25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Dibantai, RD Terkejut

SEA GAMES. Indonesia kalah melawan Thailand.
SEA GAMES. Indonesia kalah melawan Thailand.

NAYPYITAW, SUMUTPOS.CO – Langkah Timnas Indonesia U-23 untuk lolos ke semifinal SEA Games 2013 makin berat, setelah dibantai 1-4 oleh Thailand di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Kamis (12/12).

Dengan hasil ini anak asuh Rahmad Darmawan harus tertahan di posisi tiga klasemen dengan tiga poin, sedangkan Thailand langsung menyodok ke puncak klasemen sementara dengan enam poin.

Raihan poin Thailand sebenarnya sama dengan tuan rumah Myanmar. Hanya saja tim dari Negeri Gajah Putih lebih unggul dalam produktivitas gol. Thailand 7-2 dan Myanmar 6-1.

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Rahmad Darmawan mengaku, terkejut dengan gaya permainan yang diterapkan Thailand. RD, panggilan akrab Rahmad Darmawan, menyangka Thailand akan menekan dari sayap kanan. Namun Thailand justru lebih sabar, menunggu ditekan, melihat peluang dan mencetak gol.

“Saya terkejut dengan strategi mereka. Gol pertama di menit awal, itu menjatuhkan mental. Selanjutnya, anak-anak makin grogi dan permainan sulit berkembang,” ujar RD, usai pertandingan.

RD mengakui Thailand tampil dengan sangat baik karena persiapan yang matang. Bukan hanya fisik, tapi juga hitungan matematis strategi.

“Anak-anak sudah tampil maksimal, dan saya bertanggung jawab atas hasil ini. Kerja sama kami masih lemah dan segera diperbaiki,” jelasnya.

Peluang Timnas Garuda Muda untuk tetap tampil di semifinal memang belum sepenuhnya tertutup. Syaratnya harus mampu memenangkan dua pertandingan sisa yaitu melawan Timor Leste dan tuan rumah Myanmar dengan skor besar. Selain itu berharap rival mengalami kekalahan.

Skor besar sangat dibutuhkan oleh Indonesia karena dua rival yaitu Thailand dan Myanmar selalu menang besar saat menjalani pertandingan penyisihan Grup B. Indonesia bahkan baru mampu mengemas satu gol saat mengalahkan Kamboja.

Kekalahan yang diterima oleh Timnas Garuda Muda dari Thailand jauh lebih buruk dibandingkan dengan hasil yang diraih Timor Leste. Negara termuda di Asia Tenggara itu hanya kalah 1-3 dari Negeri Gajah Putih.

Pada laga yang digelar di Stadion Thuwunna, Yangon, kemarin (12/12) petang, anak asuhan Rahmad Darmawan (RD) sudah kebobolan menit kedua lewat tendangan keras Pokklaw A Nan yang tak bisa diantisipasi Kurnia Mega.

Belum sempat mengembangkan permainan, menit ke-20 Indonesia kembali harus kebobolan. Gol kedua Thailand itu berawal dari kesalahan pemain belakang Andri Ibo yang salah mengantisipasi pergerakan Adisak Kraison. Pemain nomor punggung 9 itu berhasil menceploskan bola ke sudut kanan Kurnia Mega.

Nasib Indonesia tak membaik pada babak kedua. Pada menit ke-51, Indonesia kembali kebobolan setelah Thailand mendapat hadiah tendangan penalti.

Penderitaan Indonesia bertambah ketika pada menit ke-81 tendangan dari luar kotak penalti Thitiphan Pangjan kembali merobek jala gawang Kurnia Mega untuk keempat kalinya. Sedangkan satu gol Indonesia dicetak Andri Ibo menit ke-90 setelah memanfaatkan crossing Alfin Tuasalamony.

Sementara pelatih Thailand Kaittisak Senamuang, mengungkap rahasia kemenangan telak timnya.

Menurutnya, kemenangan telak tersebut disebabkan gol cepat yang dilesakkan Pokklaw A Nan di menit kedua babak pertama. “Mereka tampaknya terpukul gol cepat kami,” kata Kaittisak, usai pertandingan.

Ia mengungkapkan, Timnas Indonesia sebenarnya tampil lebih baik di babak kedua. Namun Indonesia sudah terlanjur sulit menghadapi situasi tertinggal dua gol di 45 menit babak pertama.

Kemenangan itu, kata Kaittisak akan memberi optimisme besar kepada timnya. “Saya berharap para pemain tetap bisa menjaga konsistensi. Tugas mereka belum selesai,” tambahnya.

Kekalahan telak Timnas U-23 merupakan pukulan telak terhadap sepakbola Indonesia. Pasalnya dua tahun lalu di SEA Games Palembang-Jakarta, Indonesia bisa mengalahkan Thailand.

Menurut pengamat sepakbola Andi Bachtiar Yusuf, kekalahan timnas diakibatkan karena tim yang dibesut Rahmad Darmawan (RD) itu tidak punya sosok yang bisa diangkat sebagai leadership.

“Seharusnya ada pemain yang mengambil inisiatif untuk menjadi motivator. Tapi, tidak satu pun yang bisa menjalankan peran tersebut hal ini berimbas pada tidak terarahnya permainan timnas,” kata Andi Bachtiar.

Pada pertandingan tersebut, mental pemain Indonesia drop akibat gol cepat Thailand di menit kedua. Bukannya bangkit, pemain-pemain Indonesia sangat panik.

“Seharusnya pemain Indonesia bisa langsung memberikan respon. Nyatanya, mereka justru bermain buruk karena tertekan,” ujar Andi Bachtiar.

