31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Stadion Utama PON 2024 Kapasistas 25 Ribu, Sumut Rugi Besar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana Kementerian PUPR untuk membangun Stadion Utama sebagai venue penutupan PON XXI 2024 di Desa Sena, Batangkuis, Deliserdang, hanya dengan kepasistas 25 ribu tempat duduk mendapat tanggapan dari masyarakat. Mereka menilai hal itu sangat merugikan Sumut.

“Kalau hanya dengan kapasitas 25 ribu tempat duduk, maka itu sangat merugikan Sumut. Ini tidak sesuai dengan apa yang dirancang sebelumnya,” ujar Pemerhati Pembangunan Olahraga Sumatera Utara, Rafriandi Nasution kepada Sumut Pos, Senin (13/2).

Rafriandi mengingatkan, awalnya stadion utama itu direncanakan dibangun dengan kapasitas 75 ribu tempat duduk. Stadion yang merupakan bagian dari sport centre di Desa Sena tersebut sudah dilakukan pelekatan batu pertama pada Agustus 2020 lalu.

Belakangan kapasitas stadion utama itu kemudian berkurang menjadi 45 ribu. Terakhir, kapasitas kembali berkurang hingga 25 ribu tempat duduk. “Ini mungkin menjadi stadion terkecil yang dibangun saat menjadi tuan rumah PON sejak tahun 2004 lalu,” tambah Rafriandi.

Rafriandi mengaku kecewa karena kesempatan Sumut untuk mendapatkan stadion besar dan megah akhirnya terbuang. “Belum tentu dalam 30 tahun ke depan kita bisa membangun stadion lagi. Kesempatan kita mendapatkan stadion adalah menjadi tuan rumah PON 2024 ini. Namun kesempatan itu juga terbuang,” tegasnya.

Seharusnya, tambahnya, Sumut mendapatkan stadion dengan kapasitas 45 ribu hingga 50 ribu, sehingga layak menggelar pertandingan internasional. “Kalau seandainya Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia, maka stadion dengan kapasitas 25 ribu itu tentu tidak layak,” paparnya.

Rafriandi menegaskan, Sumut sebenarnya memiliki potensi dengan memiliki stadion dengan kapasitas besar dan kualitas internasional. Pasalnya berdekatan dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. “Pertandingan internasional di Medan bakal memudahkan penonton dari negara tetangga, karena memang dekat,” jelasnya.

Pria penggemar sepak bola ini pun mengaku kecewa dengan sikap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Pasalnya semua yang direncanakan dari awal tidak sesuai dengan realisasi.

“Gubsu sempat bilang pembangunan stadion utama mulai Januari 2023, kemudian berubah menjadi Juli. Terakhir berubah lagi, Kementerian PUPR bilang mulai September. Mana yang betul?” tandasnya.

Dengan situasi ini, Rafrinadi mengaku masih ragu Sumut bisa menggelar PON 2024 sesuai jadwal. Sebab, PON akan dibuka pada 8 September 2024. “Jika memang masa pembangunan stadion selama satu tahun, maka stadion utama itu rampung pada September 2024. Sangat mendesak sekali,” tambahnya.

Melihat dari persiapan ini, Rafriandi menegaskan Sumut sepertinya tidak serius menjadi tuan rumah. Sebab hingga kini belum ada terlihat tanda-tanda persiapan. Sejumlah GOR yang menjadi venue juga belum diperbaiki.

“Kalau dipaksakan memang Sumut bisa menggelar PON 2024, karena banyak sebenarnya aula dan hotel di Medan. Namun apa yang tinggal dari PON itu? Jangan nanti setelah PON, fasilitas olahraga kita tetap begitu-begitu saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, dalam Seminar Olahraga HPN 2023, beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir Diana Kusumastuti, MT menyebutkan bahwa Stadion Utama PON 2024 di Sumut bakal dibangun dengan kapasitas 25 ribu. Alasannya agar perawatan lebih mudah. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana Kementerian PUPR untuk membangun Stadion Utama sebagai venue penutupan PON XXI 2024 di Desa Sena, Batangkuis, Deliserdang, hanya dengan kepasistas 25 ribu tempat duduk mendapat tanggapan dari masyarakat. Mereka menilai hal itu sangat merugikan Sumut.

