapnya. (ben/don)