26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Mengintip Rivalitas Grup A Piala Presiden 2018

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Pesepakbola PSMS Medan, Yongky Aribowo (kiri) berusaha melewati kawalan pesepakbola Gumarang FC saat laga uji coba di Lapangan Klambir V, Deliserdang.  PSMS bersaing ketat di grup A Piala Presiden 2018 yang dimulai Selasa (16/1) malam ini.

SUMUTPOS.CO – Grouping Piala Presiden 2018 sudah dilakukan. Grup A dihuni PSMS, PSM Makassar, Sriwijaya, dan Persib Bandung. Kekuatan peserta di grup ini dinilai menyeramkan karena materi pemainnya dominasi pemain asing.

Direktur Teknik PSMS Medan Andy Mahyar menjelaskan, grup Bandung ini berat. Apalagi sebagai tim promosi di Liga 1, yang kemudian jadi peserta Piala Presiden 2018, langsung bersaing dengan tim kualitas tinggi. Persib Bandung dengan materi bintangnya dikuatkan dengan pelatih sarat pengalaman Roberto Carlos Gomez. Bahkan di dalamnya juga ada pemain asing mentereng macam Michael Essien, Ezechiel Ndouassel, Oh In-Kyun, dan Bojan Malisic, plus bek naturalisasi macam Victor Iqbonefo.

Demikian juga dengan Sriwijaya FC yang sampai memboyong enam pemain asing untuk persiapan kompetisi. Keenam pemain asing itu Manuchehr Jalilov, Alberto Goncalves, Makan Konate, Yu Hyun Koo, Esteban Vizcarra, dan Mahamadou N’Diaye. Materi ini ditambah dengan kehadiran pelatih cerdik bertangan dingin macam Rahmad Darmawan. Kedua klub ini sudah lakukan persiapan untuk ajang ini. Sekitar satu setengah bulan.

“Mungkin hanya PSM yang belum maksimal karena baru persiapan. Lainnya, semua menyeramkan. Sementara kami ini kan tim underdog. Dengan ketemu mereka, mudah-mudahan kami bisa bermain lebih baik selanjutnya,” terang Andy. “Tapi kami akan manfaatkan persaingan di grup yang luar biasa ini untuk jadi tolok ukur kekuatan kami sebelum di ajang resmi. Agar tahu di mana kelemahan kami,” lanjutnya.

Andry menjelaskan, dalam perburuan pemain, PSMS kalah cepat dengan Sriwijaya FC. Awalnya, dia ingin memboyong Makan Konate dengan memanfaatkan koneksi Djadjang Nurdjaman. Strategi ini diharapkan berhasil karena Makan Konate pernah jadi anak buah Djadjang di Persib.

Ternyata sudah disalip Sriwijaya FC karena Konate datang satu paket dengan Rahmad Darmawan. Kebetulan Rahmad dan Konate sebelumnya kerja sama di T Team Malaysia. “Kami bisa nambah Amarzukih, Mohammad Robi, Jajang Sukmara, Firza Dika, dan Reinaldo Lobo eks Mitra Kukar. Lalu ada Antoni Putro Nugroho,” ucapnya.

Meski ditakuti PSMS, Persib Bandung biasa saja. Bahkan tim asal Tanah Pasundan ini mengklaim tidak punya target muluk-muluk di turnamen pramusim ini. Asisten Pelatih Persib Herie Setyawan menjelaskan, manajemen berharap prestasi maksimal. Mengingat, turnamen ini memang diikuti untuk melihat kekuatan sebelum masuk di kompetisi resmi. “Soal target, yang penting maksimal. Ajang ini untuk melihat kekuatan sendiri. Apalagi kekuatan di grup ini merata. Persaingan akan ramai karena semua saling tahu sama tahu, tapi kami gak takut karena sama-sama dalam fase persiapan,” terang Herie.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Pesepakbola PSMS Medan, Yongky Aribowo (kiri) berusaha melewati kawalan pesepakbola Gumarang FC saat laga uji coba di Lapangan Klambir V, Deliserdang.  PSMS bersaing ketat di grup A Piala Presiden 2018 yang dimulai Selasa (16/1) malam ini.

SUMUTPOS.CO – Grouping Piala Presiden 2018 sudah dilakukan. Grup A dihuni PSMS, PSM Makassar, Sriwijaya, dan Persib Bandung. Kekuatan peserta di grup ini dinilai menyeramkan karena materi pemainnya dominasi pemain asing.

Direktur Teknik PSMS Medan Andy Mahyar menjelaskan, grup Bandung ini berat. Apalagi sebagai tim promosi di Liga 1, yang kemudian jadi peserta Piala Presiden 2018, langsung bersaing dengan tim kualitas tinggi. Persib Bandung dengan materi bintangnya dikuatkan dengan pelatih sarat pengalaman Roberto Carlos Gomez. Bahkan di dalamnya juga ada pemain asing mentereng macam Michael Essien, Ezechiel Ndouassel, Oh In-Kyun, dan Bojan Malisic, plus bek naturalisasi macam Victor Iqbonefo.

Demikian juga dengan Sriwijaya FC yang sampai memboyong enam pemain asing untuk persiapan kompetisi. Keenam pemain asing itu Manuchehr Jalilov, Alberto Goncalves, Makan Konate, Yu Hyun Koo, Esteban Vizcarra, dan Mahamadou N’Diaye. Materi ini ditambah dengan kehadiran pelatih cerdik bertangan dingin macam Rahmad Darmawan. Kedua klub ini sudah lakukan persiapan untuk ajang ini. Sekitar satu setengah bulan.

“Mungkin hanya PSM yang belum maksimal karena baru persiapan. Lainnya, semua menyeramkan. Sementara kami ini kan tim underdog. Dengan ketemu mereka, mudah-mudahan kami bisa bermain lebih baik selanjutnya,” terang Andy. “Tapi kami akan manfaatkan persaingan di grup yang luar biasa ini untuk jadi tolok ukur kekuatan kami sebelum di ajang resmi. Agar tahu di mana kelemahan kami,” lanjutnya.

Andry menjelaskan, dalam perburuan pemain, PSMS kalah cepat dengan Sriwijaya FC. Awalnya, dia ingin memboyong Makan Konate dengan memanfaatkan koneksi Djadjang Nurdjaman. Strategi ini diharapkan berhasil karena Makan Konate pernah jadi anak buah Djadjang di Persib.

Ternyata sudah disalip Sriwijaya FC karena Konate datang satu paket dengan Rahmad Darmawan. Kebetulan Rahmad dan Konate sebelumnya kerja sama di T Team Malaysia. “Kami bisa nambah Amarzukih, Mohammad Robi, Jajang Sukmara, Firza Dika, dan Reinaldo Lobo eks Mitra Kukar. Lalu ada Antoni Putro Nugroho,” ucapnya.

Meski ditakuti PSMS, Persib Bandung biasa saja. Bahkan tim asal Tanah Pasundan ini mengklaim tidak punya target muluk-muluk di turnamen pramusim ini. Asisten Pelatih Persib Herie Setyawan menjelaskan, manajemen berharap prestasi maksimal. Mengingat, turnamen ini memang diikuti untuk melihat kekuatan sebelum masuk di kompetisi resmi. “Soal target, yang penting maksimal. Ajang ini untuk melihat kekuatan sendiri. Apalagi kekuatan di grup ini merata. Persaingan akan ramai karena semua saling tahu sama tahu, tapi kami gak takut karena sama-sama dalam fase persiapan,” terang Herie.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/