“Kalau hanya dengan kapasitas 25 ribu tempat duduk, maka itu sangat merugikan Sumut. Ini tidak sesuai dengan apa yang dirancang sebelumnya,” ujar Pemerhati Pembangunan Olahraga Sumatera Utara, Rafriandi Nasution kepada Sumut Pos, Senin (13/2).

Rafriandi mengingatkan, awalnya stadion utama itu direncanakan dibangun dengan kapasitas 75 ribu tempat duduk. Stadion yang merupakan bagian dari sport centre di Desa Sena tersebut sudah dilakukan pelekatan batu pertama pada Agustus 2020 lalu.

Belakangan kapasitas stadion utama itu kemudian berkurang menjadi 45 ribu. Terakhir, kapasitas kembali berkurang hingga 25 ribu tempat duduk. “Ini mungkin menjadi stadion terkecil yang dibangun saat menjadi tuan rumah PON sejak tahun 2004 lalu,” tambah Rafriandi.

Rafriandi mengaku kecewa karena kesempatan Sumut untuk mendapatkan stadion besar dan megah akhirnya terbuang. “Belum tentu dalam 30 tahun ke depan kita bisa membangun stadion lagi. Kesempatan kita mendapatkan stadion adalah menjadi tuan rumah PON 2024 ini. Namun kesempatan itu juga terbuang,” tegasnya.

Seharusnya, tambahnya, Sumut mendapatkan stadion dengan kapasitas 45 ribu hingga 50 ribu, sehingga layak menggelar pertandingan internasional. “Kalau seandainya Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia, maka stadion dengan kapasitas 25 ribu itu tentu tidak layak,” paparnya.

Rafriandi menegaskan, Sumut sebenarnya memiliki potensi dengan memiliki stadion dengan kapasitas besar dan kualitas internasional. Pasalnya berdekatan dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. “Pertandingan internasional di Medan bakal memudahkan penonton dari negara tetangga, karena memang dekat,” jelasnya.

Pria penggemar sepak bola ini pun mengaku kecewa dengan sikap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Pasalnya semua yang direncanakan dari awal tidak sesuai dengan realisasi.

“Gubsu sempat bilang pembangunan stadion utama mulai Januari 2023, kemudian berubah menjadi Juli. Terakhir berubah lagi, Kementerian PUPR bilang mulai September. Mana yang betul?” tandasnya.

Dengan situasi ini, Rafrinadi mengaku masih ragu Sumut bisa menggelar PON 2024 sesuai jadwal. Sebab, PON akan dibuka pada 8 September 2024. “Jika memang masa pembangunan stadion selama satu tahun, maka stadion utama itu rampung pada September 2024. Sangat mendesak sekali,” tambahnya.

Melihat dari persiapan ini, Rafriandi menegaskan Sumut sepertinya tidak serius menjadi tuan rumah. Sebab hingga kini belum ada terlihat tanda-tanda persiapan. Sejumlah GOR yang menjadi venue juga belum diperbaiki.

“Kalau dipaksakan memang Sumut bisa menggelar PON 2024, karena banyak sebenarnya aula dan hotel di Medan. Namun apa yang tinggal dari PON itu? Jangan nanti setelah PON, fasilitas olahraga kita tetap begitu-begitu saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, dalam Seminar Olahraga HPN 2023, beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir Diana Kusumastuti, MT menyebutkan bahwa Stadion Utama PON 2024 di Sumut bakal dibangun dengan kapasitas 25 ribu. Alasannya agar perawatan lebih mudah. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/