31.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Karya Kreatif Medan Street Art, Warnai Keindahan Revitalisasi Lapangan Merdeka

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan saat ini masih terus dilakukan, sebagian kawasan yang direvitalisasi bahkan ditutup dengan menggunakan seng. Untuk mempercantik seng-seng itu, sebanyak 30 lebih seniman mural mengkreasikan hasil karyanya di seng penutup tersebut.

Para seniman mural dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri itu dengan terlihat mengkreasikan hasil karyanya berupa gambar di setiap seng penutup dari revitalisasi Lapangan Merdeka itu. Di mana, kegiatan yang diberi nama Weekend Jamming ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap revitalisasi yang sedang berlangsung dan juga menjauhi dari maraknya vandalisme.

“Kegiatan ini diikuti seniman dari beberapa daerah seperti Aceh, Stabat, Binjai, Medan, Tebing Tinggi, Jakarta, Bali dan dari Inggris,” kata Koordinator Weekend Jamming, Medan Street Art 2023, Onggo kepada wartawan, Selasa (14/2) petang.

Onggo menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi wadah kepada kawan-kawan seniman mural untuk mengkreasikan karya seninya yang didukung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.

“Dukungan dari pemerintah setempat terutama Pak Bobby cukup memberi dukungan dan membuat spirit kawan-kawan semakin bersemangat. Dan betul-betul cukup baik, kami mendapat ruang untuk kita berkreasi,” jelasnya.

“Dengan adanya revitalisasi Lapangan Merdeka Medan dapat menjadi kebanggaan anak Medan sebagai areal rekreasi, bermain serta berkesenian,” sambung Onggo.

Sebelumnya, Medan Street Art ini telah membuat mural di Jalan Pegadian Medan. Mereka membuat mural di tiang-tiang pondasi kereta api layang. Kata Onggo media di tembok dengan seng sedikit berbeda. Ada kesulitan tersendiri saat melukis atau membuat mural di seng.

“Kalau untuk kendala kita membuat di seng agak bergelombang dari tembok. Tapi, kalau untuk alat sama saja. Kami tetap memakai tols semua pakai sprepint,” ucapnya.

Onggo menuturkan, kegiatan ini telah mereka lakukan sejak Jumat (11/2) kemarin. Di mana, sampai saat ini pengerjaan mural tersebut sudah hampir rampung dibuat.

“Kami mulai dari hari Jumat kemarin sampai sekarang dan sudah mulai nampak progresnya, target selesai besok. Dan kami telah menghabiskan cat itu kira-kira 1.200 kaleng,” tuturnya.

Onggo menambahkan, selain mural, mereka juga membuat kegiatan lomba mewarnai yang diikuti ratusan siswa TK dan SD.

“Dalam kegiatan Weekend Jamming yang di laksanakan oleh Medan Street Art ini juga telah berlangsung kegiatan lomba mewarnai yang diikuti oleh 400 siswa TK dan SD, Doodle battle, sketchsa, dan kegiatan lainnya,” tambahnya.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan saat ini masih terus dilakukan, sebagian kawasan yang direvitalisasi bahkan ditutup dengan menggunakan seng. Untuk mempercantik seng-seng itu, sebanyak 30 lebih seniman mural mengkreasikan hasil karyanya di seng penutup tersebut.

Para seniman mural dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri itu dengan terlihat mengkreasikan hasil karyanya berupa gambar di setiap seng penutup dari revitalisasi Lapangan Merdeka itu. Di mana, kegiatan yang diberi nama Weekend Jamming ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap revitalisasi yang sedang berlangsung dan juga menjauhi dari maraknya vandalisme.

“Kegiatan ini diikuti seniman dari beberapa daerah seperti Aceh, Stabat, Binjai, Medan, Tebing Tinggi, Jakarta, Bali dan dari Inggris,” kata Koordinator Weekend Jamming, Medan Street Art 2023, Onggo kepada wartawan, Selasa (14/2) petang.

Onggo menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberi wadah kepada kawan-kawan seniman mural untuk mengkreasikan karya seninya yang didukung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.

“Dukungan dari pemerintah setempat terutama Pak Bobby cukup memberi dukungan dan membuat spirit kawan-kawan semakin bersemangat. Dan betul-betul cukup baik, kami mendapat ruang untuk kita berkreasi,” jelasnya.

“Dengan adanya revitalisasi Lapangan Merdeka Medan dapat menjadi kebanggaan anak Medan sebagai areal rekreasi, bermain serta berkesenian,” sambung Onggo.

Sebelumnya, Medan Street Art ini telah membuat mural di Jalan Pegadian Medan. Mereka membuat mural di tiang-tiang pondasi kereta api layang. Kata Onggo media di tembok dengan seng sedikit berbeda. Ada kesulitan tersendiri saat melukis atau membuat mural di seng.

“Kalau untuk kendala kita membuat di seng agak bergelombang dari tembok. Tapi, kalau untuk alat sama saja. Kami tetap memakai tols semua pakai sprepint,” ucapnya.

Onggo menuturkan, kegiatan ini telah mereka lakukan sejak Jumat (11/2) kemarin. Di mana, sampai saat ini pengerjaan mural tersebut sudah hampir rampung dibuat.

“Kami mulai dari hari Jumat kemarin sampai sekarang dan sudah mulai nampak progresnya, target selesai besok. Dan kami telah menghabiskan cat itu kira-kira 1.200 kaleng,” tuturnya.

Onggo menambahkan, selain mural, mereka juga membuat kegiatan lomba mewarnai yang diikuti ratusan siswa TK dan SD.

“Dalam kegiatan Weekend Jamming yang di laksanakan oleh Medan Street Art ini juga telah berlangsung kegiatan lomba mewarnai yang diikuti oleh 400 siswa TK dan SD, Doodle battle, sketchsa, dan kegiatan lainnya,” tambahnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/