25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Detik-detik Benturan Choirul Huda Hingga Meninggal Dunia

Foto: INSTAGRAM
RSUD Soegiri Lamongan yang dimuat di situs internet Persela menyebutkan Huda menderita ‘trauma benturan’.

Huda jugalah yang ikut membantu Kota Soto menembus kasta tertinggi sepak bola nasional. Dimulai dari Divisi II Jawa Timur 2000, perlahan Persela merangsek naik ke Divisi Utama.

’’Dia tidak tergantikan. Sosok pemain yang selalu membuat rekan setim tenang dalam bermain,’’ ungkap Charles Putiray, rekan Huda yang juga ikut mengantarkan Persela hingga ke liga utama pada 2002.

Nama Huda pun naik kala itu. Banyak tim yang sempat ingin merekrutnya dengan iming-iming gaji besar.

Menurut Charles, Huda menolak dengan tegas semua tawaran tersebut. ’’Baginya, Persela adalah rumahnya. Dia tidak mau pergi sampai karirnya berakhir,’’ bebernya.

Huda pun selalu menjadi pilihan utama sampai saat ini. Pelatih dan pemain silih berganti di skuad Persela. Namun, Huda tetap setia di bawah mistar gawang.

Kegemilangannya menjaga gawang Persela tak tergantikan. ’’Orangnya juga tidak sombong. Baik sama junior-junior, sering ngasih nasihat,’’ kata Samsul Arifin, bek sayap Persela saat ini.

Musim 2017 ini, prestasi Huda memang sempat merosot. Penampilannya tidak secemerlang dulu.

Akibatnya, ban kapten yang selama ini melingkar di bahunya sempat berpindah ke Samsul Arif hingga Jose Manuel.

Huda juga sempat dibangkucadangankan selama beberapa pertandingan. Tercatat, pria bertinggi badan 181 sentimeter itu terakhir menjadi starter saat Persela melawan Arema FC pada 16 September lalu.

Penampilan kemarin adalah comeback Huda kali pertama setelah hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

’’Lima hari sebelum latihan, dia (Huda) berlatih keras. Semangat sekali,’’ kata pelatih Persela Aji Santoso.

Alasan itulah yang kemudian membuat Aji kembali memasang Huda sebagai starter. ’’Saya katakan kepadanya, ’Kamu main ya, siap-siap. Yang semangat’. Tapi, ternyata itu penampilan terakhirnya,’’ sambung mantan pelatih Arema FC itu.

Beberapa pemain mengakui ada tanda-tanda sebelum Huda pergi. Misalnya, yang dikatakan Taufiq Kasrun.

Dia mengungkapkan, beberapa hari terakhir, pria yang memakai nomor punggung 1 itu terlihat sangat diam. ’’Beda pokoknya, tidak ramai dan guyon seperti biasanya,’’ ujarnya.

Taufiq juga mengakui, selama pertandingan pada babak pertama kemarin, cara bermain Huda sangat berbeda. Cara melompat, menghalau bola, dan menendangnya tidak seperti biasanya.

’’Saya seperti melihat kiper lain, bukan Huda. Saya merasa aneh. Ternyata itu caranya berpamitan,’’ lanjutnya.

Foto: INSTAGRAM
RSUD Soegiri Lamongan yang dimuat di situs internet Persela menyebutkan Huda menderita ‘trauma benturan’.

Huda jugalah yang ikut membantu Kota Soto menembus kasta tertinggi sepak bola nasional. Dimulai dari Divisi II Jawa Timur 2000, perlahan Persela merangsek naik ke Divisi Utama.

’’Dia tidak tergantikan. Sosok pemain yang selalu membuat rekan setim tenang dalam bermain,’’ ungkap Charles Putiray, rekan Huda yang juga ikut mengantarkan Persela hingga ke liga utama pada 2002.

Nama Huda pun naik kala itu. Banyak tim yang sempat ingin merekrutnya dengan iming-iming gaji besar.

Menurut Charles, Huda menolak dengan tegas semua tawaran tersebut. ’’Baginya, Persela adalah rumahnya. Dia tidak mau pergi sampai karirnya berakhir,’’ bebernya.

Huda pun selalu menjadi pilihan utama sampai saat ini. Pelatih dan pemain silih berganti di skuad Persela. Namun, Huda tetap setia di bawah mistar gawang.

Kegemilangannya menjaga gawang Persela tak tergantikan. ’’Orangnya juga tidak sombong. Baik sama junior-junior, sering ngasih nasihat,’’ kata Samsul Arifin, bek sayap Persela saat ini.

Musim 2017 ini, prestasi Huda memang sempat merosot. Penampilannya tidak secemerlang dulu.

Akibatnya, ban kapten yang selama ini melingkar di bahunya sempat berpindah ke Samsul Arif hingga Jose Manuel.

Huda juga sempat dibangkucadangankan selama beberapa pertandingan. Tercatat, pria bertinggi badan 181 sentimeter itu terakhir menjadi starter saat Persela melawan Arema FC pada 16 September lalu.

Penampilan kemarin adalah comeback Huda kali pertama setelah hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

’’Lima hari sebelum latihan, dia (Huda) berlatih keras. Semangat sekali,’’ kata pelatih Persela Aji Santoso.

Alasan itulah yang kemudian membuat Aji kembali memasang Huda sebagai starter. ’’Saya katakan kepadanya, ’Kamu main ya, siap-siap. Yang semangat’. Tapi, ternyata itu penampilan terakhirnya,’’ sambung mantan pelatih Arema FC itu.

Beberapa pemain mengakui ada tanda-tanda sebelum Huda pergi. Misalnya, yang dikatakan Taufiq Kasrun.

Dia mengungkapkan, beberapa hari terakhir, pria yang memakai nomor punggung 1 itu terlihat sangat diam. ’’Beda pokoknya, tidak ramai dan guyon seperti biasanya,’’ ujarnya.

Taufiq juga mengakui, selama pertandingan pada babak pertama kemarin, cara bermain Huda sangat berbeda. Cara melompat, menghalau bola, dan menendangnya tidak seperti biasanya.

’’Saya seperti melihat kiper lain, bukan Huda. Saya merasa aneh. Ternyata itu caranya berpamitan,’’ lanjutnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/