Indonesia kembali berjuang di laga ketiga pada Sabtu (14/12) saat menghadapi Timor Leste. (abu/jpnn/sor)

SEA GAMES. Indonesia kalah melawan Thailand.
SEA GAMES. Indonesia kalah melawan Thailand.

NAYPYITAW, SUMUTPOS.CO – Langkah Timnas Indonesia U-23 untuk lolos ke semifinal SEA Games 2013 makin berat, setelah dibantai 1-4 oleh Thailand di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Kamis (12/12).

Dengan hasil ini anak asuh Rahmad Darmawan harus tertahan di posisi tiga klasemen dengan tiga poin, sedangkan Thailand langsung menyodok ke puncak klasemen sementara dengan enam poin.

Raihan poin Thailand sebenarnya sama dengan tuan rumah Myanmar. Hanya saja tim dari Negeri Gajah Putih lebih unggul dalam produktivitas gol. Thailand 7-2 dan Myanmar 6-1.

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Rahmad Darmawan mengaku, terkejut dengan gaya permainan yang diterapkan Thailand. RD, panggilan akrab Rahmad Darmawan, menyangka Thailand akan menekan dari sayap kanan. Namun Thailand justru lebih sabar, menunggu ditekan, melihat peluang dan mencetak gol.

“Saya terkejut dengan strategi mereka. Gol pertama di menit awal, itu menjatuhkan mental. Selanjutnya, anak-anak makin grogi dan permainan sulit berkembang,” ujar RD, usai pertandingan.

RD mengakui Thailand tampil dengan sangat baik karena persiapan yang matang. Bukan hanya fisik, tapi juga hitungan matematis strategi.

“Anak-anak sudah tampil maksimal, dan saya bertanggung jawab atas hasil ini. Kerja sama kami masih lemah dan segera diperbaiki,” jelasnya.

Peluang Timnas Garuda Muda untuk tetap tampil di semifinal memang belum sepenuhnya tertutup. Syaratnya harus mampu memenangkan dua pertandingan sisa yaitu melawan Timor Leste dan tuan rumah Myanmar dengan skor besar. Selain itu berharap rival mengalami kekalahan.

Skor besar sangat dibutuhkan oleh Indonesia karena dua rival yaitu Thailand dan Myanmar selalu menang besar saat menjalani pertandingan penyisihan Grup B. Indonesia bahkan baru mampu mengemas satu gol saat mengalahkan Kamboja.

Kekalahan yang diterima oleh Timnas Garuda Muda dari Thailand jauh lebih buruk dibandingkan dengan hasil yang diraih Timor Leste. Negara termuda di Asia Tenggara itu hanya kalah 1-3 dari Negeri Gajah Putih.

Pada laga yang digelar di Stadion Thuwunna, Yangon, kemarin (12/12) petang, anak asuhan Rahmad Darmawan (RD) sudah kebobolan menit kedua lewat tendangan keras Pokklaw A Nan yang tak bisa diantisipasi Kurnia Mega.

Belum sempat mengembangkan permainan, menit ke-20 Indonesia kembali harus kebobolan. Gol kedua Thailand itu berawal dari kesalahan pemain belakang Andri Ibo yang salah mengantisipasi pergerakan Adisak Kraison. Pemain nomor punggung 9 itu berhasil menceploskan bola ke sudut kanan Kurnia Mega.

Nasib Indonesia tak membaik pada babak kedua. Pada menit ke-51, Indonesia kembali kebobolan setelah Thailand mendapat hadiah tendangan penalti.

Penderitaan Indonesia bertambah ketika pada menit ke-81 tendangan dari luar kotak penalti Thitiphan Pangjan kembali merobek jala gawang Kurnia Mega untuk keempat kalinya. Sedangkan satu gol Indonesia dicetak Andri Ibo menit ke-90 setelah memanfaatkan crossing Alfin Tuasalamony.

Sementara pelatih Thailand Kaittisak Senamuang, mengungkap rahasia kemenangan telak timnya.

Menurutnya, kemenangan telak tersebut disebabkan gol cepat yang dilesakkan Pokklaw A Nan di menit kedua babak pertama. “Mereka tampaknya terpukul gol cepat kami,” kata Kaittisak, usai pertandingan.

Ia mengungkapkan, Timnas Indonesia sebenarnya tampil lebih baik di babak kedua. Namun Indonesia sudah terlanjur sulit menghadapi situasi tertinggal dua gol di 45 menit babak pertama.

Kemenangan itu, kata Kaittisak akan memberi optimisme besar kepada timnya. “Saya berharap para pemain tetap bisa menjaga konsistensi. Tugas mereka belum selesai,” tambahnya.

Kekalahan telak Timnas U-23 merupakan pukulan telak terhadap sepakbola Indonesia. Pasalnya dua tahun lalu di SEA Games Palembang-Jakarta, Indonesia bisa mengalahkan Thailand.

Menurut pengamat sepakbola Andi Bachtiar Yusuf, kekalahan timnas diakibatkan karena tim yang dibesut Rahmad Darmawan (RD) itu tidak punya sosok yang bisa diangkat sebagai leadership.

“Seharusnya ada pemain yang mengambil inisiatif untuk menjadi motivator. Tapi, tidak satu pun yang bisa menjalankan peran tersebut hal ini berimbas pada tidak terarahnya permainan timnas,” kata Andi Bachtiar.

Pada pertandingan tersebut, mental pemain Indonesia drop akibat gol cepat Thailand di menit kedua. Bukannya bangkit, pemain-pemain Indonesia sangat panik.

“Seharusnya pemain Indonesia bisa langsung memberikan respon. Nyatanya, mereka justru bermain buruk karena tertekan,” ujar Andi Bachtiar.

Indonesia kembali berjuang di laga ketiga pada Sabtu (14/12) saat menghadapi Timor Leste. (abu/jpnn/sor)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/