25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

SMAN 2 Siantar & Nusantara Lubukpakam Pertahankan Gelar

Foto: DONI HERMAWAN/SUMUTPOS SMAN 2 Pematangsiantar dan SMA Nusantara Lubukpakam berfoto bersama dengan panitia dan pengurus YP Dharmawangsa usai final turnamen Dharmawangsa Cup XXII 2016 di Lapangan Taman Helvetia.
Foto: DONI HERMAWAN/SUMUTPOS
SMAN 2 Pematangsiantar dan SMA Nusantara Lubukpakam berfoto bersama dengan panitia dan pengurus YP Dharmawangsa usai final turnamen Dharmawangsa Cup XXII 2016 di Lapangan Taman Helvetia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Turnamen voli Dharmawangsa Cup XXII/2016 telah berakhir, Minggu (13/3). Tidak ada juara baru karena piala tetap menjadi milik tim putra SMAN 2 Pematangsiantar dan tim putri SMA Nusantara Lubukpakam yang berhasil mempertahankan gelar di Lapangan Taman Helvetia Medan.

Uniknya kedua tim berhasil mempertahankan gelar atas lawan yang sama tahun lalu.  SMAN 2 Pematangsiantar menumbangkan SMA Sinar Husni Medan. Final putra sempat ketat di awal. SMAN 2 Pematangsiantar membuat start mulus dengan merebut set pertama 25-19.

Namun Sinar Husni bangkit di set kedua. Gantian mereka mengalahkan lawan 25-18. Mental juara akhirnya ditunjukkan SMAN 2 Pematangsiantar. Mereka menuntaskan dua set berikutnya dengan kemenangan 25-20 dan 25-21.

Sebelumnya SMAN 2 Pematangsiantar sempat kalah di babak delapan besar yang menggunakan sistem grup.

“Penampilan anak-anak semakin hari semakin meningkat dan puncaknya di laga final tadi. Mereka tampil lebih baik untuk merebut gelar juara sekaligus membalas kekalahan di babak delapan besar,” ujar Asuki Supraman, pelatih SMAN 2 Siantar.

Sementara pelatih Sinar Husni, Budianto, menilai timnya kali ini tidak tampil dengan performa terbaik. Berbeda saat sukses mengalahkan SMAN 2 Siantar di delapan besar. Terlebih dalam laga ini mereka harus kehilangan andalannya, Nanang, akibat cedera di set pertama.

“Penampilan anak-anak tiba-tiba saja menurun. Tidak seperti biasanya. Ditambah lagi kami minus Nanang. Padahal dia pemain yang kami andalkan sebagai killer. Tapi inilah hasil yang harus kami terima dan posisi runner-up tentu bukan prestasi yang buruk,” ucap Budianto.

Final putri tak kalah seru. Tuan rumah Dharmawangsa mengusung misi revans setelah tumbang di final tahun lalu. Namun tim besutan Sofyan Icer itu gagal seiring dengan performa impresif juara bertahan.  Dharmawangsa tumbang tiga set langsung (12-25, 17-25, dan 23-25).

Foto: DONI HERMAWAN/SUMUTPOS SMAN 2 Pematangsiantar dan SMA Nusantara Lubukpakam berfoto bersama dengan panitia dan pengurus YP Dharmawangsa usai final turnamen Dharmawangsa Cup XXII 2016 di Lapangan Taman Helvetia.
Foto: DONI HERMAWAN/SUMUTPOS
SMAN 2 Pematangsiantar dan SMA Nusantara Lubukpakam berfoto bersama dengan panitia dan pengurus YP Dharmawangsa usai final turnamen Dharmawangsa Cup XXII 2016 di Lapangan Taman Helvetia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Turnamen voli Dharmawangsa Cup XXII/2016 telah berakhir, Minggu (13/3). Tidak ada juara baru karena piala tetap menjadi milik tim putra SMAN 2 Pematangsiantar dan tim putri SMA Nusantara Lubukpakam yang berhasil mempertahankan gelar di Lapangan Taman Helvetia Medan.

Uniknya kedua tim berhasil mempertahankan gelar atas lawan yang sama tahun lalu.  SMAN 2 Pematangsiantar menumbangkan SMA Sinar Husni Medan. Final putra sempat ketat di awal. SMAN 2 Pematangsiantar membuat start mulus dengan merebut set pertama 25-19.

Namun Sinar Husni bangkit di set kedua. Gantian mereka mengalahkan lawan 25-18. Mental juara akhirnya ditunjukkan SMAN 2 Pematangsiantar. Mereka menuntaskan dua set berikutnya dengan kemenangan 25-20 dan 25-21.

Sebelumnya SMAN 2 Pematangsiantar sempat kalah di babak delapan besar yang menggunakan sistem grup.

“Penampilan anak-anak semakin hari semakin meningkat dan puncaknya di laga final tadi. Mereka tampil lebih baik untuk merebut gelar juara sekaligus membalas kekalahan di babak delapan besar,” ujar Asuki Supraman, pelatih SMAN 2 Siantar.

Sementara pelatih Sinar Husni, Budianto, menilai timnya kali ini tidak tampil dengan performa terbaik. Berbeda saat sukses mengalahkan SMAN 2 Siantar di delapan besar. Terlebih dalam laga ini mereka harus kehilangan andalannya, Nanang, akibat cedera di set pertama.

“Penampilan anak-anak tiba-tiba saja menurun. Tidak seperti biasanya. Ditambah lagi kami minus Nanang. Padahal dia pemain yang kami andalkan sebagai killer. Tapi inilah hasil yang harus kami terima dan posisi runner-up tentu bukan prestasi yang buruk,” ucap Budianto.

Final putri tak kalah seru. Tuan rumah Dharmawangsa mengusung misi revans setelah tumbang di final tahun lalu. Namun tim besutan Sofyan Icer itu gagal seiring dengan performa impresif juara bertahan.  Dharmawangsa tumbang tiga set langsung (12-25, 17-25, dan 23-25).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/